Menikahi Pria Misterius

Bertemu Dengan Keluarganya



Bertemu Dengan Keluarganya

0

Di ruang tamu rumah keluarga Huo, nyonya besar Huo meletakkan teleponnya lalu berkata, "Wenxiu, ayo makan."

0

"Bibi, ini masih jam segini, kita tunggu sebentar lagi saja." Yang baru saja bicara adalah wanita paruh baya dan di sebelahnya ada Xiang Ranxin.

Wanita itu tersenyum, dia terlihat elegan dan dia menggunakan terusan yang membuatnya terlihat semakin cantik.

Nyonya besar Huo tersenyum sambil melambaikan tangannya, "Tidak perlu, aku sudah menelpon tadi, katanya dia akan pulang sore. Sudah kita makan dulu, nanti saat A Shen pulang nanti dia bisa mengobrol dengan Ranxin."

Saat mendengar itu Xiang Ranxin merasa wajahnya memanas, dia menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun.

Sikap malu-malu Xiang Ranxin membuat nyonya besar Huo semakin menyukainya.

Dia adalah anak perempuan keluarga Xiang. Tahun ini dia berumur 25 tahun, dia memiliki banyak kelebihan yang membuatnya terlihat hebat.

Kedua keluarga sudah memutuskan untuk menjodohkannya dengan cucu kedua keluarga Huo, Huo Nuanyang.

Tapi, saat dia baru saja dipromosikan oleh tim X, Huo Nuanyang sangat jarang ada di rumah, dalam setahun mungkin hanya bisa melihatnya beberapa kali sehingga mereka berdua sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk bertemu.

Kemudian Huo Jingshen pulang dan sering tinggal di rumah keluarga Huo dan tanpa sengaja membuat nyonya Xiang menyukainya…

Nyonya besar Huo ingin menggantikan Huo Nuanyang dengan Huo Jingshen karena dia berpikir keduanya sama-sama cucunya selain itu Huo Jingshen hanya lebih tua 2 tahun dari Huo Nuanyang. Jadi dia merasa jika Xiang Ranxin dan Huo Jingshen bisa bersama maka mereka akan terlihat serasi.

Karena hal itu pagi ini dia menelpon Huo Jingshen dan ingin mencari tahu apa pandangannya tentang pernikahan, tanpa disangka Huo Jingshen mengatakan dia ingin menikah dan lebih cepat lebih baik bahkan meminta nyonya besar Huo memilih hari yang baik untuk menikah.

Nyonya besar Huo merasa sangat senang dan langsung menghubungi nyonya Xiang dan mengundang mereka kemari untuk membiarkan Huo Jingshen bertemu dengan Xiang Ranxin.

Mereka bertiga mengobrol sambil berjalan ke arah ruang makan.

Saat baru saja duduk, seorang pelayan berlari masuk dan berkata, "Tuan besar, nyonya besar, tuan muda sudah pulang."

"Kebetulan sekali?" Nyonya besar Huo langsung bangkit berdiri lagi.

  * * *

Saat nyonya besar Huo tiba di ruang tamu dia langsung tertegun karena melihat Huo Jingshen sedang berdiri bersama seorang perempuan!

Dia melihat perempuan itu terlihat masih muda dan menebaknya masih berumur sekitar 19 tahun, wajahnya kecil, putih, bersih dan cantik. Kedua matanya juga indah serta berbinar seperti boneka.

"A Shen, ini siapa?"

Huo Jingshen kemudian menjawab, "Istriku."

Perkataannya membuat semua orang tertegun hingga nyonya besar Huo tanpa sadar meninggikan suaranya, "Apa?!"

Raut wajah beberapa orang di belakang nyonya besar Huo juga terlihat seketika berubah.

Su Wanwan hanya terdiam, "..."

Huo Jingshen melihat ke semua orang lalu dengan tenang berkata kepada Su Wanwan, "Ayo sapa semuanya."

Su Wanwan mengedip-ngedipkan matanya, 'Menyapa?'

Kemudian Huo Jingshen mencubit tangan Su Wanwan dan membuatnya terkejut. Dia langsung membuka mulut kecilnya dan menyapa dengan suara ceria, "Halo Kakek, halo Nenek."

Kemudian dia melihat ke arah ibu dan anak yang berpenampilan rapi.

Setelah memikirkannya sejenak akhirnya dia juga menyapa mereka, "Halo Bibi, halo Kakak."

Su Wanwan bertanya-tanya dalam hati, 'Aku tidak salah kan memanggil mereka dengan sebutan itu?'

Raut wajah nyonya Xiang seketika berubah menjadi semakin muram.

Sedangkan Xiang Ranxin terlihat sangat canggung dan malu.

Tapi jika dibandingkan dengan Su Wanwan yang masih kecil, dirinya yang berumur 25 tahun tentu saja lebih tua dari Su Wanwan.

Raut wajah tuan besar Huo dan nyonya besar Huo juga tidak terlihat terlalu baik, hal itu membuat Su Wanwan merasa tidak tenang dan langsung melihat ke arah Huo Jingshen.

Su Wanwan berpikir dalam hati, 'Apa aku melakukan kesalahan?'

Huo Jingshen juga melihat ke arahnya tapi dia malah bertanya, "Kamu lapar tidak?"

"Tidak."

Saat Su Wanwan baru mengatakan itu, terdengar suara dari arah perutnya.

Dan karena tidak ada yang sedang bicara sehingga suara itu terdengar dengan jelas di ruang tamu hingga ke ruang makan.

Su Wanwan menekan kedua bibirnya, 'Ehm! Sangat memalukan! Perut, bagaimana bisa kamu membuatku begitu malu seperti ini?! Ini kan baru pertama kalinya datang ke rumah Huo Jingshen dan bertemu dengan keluarganya, aku harusnya memberikan kesan yang baik kepada mereka!'

Huo Jingshen tertawa kecil lalu dia memanggil seorang pelayan, "Bibi Xiu, apa makan siangnya sudah siap?"

"Sudah, sudah Tuan muda pertama." Bibi Xiu menjawab dengan terbata-bata setelah itu dia langsung membawa piring ke ruang makan.

Bibi Xiu merasakan suasana ruangan yang aneh dan dia merasa bahwa dia tidak seharusnya berada di sana untuk waktu yang lama.

Huo Jingshen malah tidak merasakan apapun. Dia menggandeng tangan kecil Su Wanwan dan membawanya berjalan ke meja makan.

Keempat orang yang ada di sana tidak bicara apapun dan suasana menjadi sangat canggung.

Kemudian nyonya Xiang dengan kaku berkata, "Maaf, tiba-tiba aku baru ingat ada yang harus aku selesaikan di rumah. Aku dan Ranxin permisi dulu."

Nyonya besar Huo merasa sangat malu, "Kalau begitu aku antar kalian ke depan."

"Tidak perlu, tidak perlu."

"Tidak apa-apa…"

Su Wanwan berkata dalam hati, 'Ehm, aku sepertinya memang salah menyapa mereka, ternyata kedua orang itu bukan keluarga Huo Jingshen tapi tamu.'

Sebelum Su Wanwan berpikir lebih jauh lagi...

"A Shen." Raut wajah tuan besar Huo terlihat serius, "Ikut Kakek ke ruang baca."

"Baik Kek." Huo Jingshen mengatakan itu dengan sopan, kemudian dia melihat ke arah Su Wanwan dan berbisik, "Tunggu sebentar ya, aku akan segera kembali."

"Iya." Su Wanwan menganggukkan kepalanya. Dia terlihat sangat penurut.

Tuan besar Huo melihat sikap Su Wanwan tapi dengan cepat dia berbalik badan lalu pergi dari sana.

Setelah Huo Jingshen masuk ke dalam ruang baca dan pintunya tertutup, Su Wanwan langsung menghela nafas lega.

Su Wanwan awalnya mengira keluarga Huo hanya keluarga yang menjalankan binsis besar dan lebih berkuasa daripada keluarga Xing, tapi dia tidak menyangka ternyata keluarga Huo memiliki latar belakang yang rumit dan tinggal di rumah yang begitu besar seperti yang ada di televisi.

Saat tadi baru saja masuk ke dalam, dia melihat penjagaan yang sangat ketat hingga hampir saja membuat Su Wanwan merasa seperti sedang melakukan sebuah syuting drama.

"Tuan muda ketiga."

Kemudian tiba-tiba terdengar suara dari luar.

Su Wanwan bertanya dalam hati, 'Apa ada keluarga Huo Jingshen yang datang?'

Su Wanwan langsung kembali duduk dengan tegak.

Su Wanwan sudah bertekad bertekad, 'Kali ini aku harus memberikan kesan yang baik.'

Kemudian terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah meja makan, lalu...

"Su Wanwan?!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.