Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Sensasi Kebahagiaan dari Sekaleng Cola



Sensasi Kebahagiaan dari Sekaleng Cola

0"Kalian kenapa keluar?"     
0

Ye Xian melangkah maju dan bertanya dengan panik, Daniel tersenyum, "Barusan Direktur menyuruhku untuk mencoba mengaburkan gambarmu, sepertinya efeknya masih bagus! Ini memang hanya adegan yang pendek, tidak perlu sempurna."     

"Benarkah, kalau begitu…. Adegan ini akan diselesaikan oleh Direktur sendiri?"     

"Iya."     

Ye Xian menatap pria yang berjalan sambil mengancingkan kemejanya, matanya berangsur-angsur berubah dari nakal menjadi rasa bersalah dan rasa terima kasih,, "Direktur, maafkan saya, saya tadi tidak sengaja…."     

"Ya."     

Bo Tingshen mengiyakan dengan cepat, "Lanjutkan ke adegan berikutnya."     

Ye Xian melihat reaksi pria ini yang begitu tenang dan tidak bertanya apapun malah membuat Ye Xian semakin panik dan khawatir..     

Direktur berubah menjadi begitu murah hati?     

Ini bukan gayanya, seharusnya Direktur akan memaksa dia untuk menyelesaikan adegan ini atau mengancamnya dengan sesuatu sebagai imbalan agar dia melanjutkan syuting, kalau tidak dia akan dimaki habis-habisan, sekarang Direktur begitu tenang dan tidak melakukan apa pun???     

Mungkin Direktur sudah merencanakan sesuatu yang besar?     

"Direktur, Anda tidak menyalahkan saya?"     

"Kenapa menyalahkanmu?"     

"Karena saya tidak profesional, dan membiarkan Anda menyelesaikan adegan ini sendirian, kalau Anda ingin memarahi saya, silakan saja, jangan ditahan!" Kalau ditahan nanti dia akan lebih sial!     

Bo Tingshen menatapnya dalam-dalam, "Kau merasa bersalah?"     

"Iya, benar!"     

Ye Xian menganggukkan kepala.     

Bo Tingshen melihat ada toko yang letaknya tidak jauh jauh dari lokasi syuting, "Pergi belikan aku sekaleng cola sekarang."     

Ye Xian menoleh ke arah tokoh, membelinya di situ?     

Daniel menyiapkan kamera dari jarak dekat untuk menangkap momen mereka dalam bingkai yang sama.     

Ye Xian baru saja membeli dua kaleng cola, dia bahkan tidak perlu menyiapkan alat peraga.     

"Ini, Direktur, colanya sudah datang…."     

Ye Xian memberikan cola kepadanya dan sebelum Bo Tingshen mengambilnya, Bo Tingshen meliriknya, "Apakah kaleng ini sudah kau kocok?"     

"Tentu tidak! Mana mungkin berani! Direktur, Anda jangan berpikiran buruk seperti itu!"     

"Duduk."     

Ye Xian duduk di seberangnya, membuka kaleng minuman, dan hanya ingin berterima kasih padanya, ketika dia mendengarnya bertanya, "Apakah kamu tahu apa artinya membeli cola?"     

Ye Xian menjawab, "Beli cola? Ya untuk diminum, untuk apa lagi?"     

Bo Tingshen menatapnya dengan serius, memastikan Ye Xian benar-benar tidak mengetahui apa yang dia katakan, kemudian mengganti topik,"Ye Xian, apa kamu punya pikiran yang mesum padaku?"     

"Puff…."     

Ye Xian begitu terkejut sampai colanya hampir menyembur ke kemeja pria itu, tapi syukurlah dia masih bisa menutup mulutnya, dan menelannya kembali, "Direktur, apa yang baru saja Anda katakan? Apa Anda sedang bercanda?"     

Ye Xian menatapnya dengan tatapan tidak percaya, seolah sedang mendengarkan lelucon besar.     

Bo Tingshen: "Kenapa kamu tidak berani menatapku dan melepas pakaianku tadi?"     

Ye Xian terdiam, dia sudah tahu masalah ini tidak mungkin berakhir begitu saja.     

"Tarik pembuka tutup kalengnya, dan berjabat tangan."     

Daniel berteriak di depan kamera.     

Bo Tingshen menarik pembuka tutup kaleng, cola yang dingin menyembur keluar.     

Ye Xian mengulurkan tangannya.     

Pria itu memegang tangan kiri Ye Xian, perlahan-lahan memakaikan penutup kaleng yang berbentuk cincin ke jari manisnya.     

Di bawah payung yang besar untuk menutupi cahaya matahari, tetapi tidak bisa menutupi kelembutan tatapan mata Bo Tingshen.     

Setelah memakainya, Bo Tingshen memegang tangannya.     

Tangan yang besar dan kuat milik Bo Tingshen memegang tangan mungil milik Ye Xian, ketika menyentuhnya, ada sensasi kesenangan, seperti kembang api kejut listrik yang mengaliri aliran darahnya, membuat suasana hati Bo Tingshen bahagia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.