Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Sekuat Apa Kau?



Sekuat Apa Kau?

0"Kenapa?"     
0

"Saya…. Saya ingin buang air besar!!!"     

Ye Xian tersipu malu sekaligus berteriak.     

Demi ke toilet, dia benar-benar telah mempermalukan dirinya sendiri!     

Bibir Bo Tingshen sedikit terangkat, matanya terlihat begitu senang dan perlahan-lahan kesenangan itu menghilang.     

Ye Xian menutup pintu dan menguncinya, karena takut Bo Tingshen akan tiba-tiba mendobrak masuk.     

Dua menit kemudian, Ye Xian membuka pintu dengan perasaan lega.     

Bo Tingshen, yang baru saja akan pergi, melihatnya keluar, dengan keterkejutan yang jelas terlihat di matanya.     

Ye Xian meliriknya, pergi untuk mencuci tangannya tanpa banyak berpikir, dan kemudian menyadari setelah mencuci ... Mengapa sorot mata Direktur tadi terlihat terkejut?!     

Sepertinya dia hanya menggunakan toilet selama dua menit?     

Tunggu sebentar, apakah di mata Direktur dia berubah menjadi pria yang cepat puas!     

"Ye Xian, sarapan sudah siap, setelah mencuci wajah, ayo makan di bawah…"     

Wen Yan berteriak dari lantai satu, kemudian Ye Xian menjawabnya, "Baik!"     

Sarapan keluarga Bo sangat banyak, ada tiga macam sarapan di rumah ini, termasuk kacang-kacangan dan manisan.     

Ye Xian duduk, memandang pria di seberangnya, dan bertanya-tanya bagaimana dia harus menjelaskan kepada Bo Tingshen untuk mempertahankan martabatnya sebagai 'pria'.     

Wen Yan kembali dari dapur untuk mengambil sendok lalu dengan ramah bertanya, "Ye Xian, kamu suka makan sup yang manis atau asin?"     

"Aku…."      

"Mau sup biji teratai dan lengkeng."     

Ye Xian masih belum sempat menjawab, tetapi sudah ada orang yang menjawab untuknya.     

Ye Xian melihat Bo Tignshen, dia tidak suka makan itu, mengapa Direktur mengatakannya?     

Tunggu, daging lengkeng itu manis dan hangat juga baik untuk memperkuat tubuh, membuatnya lebih bertenaga dan terlihat maskulin, jadi bagus untuk pria.     

Habis sudah, Direktur benar-benar salah paham, sekarang bagaimana dia harus menjelaskannya.     

"Aku merasa, tidak perlu makan ini…."     

Baru setengah dia berkata, Bo Tingshen meletakkan kenari yang sudah dikupas di depannya.     

Kenari: bagus untuk ginjal dan membuat lebih maskulin.     

Ye Xian terdiam, sudah cukup.     

Setelah makan, Wen Yan disibukkan oleh Bo Junfeng sebelum dia bisa menanyakan rencana perjalanan Ye Xian, Ye Xian meletakkan mangkuk dan menatap Bo Tingshen dengan sungguh-sungguh, "Direktur, saya pikir perlu bagi saya untuk menjelaskan kepada Anda ... "     

Bo Tingshen, "Tenang, aku tidak akan mengatakannya pada siapapun."     

Ye Xian terdiam.     

"Bukan itu maksud saya!"     

"Sudah selesai makan? Kalau sudah, kita harus pergi sekarang."     

Nada bicara pria itu membuat Ye Xian sedikit cemas, "Saya masih muda, memangnya Anda sekuat apa?"     

Mata hitam tenang Bo Tingshen berangsur-angsur menjadi bergejolak, dan dia menatapnya dengan muram, "Apakah kau ingin mencobanya?"     

Ye Xian tiba-tiba merasakan ada ancaman, harga diri seorang pria memang tidak boleh dipermainkan, tetapi pria ini bukankah sedang menertawakannya?     

Sudahlah, toh dia juga bukan pria, hanya kalau ketahuan dan dipermalukan, itu yang berbahaya!     

"Tidak, Anda kelihatannya sangat kuat, ayo pergi ke kantor saja untuk syuting film."     

"Kau akan tahu seberapa kuat aku."     

Pria itu menatapnya sambil tersenyum.     

Ye Xian, "...." apakah boleh tidak membahas topik ini terus-menerus?     

"Sebelum mulai syuting, ada satu hal yang harus dilakukan."     

"Apa?"     

Bo Tingshen kemudian mengatakan dua kata yang membuat dia sangat putus asa.     

…. Lari pagi.     

Mengapa di rumah keluarga Bo pun, dia tidak bisa lepas dari penderitaan?     

Ye Xian ingin menangis.     

Bo Tingshen memberikan jam tangan kesehatan lalu mengatur jam, "Lari dulu selama 10 menit, aku akan menyusul."     

"Direktur, apakah boleh tidak lari, huhuhu….."     

"Usahakan setiap hari berlari, itu baik untuk tubuh."     

Bo Tingshen menatapnya sekilas…. Ye Xian membalikkan badan lalu berlari.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.