Menikahi Pria Misterius

Nenek Yang Dramatis



Nenek Yang Dramatis

0"Jingshen ini benar-benar keterlaluan ya, kakimu masih belum sembuh tapi sudah tidak sabaran, nanti Nenek akan memarahinya. Dasar anak muda, seperti tidak tahu apa itu namanya bersabar…."     
0

Meski Nenek Huo berkata seperti itu, tapi senyumnya sangat lebar dan senang, sepertinya tadi dia pulang ke rumah sambil bernyanyi.     

Pikiran Su Wanwan menjadi kacau, ia benar-benar bingung. "Sialan, apa kamar itu sangat tidak kedap suara?"     

Walaupun sebenarnya mereka tidak melakukan apapun kemarin malam, tapi sekarang Su Wanwan tak tahu harus menjawab apa, Nenek Huo sepertinya sudah salah paham.     

Dengan canggung Su Wanwan menuruni tangga, di bawah terlihat Kakek Huo sedang membaca koran di sofa ruang tamu.     

Di masa mudanya Kakek Huo pernah ikut berperang, setelah itu dia mendalami dunia bisnis sangat lama. Auranya benar-benar terpancar seperti orang hebat, hanya dengan duduk dan membaca koran tanpa berbicara pun, orang yang melihat bisa merasakan auranya yang sangat kuat.     

Su Wanwan langsung tersenyum manis dan menyapa ketika Kakek Huo menatapnya… "Kakek, selamat pagi."     

Kakek Huo dengan cepat mendesah dan menarik tatapannya lalu berkata, "Anak muda jaman sekarang ya, kebiasaannya benar-benar tidak baik! Sangat kacau!"     

Su Wanwan hanya terdiam, "...."     

Dia merasa sangat canggung, kemudian langsung menyambungkan ucapan itu dengan apa yang dikatakan Nenek Huo tadi. "Kalau Nenek Huo bilang semalam mendengarnya, berarti kakek Huo juga pasti mendengarnya…. Kacau sekali…"     

Syukurlah tiba-tiba terdengar suara seseorang yang datang.     

Huo Zhexi pulang.     

Ia masih mengenakan kemeja merah, sama seperti ketika bertemu dengan Su Wanwan. Sontak Su Wanwan merasa sedang bertemu dengan musuh bebuyutannya, tapi dia masih belum bisa berkata apa-apa, dan tiba-tiba terdengar teriakan kakek Huo yang nyaring, "Dasar bocah, kamu masih ingat untuk pulang ke rumah rupanya!"     

Huo Zhexi menundukkan kepala dan menyapa, "Kakek."     

Dari raja yang sangat dominan langsung berubah menjadi cucu yang penurut, sangat bertolak belakang sekali.     

Kakek Huo melempar koran ke meja dengan suara yang sangat nyaring seperti petir, "Tunggu Haocheng pulang, kamu harus segera kembali ke rumahmu, aku tidak mau melihat wajahmu yang mengganggu itu!"     

Huo Zhexi hanya berani berkata dengan suara yang sangat pelan, "Sekarang aku sudah bisa pulang kerumah."     

Kakek Huo menatap dia dengan tajam dan mengangkat tangan untuk mengambil teko lalu dilempar ke arahnya, "Sialan kamu masih berani membentakku!?"     

Teko yang dilempar mengenai pundaknya, Huo Zhexi kesakitan sampai berkata, 'shh', dia sampai menggigit gigi dan bibirnya, "Kakek, sakit sekali!"     

"Bagus kalau sakit sampai kamu mati saja!"     

Kakek Huo benar-benar sangat marah saat melihat cucunya ini, menurutnya tidak ada satu orang pun di keluarga Huo yang tidak berguna seperti dia.     

"Sudah aku katakan berapa kali, kalau tidak ingin bekerja maka kamu harus diam dan tidak membuat masalah, kamu tidak akan kekurangan makan jika kamu bersikap baik di sini. Tapi kalau kamu masih membuat masalah seperti memukul artis waktu itu, maka aku akan mengusirmu keluar negeri! Seumur hidup dan tidak boleh pulang lagi!"     

"Aku tahu."     

Huo Zhexi sangat murka ketika Kakek Huo mengungkit masalah itu, dia langsung menatap tajam ke arah Su Wanwan.     

Kalau bukan karena wanita sialan ini dan Mo Weiyi, bagaimana mungkin dia bisa dipermalukan di depan publik? Saat itu ada seseorang yang diam-diam merekam adegan dia yang menampar wanita sialan itu, lalu mengunggahnya ke internet…. Hasilnya, hingga beberapa hari ini dia masih sering ditertawakan oleh teman-temannya karena masalah itu, sialan.     

"Bersihkan lantai sekarang!"     

"Baik Kakek." Huo Zhexi menuruti perintah dan mengambil sapu untuk membersihkannya.     

Seorang pelayan yang melihatnya langsung mendekat dan berkata, "Tuan ketiga, aku saja yang melakukannya."     

"Biar dia sendiri yang melakukannya!" Kakek Huo berteriak, membuat pelayan itu tidak berani melanjutkan langkah.     

Su Wanwan yang melihatnya dari samping juga ikut ketakutan.     

Nenek Huo dengan cepat turun dari tangga dan sudah berganti baju, "Yunxiu, cepat buatkan makan pagi untuk Wanwan."     

"Tidak perlu Nenek, aku belum lapar." Situasi ini benar-benar membuatnya bingung dan merasa serba salah. Kakek Huo yang sedang sangat marah dan dirinya yang bangun kesiangan, bagaimana mungkin dia masih berani bermanja bahkan untuk makan pagi sendiri.     

"Tidak boleh, sarapan itu untuk kesehatan tubuh, Nenek sangat berharap kamu selalu sehat, karena kamu akan melahirkan cicit untukku!"     

"Uhuk uhuk uhuk!" Su Wanwan terkejut sampai tersedak air liurnya sendiri.     

Nenek Huo tersenyum dengan senang dan berkata, "Jingshen sudah pergi ke kantor, tadi Nenek mengatakan kepadanya nanti setelah kakimu baikan kita akan memilih tanggal yang bagus dan pergi ke rumah keluarga Su untuk berdiskusi tentang pernikahan kalian, bagaimana menurutmu?"     

"Sesuai keinginan Nenek saja, aku akan mengikuti."     

"Baik sekali."     

Dalam hati Huo Zhexi mendengus dingin, "Dasar wanita sialan apa dia ini memiliki kepribadian ganda?"     

Dia mengingat saat di depannya Su Wanwan begitu galak dan jahat, tapi di depan nenek dan kakek dia begitu penurut seperti seekor kucing kecil, benar-benar lebih pandai berpura-pura daripada dirinya.     

  *     

  *     

Setelah sarapan, Su Wanwan menerima telepon dari Su Xuejin yang memintanya kembali ke rumah keluarga Su sore ini untuk mencoba gaunnya.     

Ternyata waktu berlalu begitu cepat, dua hari lagi sudah tanggal 20 dan itu adalah hari      

pernikahaan Su Yanyan dan Xing Yuyun.     

"Kakek, sepertinya aku tidak akan coba gaun itu, soalnya aku tidak ingin menghadiri pesta pernikahan itu."     

"Apa yang kamu katakan?" Su Xuejin bertanya dengan tidak senang, "Kamu adalah cucu kandungku, jika keluarga Su mengadakan pesta pernikahan, kamu sebagai putri pertama harus menghadirinya dan harus terlihat sangat cantik di depan semua orang!"     

".... Baik Kakek."     

Setiap kali dia datang ke rumah keluarga Su, akan selalu terjadi keributan… hanya memikirkannya saja membuat Su Wanwan merasa sangat lelah.     

Oleh karena itu dia bermalas-malasan sampai mendekati jam 4 sore, kemudian bibi Liu membawakan semua baju yang bisa dia pakai, setelah mengganti baju baru Su Wanwan turun.     

Di ruang tamu, Nenek Huo masih menonton drama korea.     

"Wanwan, kamu mau keluar?"     

"Iya Nenek, aku mau ke rumah keluarga Su, aku akan sangat cepat kemudian segera pulang."     

"Tepat sekali, Nenek akan menyuruh Zhexi mengantarmu, dia juga sedang mau keluar."     

"Tidak perlu Nenek…."     

Nenek Huo langsung memanggil orang yang dimaksud, "Zhexi, kamu antar Wanwan pulang kerumah keluarga Su ya."     

Su Wanwan merasa Huo Zhexi selalu menatapnya seperti musuh, bagaimana mungkin dia bersedia mengantarnya, siapa tahu….     

"Baik." Huo Zhexi tersenyum dan senyuman itu sangat terlihat palsu, "Ayo."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.