Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Shen Jinyou Berubah



Shen Jinyou Berubah

0Setelah membaca pesan dari raja, dia tak punya pilihan selain mengambil barang yang sudah diincar.     
0

Jika sekarang memberitahu Xia Qingshao untuk membantunya mendapatkan barang itu, Qingshao pasti akan marah, dan semuanya akan sia-sia, jadi sebaiknya dia mencari cara untuk mendapatkan barang itu lebih dulu, dan kemudian menjelaskannya semuanya pada Qia Qingshao ketika dia sudahkembali ke istana.     

Gu Tianlin kemudian membuat kebohongan untuk membuat Xia Qingshao pergi mencari barang itu.      

Xia Qinnshao saat ini sudah sangat tenggelam dalam asmaranya, tentu saja dengan mudah menuruti semua permintaan Gu Tianlin, menggunakan statusnya sebagai putri ketua persilatan dan dengan mudahnya masuk ke dalam gedung untuk mencuri barang itu.     

Setelah mendapatkan barang itu, Gu Tianlin membawa Xia Qingshao pergi ke istana bersama-sama.     

Pada saat ini, Shen Jinyou, karena serangan es dan racun api, telah tertidur lelap dan kehilangan kesadaran untuk sementara waktu.      

Di mimpi, ketika tubuhnya yang terkadang sangat dingin seperti es, lalu seperti api yang membakar, terus menerus memanggil nama senior seperguruannya.     

Wen Tianzun yang mengetahui segalanya tak tahu harus berbuat apa, hanya merasa iba dan terus menjaga murid kesayangannya.     

Sampai pertengahan bulan, Bian He baru membawakan obat ramuan pertama ke Gunung Qiankun, setelah meminumkan obat ke Shen Jinyou, akhirnya Shen Jinyou bangun dari koma dan kata pertama yang keluar dari mulutnya adalah, "Di mana Kakak Xia Qingshao?"     

Dia tidak tahu, selama dia tak sadarkan diri selama beberapa hari ini, banyak yang sudah berubah.      

Setelah Gu Tianlin berhasil mendapatkan jubah Qianmo, raja sangat gembira dan memberinya gelar putra mahkota.     

Raja akhirnya mendapatkan jubah Qianmo dan dengan berani memerintahkan prajuritnya untuk menyerang Xia Chongming, Xia Qingshao akhirnya menyadari bahwa dirinya telah dibohongi. Dia murka dan meninggalkan Gu Tianlin, tetapi ditahan oleh Gu Tianlin dan memaksanya untuk menjadi istrinya.     

Sekarang Xia Qingshao bukanlah putri dari ketua persilatan, melainkan istri putra mahkota.     

Ketika Shen Jinyou mengetahui berita ini, dia sangat sedih, seolah ada ribuan anak panah menghujam jantungnya, dia sangat ingin menarik pedangnya dan menyerang Gu Tianlin ke istana untuk menolong kakak seperguruannya.     

Tetapi ketika keluar, dia bertemu dengan ayah dari Xia Qingshao, ketua persilatan…. Xia Chongming.     

Ternyata Xia Qingshao mencuri jubah Qianmo yang palsu, dan jubah Qiankun yang asli ada di tubuh Xia Chongming dan setelah pertarungannya dengan Raja Mobei, dia mendapatkan kabar dari istana.     

Orang yang mengirimkan pesan itu adalah ibu kandung dari Shen Jinyou…. Permaisuri Shen Jialin.     

Ternyata, ketika Gu Tianlin, Xia Qingshao dan Shen Jinyou hendak mencuri bunga Wuyou di istana, Shen Jialin bisa mengenali anaknya sendiri.     

Mengetahui anaknya masih hidup, begitu pintar dan tampan, membuat jiwa Shen Jialin yang mati seolah hidup kembali, menggunakan pemberontakan Xia Chongming untuk membalas dendam.     

Dalam pesannya ke Xia Chongming, dia meminta bantuan agar Xia Chongming membantu Shen Jinyou, jika berhasil, maka dia akan membuat Shen Jinyou menjadi raja dan mereka akan bekerja sama untuk menghancurkan kerajaan Mobei ini.     

Pemberontakan yang dilakukan oleh Xia Chongming bukan karena ingin menjadi raja, tetapi demi rakyat. Dia tidak melakukan apapun karena dia juga rakyat biasa, jika memberontak maka reputasinya akan buruk, karena dia tahu Shen Jinyou adalah putra mahkota, murid dari perguruan Hengshan, dengan senang menyetujui rencana itu.      

Xia Chongming dengan guru perguruan Qiankun berbicara dengan Shen Jinyou, lalu mengatakan tentang rencana balas dendam ini, setelah mengetahui latar belakang sebenarnya, membuat dia semakin bingung, akhirnya memutuskan untuk bertanya pada orang tua tuli dan bisu yang merawatnya sejak kecil.     

Namun ketika sampai di bawah gunung, semua orang di desa telah dibunuh     

 oleh tentara Mobei.     

Ayah kandungnya terbunuh, ibunya dipaksa menjadi selir, wanita yang dicintainya menjadi selir putra musuh yang membunuh ayahnya, dan bahkan orang tuanya yang telah mengasuhnya sejak kecil meninggal secara tragis di bawah pedang keluarga kerajaan Mobei.     

Shen Jinyou penuh dengan amarah, dalam hatinya ada kebencian yang sangat terhadap keluarga kerajaan Mobei, kebencian itu telah menyatu dengan darah dan diukir ke dalam tulang.     

  ...     

Tiga hari kemudian, Shen Jinyou mendapatkan gelar ketua persilatan dari Xia Chongming.     

Pada upacara pelantikannya, Shen Jinyou memakai jubah hitam dengan lengan yang sangat pas dengan tubuhnya. Jubah itu bertatahkan mahkota emas hijau dengan rambut hitam pekat. Dia memakai sepatu bot hitam, alisnya yang tebal melengkung seperti lukisan tinta dan tajam seperti potongan pisau.      

Di bawah singgasana, ribuan orang menunduk dan berlutut memuja, ada aura dingin pembunuh yang kental, sama sekali berbeda dengan aura Shen Jinyou dulu yang lembut dan baik hati.     

Dulu pemuda itu memakai jubah putih, simbol kebaikan dan kepolosan, namun sekarang berubah menjadi iblis yang dingin dan dalam hatinya penuh dengan dendam dan kebencian.     

Shen Jinyou berhasil menjadi ketua persilatan dan sebagai pemimpin pasukan pemberontak yang diorganisir oleh Xia Chongming. Di bawah panji "pulihkan dinasti sebelumnya dan sambut putra mahkota", semua orang memberontak secara besar-besaran.     

Raja Mobei yang bodoh dan tidak bermoral, sedangkan Xia Chongming sangat disenangi oleh rakyat, putra mahkota dari raja sebelumnya telah datang, maka rakyat dengan senang hati bersedia untuk mendukung mereka.     

Ketika mengumumkan perang, Shen Jinyou mengambil jubah Qianmo yang asli untuk membuat Gu Tianlin datang.     

Raja sangat panik dan menyuruh Gu Tianlin untuk berperang.     

Setelah mendapatkan jubah Qianmo, ditambah dengan kecerdikan Shen Jinyou, dengan cepat merencanakan jebakan untuk menangkap Gu Tianlin dan Xia Qingshao.     

Hari ini adalah syuting untuk adegan setelah Xia Qingshao ditangkap, Shen Jinyou terus berperang dan kembali ke markas untuk bertemu dengan Xia Qingshao.     

Walaupun sekarang dia adalah pemimpin ribuan prajurit dan mesin pembunuh yang tidak berperasaan, dia adalah orang yang selalu mencintai kakak seperguruannya.     

Layar dari markas terbuka, darah segar mengalir dari luka Shen Jinyou akibat perang dan masih belum diobati, dia berdiri di depan Xia Qingshao.     

"Kakak seperguruan!"     

"Mmmm…."     

Mulut Xia Qingshao dibungkam dengan kain, sepasang kaki dan tangan yang diikat di samping tiang.     

Ketika melihat Shen Jinyou, matanya seolah bersinar penuh harap.     

Shen Jinyou melepas kain di mulutnya, lalu melepaskan tali di tangan dan kakinya, setelah tidak lama bertemu ada perasaan rindu yang besar, ada banyak sekali yang ingin dia katakan kepada Xia Qingshao.     

Tapi begitu Xia Qingshao membuka mulutnya, dia berkata, "Jinyou! Lepaskan Tianlin!"     

Shen Jinyou menatapnya tidak percaya, "Kakak seperguruan, dia telah membohongimu, dan melukaimu…."     

Zeng Minghui yang fokus menatap layar, menyuruh kameramen untuk mengarahkan kamera close up, mengamatinya dengan cermat selama beberapa detik, dan menggelengkan kepalanya.     

"Cut!"     

Mereka berdua terpesona oleh adegan itu, dan ketika mereka mendengar teriakan 'cut!', mereka melakukannya lagi.     

"Katakan kepadaku, mengapa aku harus melepaskannya?"     

"Karena aku hamil anak Tianlin!"     

"Apa yang kau katakan?"     

"Cut!"     

Zeng Minghui berteriak lagi.     

Ketika berteriak untuk ketiga kalinya, wakil sutradara melihat ke arah Zeng Minghui, "Kenapa? Bukannya mereka berdua berakting dengan cukup bagus?"     

"Ada yang mengganjal."     

Apa itu?     

Chang rong melihat ke arah Luo Yuwei, walaupun dia memang pendatang baru, dia tidak punya banyak masalah, belakangan ini penampilannya semakin bagus. Walaupun kemampuan aktingnya tidak termasuk sangat bagus, tetapi masih termasuk natural dan ketika beberapa episode telah ditayangkan, tidak ada komentar negatif dari fans, kenapa sutradara Zeng tiba-tiba begitu ketat dengannya?     

Ketika empat kali NG, Luo Yuwei juga mengira dirinya yang salah, dia sangat merasa bersalah dan berjalan ke arah Zeng Minghui, "Sutradara, apakah ada yang salah dariku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.