Menikahi Pria Misterius

Sayang Dengan Istri



Sayang Dengan Istri

0Kedua tangan Su Xueqin memegang erat kursi rodanya, tapi suaranya masih tetap tenang, "Bukannya kamu sudah memeriksanya sendiri di rumah sakit?"     
0

Su Yuntang tidak menjawab.      

Dia hanya berdiri di sana mengerutkan keningnya, ekspresi wajahnya sangat kacau dan agak bingung.     

Saat itu Su Xueqin tiba-tiba keluar dari ruang bayi membawa Su Wanwan dan mengatakan Yan Jin telah meninggal karena kekurangan darah dan kontraksi ketika melahirkan. Karena Yan Jin tidak memiliki banyak teman dan saudara di sana, pihak rumah sakit hanya bisa menyerahkan bayi itu ke rumah yatim piatu dan mencari keluarganya selama setengah tahun.     

Saat ini Su Yuntang adalah orang yang sangat penting, dia sama sekali tidak menyangka dirinya tiba-tiba bisa memiliki anak haram.     

Su Yuntang didiskualifikasi dari penelitiannya di Amerika, lalu dia juga sempat diinterogasi seperti narapidana. Masa lalunya bersama Yan Jin begitu heboh dan bersemangat, tapi sejak itu, semua jalan hidupnya menjadi kacau dan berantakan.     

Dia sangat membenci Yan Jin.     

Wanita itu hampir menghancurkan semua jerih payahnya di Universitas, bahkan sampai mati dia masih tidak melepaskannya! Wanita itu masih meninggalkan seseorang anak yang mengganggu kehidupannya dan membuat dia tidak tenang seumur hidup!     

Setiap kali Su Yuntang melihat wajah Su Wanwan, dia seakan melihat wajah Yan Jin, dia melihat wanita itu hamil tapi masih bersama para-pria selingkuhannya. Semua gambaran yang tidak senonoh kembali muncul, setiap kali Su Yuntang memikirkannya seperti ada pisau yang mengiris hatinya…     

Semakin Su Wanwan dewasa, wajahnya semakin mirip dengan Yan Jin, Ibu dan anak ini benar-benar sangat mirip, bahkan tahi lalat yang ada di dekat matanya juga terletak sama persis.     

Sifatnya pun juga sama seperti dengan Yan Jin, ketika Su Wanwan kecil dia tidak suka sekolah, lebih banyak bolos, berkelahi, minum alkohol, berpacaran, setiap malam tidak pulang ke rumah dan sering masuk kantor polisi…     

"Dari dalam tulang dia memang orang rendahan, sama seperti ibunya yang begitu juga."     

Su Yuntang tidak bisa mengontrol diri untuk tidak membencinya, dia tidak bisa menahan kebencian terhadap putrinya Su Wanwan.     

Sampai sekarang dia juga masih heran, bagaimana bisa wanita seperti itu begitu mudah mati? Walaupun dia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri bukti kematiannya, tapi dia masih tidak berani percaya…     

"Tidak perlu lagi mengingat masa lalu." Su Xueqin melihat putranya dan berkata dengan nada yang serius, "Aku harap kamu bisa selalu mengingat perkataanku hari ini."     

  **     

Ketika Su Yuntang kembali ke lantai atas, dia melihat Su Yanyan sedang menangis di dalam kamar.     

"Ibu, ini jaket yang baru aku beli, ini model yang terbaru merek Burberry, aku belum pernah memakainya sekalipun, bahkan label mereknya juga masih belum dilepas, tetapi sekarang sudah diinjak sampai kancingnya hilang, lalu sepasang sepatuku ini juga sudah diinjak sampai gepeng! Su Wanwan keterlaluan sekali, dia benar-benar sengaja melakukannya!"     

"Sudahlah, sudah, Bibi Yang sudah membersihkannya, Wanwan dia…."     

Jiang Yi terdiam ketika melihat Su Yuntang yang melewati kamar, ia segera berdiri dan mengejarnya, "Yuntang, Yuntang, kamu ini kenapa?"     

Su Yuntang seperti baru saja kehilangan jiwanya, dia berjalan terus memasuki kamar.     

"Ibu…."     

Jiang Yi membalikkan badan, "Sudahlah kamu jangan menangis lagi, aku pergi melihat ayahmu, kamu turun lalu ambil gaun itu, turuti perkataan Ibu ya."     

Su Yanyan mencibirkan mulutnya, melihat baju dan sepatu yang berserakan membuat dia benar-benar sangat marah.     

Malam ini sebenarnya dia ingin mengajak dua pendamping wanitanya mencoba gaun di rumah, ia juga mengatakan kepada Xing Yuyun ia ingin memotretnya dan posting ke Wechat, tapi ternyata semua rencana itu sekarang dihancurkan oleh wanita sialan itu!     

Su Yanyan dengan marah turun ke lantai bawah, sesampainya di sana ketika dia mengambil kotak gaunnya, tiba-tiba Su Yanyan menyadari ada satu kotak berwarna kuning di lantai.     

"Bukannya ini gaun yang Su Xueqin buat kgusus untuk Su Wanwan, barusan… Ternyata Su Wanwan tidak membawanya ya?"     

Su Yanyan langsung merasa senang. Dia dengan cepat melihat sekeliling ruangan, tidak ada pelayan di sana, kemudian Su Yanyan langsung mengambil kotak gaun itu dan pergi.     

  **     

Sesampainya di rumah keluarga Huo.     

Huo Jingshen membuka pintu mobil berkata, "Turun."     

Su Wanwan berdiri dan tidak tahu kenapa tiba-tiba kakinya terasa lemes dan dia menjerit, 'ah', lalu tubuhnya terjatuh dan memeluk Huo Jingshen.     

Gerakan pria itu sangat cepat, kedua tangannya memegang pinggang Su Wanwan, kemudian memberikan pelukan yang hangat kepadanya.     

Huo Jingshen menundukkan kepala memandang gadis kecil itu. Di bawah cahaya lampu jalan, wajah Su Wanwan yang tidak memakai make-up terlihat sangat cantik, rahangnya lancip, fitur wajahnya juga sangat indah.     

"Apa yang kamu lakukan?!" Su Wanwan terkejut sambil mendorongnya.     

"Dasar pria tua tidak normal, di luar pura-pura dingin, tapi ketika sedang berdua langsung terlihat sisi aslinya!"     

Huo Jingshen hanya menatapnya.     

Jarak mereka sangat dekat sampai Su Wanwan bisa melihat mata Huo Jingshen yang hitam, kemudian Huo Jingshen berbicara dengan nada yang dalam dan serak diikuti nada yang nakal, "Bersemangat sekali, apa kamu sudah tidak sakit lagi?"     

Su Wanwan tertegun lalu baru mengerti apa maksud dari perkataannya, kemudian dengan cepat berkata, "Sakit, masih sakit."     

"Benarkah?" Tanya Huo Jingshen sambil mengangkat alisnya.     

"Sakit, sangat sakit, sakit sekali!" Su Wanwan berusaha terdengar kesakitan.     

Sebenarnya, kakinya yang terluka sudah mulai membaik setelah diolesi obat kemarin, tapi sekarang Su Wanwan terpaksa harus terlihat kesakitan.     

"Ternyata begitu ya." Balas Huo Jingshen dengan lembut, "Kalau begitu setelah makan nanti kita naik, suamimu akan membantumu mengoleskan obat lagi ya."     

Su Wanwan hanya terdiam, "...."     

"Sialan, kenapa mendengarnya seperti ini semakin lama semakin terdengar salah ya…"     

"Apa Jingshen dan Wanwan sudah pulang?" Tanya Nenek Huo yang mendengar suara dari luar.     

Su Wanwan dengan cepat mendorong Huo Jingshen lalu memanggil, "Nenek."     

Nenek Huo dengan sangat cepat muncul di depan pintu, lalu melihat di depannya ada sepasang suami istri yang begitu mesra, dan dia tersenyum bahagia, "Bagus, bagus sekali, akhirnya cucuku sangat tahu cara menyayangi istri ya, cepat masuk, makan malam sudah dibuatkan."     

Ketika mereka baru memasuki ruang tamu, tiba-tiba terdengar suara 'Dang dang' dari belakang.     

Kemudian diikuti suara pelayan yang berkata, "Ya Tuhan, tuan ketiga, apa yang terjadi denganmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.