Menikahi Pria Misterius

Kamu Tunggu Saja



Kamu Tunggu Saja

0Su Wanwan membalikkan badan.     
0

"Puhh…." Kemudian dengan cepat dia menutup mulutnya.     

"Zhexi, kenapa kamu bisa begini?" Tanya Nenek Huo sangat terkejut.     

Di halaman terlihat Huo Zhexi terbaring di lantai, dia seperti baru keluar dari kolam renang. Kemeja dan celananya basah kuyup, sepatu kulit yang ia pakai juga penuh dengan debu dan potongan rumput, wajahnya yang tampan terlihat pucat meski tak ada setetes darah di tubuhnya...     

Paling parahnya, potongan rambutnya yang sangat keren itu menempel ke dahi karena keringat dan terbagi menjadi dua, dia terlihat seperti aktor di film zaman perang yang terlihat sangat buruk...     

Sepasang matanya yang merah menatap Su Wanwan, ia sambil mendesah sambil berteriak dengan tak bertenaga, "Wanita sialan, kamu… sialan kamu… tunggu pembalasanku!"     

Nenek Huo melihat Su Wanwan bertanya, "Apa yang terjadi?"     

Su Wanwan mengedipkan matanya berkata, "Dia mengatakan ingin olah raga, jadi memberikan mobilnya untuk aku pakai."     

"Eh." Ekspresi Nenek Huo jadi kebingungan, "Jadi Zhexi, kamu ini pulang jalan kaki?"     

Huo Zhexi menghela nafas dalam, dia berjalan selama dua jam lebih di jalan tol dengan suhu cuaca yang panasnya sampai 30 derajat celcius, tenggorokannya sangat kering karena belum minum setetes air pun, untuk memaki Su Wanwan tadi benar-benar membuatnya sengsara.     

"Kamu ini jalan darimana?" Tanya Nenek Huo.     

Huo Zhexi masih terbaring disana, hanya bisa mengatakan satu kata, "... Air."     

Dengan cepat seorang pelayan berlari ke dapur untuk mengambilkan air.     

Su Wanwan terbatuk dan berkata, "Seharusnya …. Dari daerah zona 6."     

"Zona 6?!" teriak Nenek Hou yang sangat terkejut.     

Sangking marahnya, mata Huo zhexi sampai berubah jadi putih.     

Dia adalah seorang tuan muda ketiga dari keluarga Huo, dari kecil sampai besar dia mendapatkan pelayan yang terbaik, ini benar-benar pertama kalinya dia merasa disiksa seperti ini.     

Ketika Su Wanwan membawa mobil sportnya, Huo zhexi tidak membawa apapun, ia tidak membawa uang sepeser pun, handphonenya juga tertinggal di mobil itu. Sebenarnya dia ingin menumpang mobil orang yang lewat, tapi setelah menunggu selama satu jam, tidak ada satu mobil pun yang mau berhenti untuk memberinya tumpangan.     

Akhirnya dia berjalan sampai ke daerah kota, di sana Huo Zhexi berniat untuk meminjam handphone dan menelepon orang rumah untuk menjemputnya, tapi tetap tidak ada orang yang bersedia untuk meminjamkannya, semua orang pria, wanita, tua, muda yang melihatnya langsung bersembunyi jauh-jauh, seolah dia adalah racun atau virus.     

Dia benar-benar bingung, Nenek Huo adalah seorang blasteran, karena itu seluruh keluarga Huo memiliki wajah yang tampan dan cantik, lalu apa penampilannya sekarang begitu menakutkan?     

"Apa yang terjadi?" Tanya Kakek Huo tiba-tiba berteriak dengan suara yang nyaring.     

Saat melihat cucunya yang terbaring seperti hampir mati ia menjadi marah, "Bocah sialan, apa yang terjadi denganmu?!"     

Nenek Huo menjelaskan, "Zhexi baru saja olah raga."     

"Sudah gila!" Kakek Huo membalikkan badan, "Cepat bersiap untuk makan."     

"Makan makan." Nenek Huo dengan cepat memanggil mereka.     

  **     

Setengah jam kemudian, di ruang makan...     

"Wanwan, kamu makan daging ayam yang banyak ya, ini Nenek sendiri yang minta Wen Xiu belikan khusus untukmu. Lalu ada juga kaki babi, makan yang banyak ya, ini semua bisa menambah protein. Jingshen, tolong ambilkan istrimu sayur ya."     

Huo Zhexi selesai mandi, dia langsung masuk ke ruang makan dan disapa oleh Nenek Huo dengan hangat. Huo Zhexi benar-benar kelaparan, dia langsung mengambil mangkuk dan sendok kemudian mengambil sup.     

"Phak!"     

Nenek Huo memukul ke sendoknya dengan sumpit, "Ini khusus dibuat untuk kakakmu, kamu makan sup tahu saja."     

"Nenek, ini kan banyak sekali! Aku hanya akan mengambil semangkuk kecil." Kata Huo Zhexi dengan tidak senang.     

Dia merasa tidak melakukan kesalahan, lagian kenapa makan satu mangkuk sup saja kenapa tidak boleh?     

Nenek Huo berkata, "Kamu sekarang kan tidak punya pacar, untuk apa kamu makan sup kelamin sapi?"     

"Uhuk uhuk." Su Wanwan tersedak.     

"Sup kelamin sapi?"     

Pantas saja nenek Huo memaksa Huo Jingshen untuk makan yang banyak….     

Lalu Huo Jingshen menundukkan kepala dan melihat sup yang sudah ia sendok di tangannya, apa dia masih mau melanjutkan makan atau tidak ya?     

Huo Jingshen melanjutkannya… "Masih dimakan?"     

"Uhuk!"     

Kakek Huo terbatuk-batuk dengan nyaring. Seperti sedang memperingati.     

Tiba-tiba Nenek Huo menatapnya lalu bertanya, "Kenapa, apa kamu juga mau makan sup ini?"     

"Uhuk uhuk uhuk!" Kakek Huo tersedak lebih parah, sampai terbatuk-batuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.