Menikahi Pria Misterius

Fu Ziyang



Fu Ziyang

"Errrr…. Guk!" Ko menggonggong, kemudian anjing itu langsung berdiri.     

Su Wanwan spontan langsung gemetar.     

"Ko." Fu Ziyang mengulurkan tangan kecilnya dan memegang kepala Ko.     

Su Wanwan melihat anjing serigala itu yang tadi ingin menyerangnya, berubah menjadi penurut seperti seekor kucing dan berbaring kembali.     

Su Wanwan langsung merasakan serangan.     

"Sialan! Bahkan seekor anjing juga begitu menuruti perkataan anak haram ini."     

"Nyonya, apakah Anda baru pulang?" Bibi Liu membawa semangkuk sup dari dapur berjalan keluar.     

Su Wanwan dalam hati merasa ingin menangis. Omong kosong!     

Bahkan Bibi Liu masih di sini, membuatkan makanan untuk keluarga tiga orang itu. Yang ia tahu, biasanya Bibi Liu selalu pulang jam 6 sore setelah membuatkan makanan, lalu memeluk cucunya.     

Suara langkah kaki Huo Jingshen terdengar, lalu ia muncul dan melihat Su Wanwan yang sedang murka. Huo Jingshen masih mengenakan baju yang sama seperti di bandara, hanya kali ini lengan bajunya digulung ke atas dan 3 kancing kerah bajunya dibuka, alis matanya mengerut, bibir tipis yang segaris dengan wajah yang serius bertanya kepada Su Wanwan, "Kamu pergi ke mana? Kenapa teleponku tidak diangkat? Masih mematikan handphone?"     

Su Wanwan tidak menjawab.     

Huo Jingshen menatap wajah istrinya yang marah, lalu mengambil koper besar di tangannya kemudian menarik tangannya.     

Su Wanwan dengan kuat menyingkirkan tangannya, lalu menatap wajah pria yang selalu tenang itu, "Dasar orang tidak tahu malu!"     

Huo Jingshen terdiam, "...."     

Fu Ziyang memiringkan kepala kecilnya dan memeluk anjing sambil melihat adegan yang seru ini.     

"Katakan, di mana wanita itu?" Su Wanwan bertanya sambil memasuki ruang tamu.     

"Kamu pergi ke bandara ya." Huo Jingshen mengatakan dengan pasti. Ia memastikan orang yang tadi dia lihat di bandara adalah Su Wanwan.     

"Iya benar, aku telah melihat semuanya." Su Wanwan membalikkan badan dan menunjuk ke anak kecil yang imut itu, "Katakan, di mana ibunya? Kamu menyembunyikan wanita simpananmu ke mana?"     

Huo Jingshen menyipitkan matanya berkata, ".... dia bukan putraku."     

Su Wanwan mendengus dengan dingin, "Kalian begitu mirip, masih mau berbohong ya, kalau bukan putramu, lalu siapa dia? Keponakanmu?"     

Huo Jingshen hanya menatapnya dengan dalam kemudian menjelaskan, "Dia adalah Fu Ziyang, dia anak dari temanku. Hari ini dia seorang diri meninggalkan rumah pergi ke bandara, kebetulan aku sedang pulang ke China, jadi aku sekalian membawa dia pulang."     

Su Wanwan kelihatannya tidak mempercayai penjelasan pria itu.     

"Fu Ziyang ya? Nama dari tokoh pria utama kisah percintaan, apakah menyiksa dia karena dia masih terlalu muda."     

"Lalu wanita itu kebetulan sedang tur konser di China, jadi dia tinggal di hotel, tidak tinggal di sini."     

Su Wanwan mendengus dua kali, masih tidak percaya.     

Huo Jingshen langsung mengambil handphone miliknya, "Ini adalah telepon ayahnya, apa perlu aku menelpon dia menggunakan telepon internasional, kamu bisa langsung menanyakannya sendiri?"     

Su Wanwan masih belum menjawab tetapi pria itu sudah menekan tombol memanggil.     

Panggilan dengan cepat diangkat dan terdengar suara seorang pria yang sangat merdu, "Apa anakku telah membuat masalah untukmu?"     

Su Wanwan terdiam, "...."     

"Tidak ada apa-apa, istriku hanya salah paham saja." Setelah selesai, Huo Jingshen lalu menutup telepon.     

Huo Jingshen menarik koper besar itu ke salah satu sudut ruang tamu, lalu berjalan ke samping meja untuk duduk dan berkata, "Sini."     

"Mau apa?" Jawab Su Wanwan dengan waspada.     

Di atas meja ada satu kotak obat, Huo Jingshen berkata, "Kakimu kenapa berdarah?"     

Su Wanwan menunduk, ternyata memang ada darah yang sudah membeku di bagian bawah kakinya.     

"Sini." Huo Jingshen berkata lagi.     

Su Wanwan mencibirkan mulutnya tetapi masih tetap berjalan ke arah pria itu.     

Sampai di depannya, Huo Jingshen mengulurkan tangan untuk memegang kaki kecilnya dan langsung mengangkatnya dan membiarkan dia duduk di samping, kakinya diletakkan di atas paha pria itu.     

Ketika ia mengoleskan alkohol pada luka, Su Wanwan kesakitan hingga hampir menangis.     

"Aduh, pelan-pelan…. Ah, sakit sakit…. Adu…. pelan-pelan. Sialan, kamu tidak bisa lebih pelan sedikit ya?"     

"Kamu sangat takut sakit ya?" Huo Jingshen menatapnya sekilas.     

Wanita kecil itu mengerutkan keningnya mati-matian, lalu menggigit sudut bibirnya, apakah luka gores membuatnya merasa sesakit itu?     

Huo Jingshen agak khawatir dengan kekedapan suara di ruangan ini, terutama sekarang di rumah tiba-tiba ada anak yang berumur 5 tahun mengganggu mereka.     

Secara tidak sadar, dia melihat ke arah anak dan anjing itu, dalam hati berpikir bagaimana kalau besok dia mengantar anak ini pulang ke Negara Y….     

Seperti bisa membaca pikirannya, Fu Ziyang tiba-tiba berkata, mulut kecilnya mengatakan, "Aku mau di sini untuk mencari ibu."     

Huo Jingshen terdiam, "...."     

Luka di kaki Su Wanwan akhirnya berhasil dibersihkan, ia melihat kakinya yang dibungkus dengan kain kasa, lalu menggigit bibir kecilnya.     

Dengan luka ini, bagaimana ia bisa pergi belajar mengemudi besok? Apakah mau minta izin lagi?     

"Lain kali jangan memakai celana yang terlalu pendek." Huo Jingshen mengatakan pendapatnya.     

Su Wanwan mendengus dan berdiri, lalu pergi ke dapur, "Aku sudah kelaparan, mau makan."     

Huo Jingshen tampak menatapnya dengan dalam, seraya membatin. "Celana jeans ini juga terlalu pendek!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.