Menikahi Pria Misterius

Bermuka Dua



Bermuka Dua

0Meja panjang dengan taplak meja putih bersih sudah dipenuhi dengan berbagai macam makanan.     0

Huo Jingshen adalah orang yang pendiam, Su Wanwan tidak tahu harus mengatakan apa, di sisi lain Fu Ziyang juga tidak mengatakan apapun. Anak ini sama sekali tidak seperti anak-anak lainnya yang suka berbicara.     

Dia sangatlah pendiam, gerakannya saat makan juga sangat anggun. Mereka hanya makan di rumah biasa tapi terlihat seperti sedang menikmati makanan di kerajaan saja.     

Selesai makan, dia meletakkan mangkuk dan sumpitnya, mangkuk kecil itu bersih sampai tidak ada sebiji nasi pun. Jelas ini menandakan pendidikan dari rumahnya bagus sekali.     

"Paman Huo aku sudah kenyang, aku pergi mengerjakan PR dulu ya."     

"Iya."     

Setelah itu Fu Ziyang benar-benar mengeluarkan satu buku dari dalam tasnya yang besar. Ia duduk di atas sofa dan dengan serius mulai mengerjakan PR. Su Wanwan yang melihatnya pun tidak tahan untuk bertanya, "Apakah dia benar-benar bukan anakmu?"     

Anak ini benar-benar sangat mirip dengan Huo Jingshen!     

Walaupun pipi anak itu agak gemuk, tetapi fitur wajahnya sangat cantik dan belum sepenuhnya berkembang, Su Wanwan selalu merasa dua orang ini sangat mirip sekali.     

Anak kecil seperti ini bisa begitu tenang seperti kakek-kakek. Terutama kedisiplinannya yang juga sangat kuat, bahkan sangat jarang berbicara, ia sangat mirip dengan Huo Jingshen.     

Huo Jingshen dengan tenang menatapnya lalu menjawab, "Aku sama sekali tidak seperti ayahnya yang sudah tua."     

Su Wanwan hanya terdiam "..." Lalu berkata dalam hati, "Dasar tidak tahu malu! Sudah berumur 30an tahun masih tidak ingin dikatakan tua?"     

Su Wanwan mencibir tapi hanya berani mengatakannya di dalam hati saja.     

Setelah makan malam, Huo Jingshen mengambil kunci mobil lalu berkata, "Aku pergi membeli barang-barang yang diperlukan untuk Ziyang."     

"Baik."     

Su Wanwan juga tidak banyak berpikir kemudian duduk di ujung sofa, ia mengeluarkan handphone dan mulai bermain dengan game di handphonenya.     

Setelah Huo Jingshen pergi, tidak lama kemudian Bibi Liu juga pulang setelah membereskan peralatan makan di meja. Ruang tamu yang begitu besar langsung terasa sangat sunyi senyap, tapi tiba-tiba ....     

"Tante kecil."     

Su Wanwan mengangkat kepala dan melihat ke arah Fu Ziyang, "Eh … kamu tadi memanggilku apa?"     

Anak kecil itu menangguk kemudian bertanya kepadanya, "Tante kecil, apakah kamu menyukai artis?"     

Su Wanwan hanya terdiam, "...."     

Anak kecil yang baru berumur 5 tahun itu sudah menyukai artis?     

"Tidak terlalu mengikutinya."     

Fu Ziyang sepertinya agak kecewa dengan jawaban dari Su Wanwan, tetapi dengan sangat cepat dia bertanya lagi, "Kalau begitu apakah kamu mengetahui siapa artis yang paling cantik?"     

Su Wanwan mengerutkan keningnya.     

"Artis yang paling cantik di China? Fan Bingbing? Dili Reba? Guli Nacha? Yang Chaoyue? ..."     

"Kenapa kamu menanyakan pertanyaan seperti ini?"     

Dia merasa anak kecil ini agak aneh, apakah anak yang berumur 5 tahun sekarang lebih cepat dewasa dan sudah mulai menyukai lawan jenis?     

Fu Ziyang berkata, "Ayah mengetahui ibunya adalah seorang artis, dan aku begitu tampan, jadi ibuku sudah pasti adalah artis yang paling cantik, karena itu aku datang ke Nancheng untuk mencarinya."     

Ekspresi Su Wanwan yang langsung berubah menjadi gelap.      

Tetapi melihat raut wajah anak itu yang begitu serius, ia juga tidak berani mematahkan semangatnya untuk mencari ibunya, dan hanya bisa berkata, "Kalau begitu ayahmu pasti juga sangat tampan?"     

"Masih oke." Fu Ziyang mengatakannya dengan tidak begitu tertarik, ia menundukkan kepala dan terus mengerjakan PRnya.     

Tidak lama kemudian, Huo Jingshen kembali dan meletakkan barang yang ia beli di atas meja. Seperti kebiasaan, ia langsung mengambil rokok dan korek api. Sebelum ia menyalakan rokok, tiba-tiba ia menyadari di dalam rumah ada seorang anak kecil, ia langsung mengangkat kaki dan pergi ke ruangan lain.     

Fu Ziyang sudah selesai mengerjakan PRnya, lalu dengan cepat memasukkan bukunya ke dalam tas dengan rapi, "Tante kecil, aku sudah agak ngantuk jadi ingin pergi ke atas, mandi dan tidur dulu."     

Su Wanwan menjawab, "Baiklah."     

Su Wanwan mengambil kantong di atas meja dan membantunya mengambil sandal kecil, handuk kecil, sabun, dan shampo untuk anak itu.     

"Apakah ini juga untukku?"     

Fu Ziyang menatap ke arah Su Wanwan dengan sepasang mata yang terlihat polos, tangan kecilnya mengambil satu kotak yang berwarna merah ….     

"Sialan!"     

Su Wanwan hanya bisa mendengar 'Boom' suara ledakan di dalam otaknya, ia dengan cepat merebut barang itu dan memasukkan ke dalam kantongnya, "Itu bukan untukmu!"     

"Baiklah." Fu Ziyang mencibirkan bibir kecilnya, dalam hati berpikir, "Kalau begitu Paman Huo seharusnya membelikan barang itu untuk Tante kecil ya?"     

Fu Ziyang memakai ranselnya lalu memeluk barang-barang untuk mandi dan pergi ke atas.     

Su Wanwan yang duduk di sana mulai marah dan mengutuk dalam hati, "Dasar orang cabul!     

Tidak tahu malu sekali!"     

Begitu pulang langsung dengan membeli barang seperti ini, benar-benar sangat tidak tahu malu!     

"Cha Ci" suara pintu ruangan terbuka, Huo Jingshen yang tidak tahu malu itu berjalan keluar.     

Satu tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, ekspresinya lembut dengan alis mata yang tebal, kemeja putih yang sudah dipakai seharian juga tidak terlihat kotor, penampilannya terlihat sangat dewasa, terkendali dan benar-benar terlihat seperti orang yang memiliki sopan santun.     

Siapa yang bisa menyangka ternyata dalam hatinya selalu memikirkan untuk melakukan hal seperti itu?     

Su Wanwan menatap pria itu, merasa dirinya terlalu polos.     

Ia merasa wajah pria ini yang terlihat sangat serius dan baik, tapi sebenarnya hanya binatang buas dengan baju yang bagus saja!     

"Benar-benar adalah orang yang paling bermuka dua!"     

"Huh!" Su Wanwan dengan tidak senang berdiri dan naik ke atas.     

"...." Huo Jingshen hanya terdiam dan berdiri di sana dengan kening mengerut, tidak tahu kenapa lagi wanita ini.     

Bukannya dia barusan sudah menjelaskan dengan baik?     

Istri kecilnya ini benar-benar sangat susah dihibur, sebentar suasana hatinya cerah, lalu tiba-tiba bisa berubah menjadi hujan.     

Ia melihat jam dinding, waktu sudah menunjukkan tengah malam. "Uh, seharusnya mulai mempersiapkan untuk melakukan 'hal penting itu'."     

Huo Jingshen berjalan untuk mengambil kantong belanjaan lalu tiba-tiba menyadari .… "Kenapa kurang satu kotak?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.