Menikahi Pria Misterius

Perempuan Mabuk



Perempuan Mabuk

0

Itu karena Huo Jingshen.

0

Dia bahkan tidak bergeser dari tempatnya bergerak, dia hanya mengulurkan tangannya dan menahan lengan Huo Zhexi dengan santai.

"Kak lepaskan aku… Ah! Sakit, sakit, sakit, sakit…" Huo Zhexi kesakitan dan wajahnya seketika berubah menjadi pucat. Dia sedikit membungkukkan tubuhnya dan terus meminta ampun kepada Huo Jinghsen.

"Paman Liang, bawa Tuan muda ketiga kembali ke mobil dulu." Huo Jingshen memberikan perintah kepada Liang Fei.

"Baik, Tuan muda pertama."

Setelah Huo Zhexi lepas dari tangan Huo Jingshen dia langsung mulai bicara melantur, "Paman Liang, aku tidak mau pulang, aku mau mencari perempuan tadi, aku harus bicara dengan jelas kepadanya… Paman Liang! Paman Liang…"

Liang Fei dulunya adalah seorang tentara, walaupun dia sudah berumur 50 tahun tapi kekuatan tangannya jauh lebih kuat daripada Huo Zhexi yang lemah.

Dalam sekejap dia langsung dapat menarik Huo Zhexi dan membawanya pergi.

Akhirnya ruang interogasi kembali menjadi tenang.

Huo Jingshen masih berdiri di tempatnya, laki-laki yang tingginya hampir mencapai 190 cm itu berdiri dengan tegak. Dia mengenakan kemeja berwarna putih dan beberapa kancing teratasnya tidak dikancingkan dan lengan pakaiannya digulung.

Penampilannya terlihat santai tapi orang malah tetap tidak bisa mengacuhkan aura kuat yang dimiliki oleh Huo Jingshen.

Terutama saat dia tadi menahan Huo Zhexi hingga membuat Huo Zhexi berteriak kesakitan...

Tidak ada orang yang berani bicara lagi di dalam ruang interogasi, termasuk pemilik bar yang tadi ingin meminta ganti rugi tadi.

Hingga…

"Hitung semua kerugiannya." Huo Jingshen yang berbicara lebih dahulu.

  * *

Orang yang memiliki uang bisa menggunakannya kapan saja.

Huo Jingshen menyelesaikan prosedur jaminan untuk Huo Zhexi setelah itu pemilik bar itu pergi dengan puas.

Orang yang bertanggung jawab untuk mengurus semua itu melihat ke arah dokumen-dokumen di depannya kemudian dia berkata, "Tuan Huo, surat jaminan Nona Su masih belum diurus karena belum ada pihaknya yang datang."

Huo Jingshen tertegun, kemudian dia mengangkat wajahnya dan dengan suara normal bertanya, "Dia bermarga Su?"

Huo Jingshen berpikir, 'Apa ini hanya sebuah kebetulan?'

"Benar, namanya Su Wanwan." Petugas polisi itu sama sekali tidak kebingungan, lalu berkata lagi, "Tadi saat baru dibawa kemari, perempuan bernama Su Wanwan itu 2 tahun yang lalu sering ditangkap karena berbagai kasus, bertengkar, mabuk, judi, balapan… dia bahkan pernah ditangkap karena pernah menyembunyikan narkoba! Oh iya, papanya adalah Su Yuntang, wakil komisaris dari biro radio, film dan televisi, tapi dia mengatakan nama orang yang akan menjaminnya adalah Mo Weiyi, nona besar keluarga Mo…"

"Aku akan tanda tangan." Huo Jingshen memotong perkataan petugas polisi itu.

Saat ini sudah lebih dari pukul 1 dini hari, walaupun dia jarang berurusan dengan pihak kepolisian tapi dia mengurus semuanya secara lancar dan dia tidak ingin ada masalah lagi.

Karena jika semuanya selesai lebih awal maka dia bisa istirahat lebih cepat.

  **

Saat Huo Jingshen keluar dari ruang interogasi, dia mendapat telepon dari luar negeri.

Dia melihat ke arah kamar mandi sambil menerima telepon itu lalu dia membuka pintu kamar mandi laki-laki.

"Jingshen, besok mungkin aku harus merepotkanmu untuk pergi ke bandara."

"Ada apa?"

"Ziyang, dia baru saja diam-diam naik pesawat, besok siang dia seharusnya tiba di kota Nan..."

Kemudian pintu salah satu bilik kamar mandi terbuka, Huo Jingshen mengerutkan alisnya, kemudian sebuah bayangan hitam tiba-tiba terjatuh ke arahnya.

Tenaganya cukup besar dan Huo Jingshen yang tidak menduga itu tubuhnya langsung mundur ke belakang.

Saat perempuan itu mau terjatuh ke lantai, Huo Jingshen sudah mengulurkan tangannya.

Su Wanwan seketika mengulurkan tangannya dan memegang Huo Jingshen, dia tertawa kecil seperti tidak ada apapun yang terjadi.

Huo Jingshen melihat wajah merah Su Wanwan seketika langsung melepaskan tangannya tapi saat itu dia menyadari Su Wanwan menahan tangannya.

"Terima kasih ya." Setelah Su Wanwan selesai bicara dia cegukan karena bir yang tadi dia minum.

Sebelumnya di bar dia minum lebih dari 10 botol bir. Saat itu dia minum dengan sangat cepat sehingga tidak merasa mabuk, tapi saat pergi ke kamar mandi, dia hampir saja tertidur di dalam.

Setelah bersusah payah bangkit berdiri dan keluar, dia merasa seluruh tubuhnya terasa lemas, kelopak matanya terasa sangat berat hingga dia tidak bisa melihat jalan dengan jelas…

"Aku masih ada urusan, aku tutup dulu teleponnya." Huo Jingshen tidak menghiraukan jika temannya kebingungan. Huo Jingshen langsung menutup teleponnya lalu berusaha untuk melepaskan pegangan Su Wanwan.

Tapi Su Wanwan tidak mau.

Dia memegang tangan Huo Jingshen yang dia kira adalah selimut, dia dapat mencium aroma nafas yang segar dan membuatnya merasa sangat nyaman.

Dia masih tetap menundukkan kepalanya dan menggosok wajahnya.

Hal itu membuat raut wajah Huo Jingshen yang sangat memperhatikan kebersihan itu berubah menjadi muram dan dia merasa jijik serta tidak sabaran.

Dalam 1 hari pakaiannya sudah dibuat kotor oleh perempuan yang sama sebanyak 2 kali.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.