Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Teknik Menghukum Orang



Teknik Menghukum Orang

0Ye Xian bingung.     
0

"Cepat."     

Bo Tingshen menutupi tubuhnya dengan jaket itu, lalu meletakkan tangannya ke belakang kepalanya dan sedikit menutup matanya, seolah-olah dia sedang membayangkan sesuatu, dan mendesak.      

Ye Xian tidak menjawab.     

Cara Direktur menghukum orang, sepertinya agak terlalu dominan dan buruk, bukan?     

Menghukum karyawan bukankah seharusnya memarahinya atau mengurangi gaji, atau paling parah memukul? Apakah dia langsung memasuki tahap menangis dan menyesal?     

"Ini…."     

"Kenapa, tidak mau melakukannya?"     

"Bukan, Direktur, ini….. Saya tidak bisa menangis dalam sekejap." Ye Xian berkata, sambil melihat ke taman bunga di sekeliling yang berwarna-warni, pemandangan bunga dan bulan yang begitu indah, dan terdengar tawa orang tuanya dan Ye Shaowen dari dalam rumah.     

"Bukankah kau seorang aktor? Kau tidak punya kemampuan sama sekali?"     

"Punya!" Ye Xian sedang ditantang profesionalismenya, seketika langsung membusungkan dadanya dan mulai menangis, "Huhuhu…. Tidak boleh begini, benar-benar merusak harga diri saya sebagai pira, entah ini benar-benar menangis atau berpura-pura juga tidak tahu, bagaimana kalau Direktur mengubah hukumannya saja?"     

Bo Tingshen membuka matanya dan bertanya, "Apakah kamu ingin menangis?"     

"Tidak, maksud saya…."     

"Tenang, aku akan memberimu kesempatan."     

Ye Xian tidak menjawab, aku tidak ingin kesempatan seperti ini.     

"Rawat baik-baik tenggorokanmu, sebanyak yang kau mau."     

"Saya salah, Direktur, saya benar-benar salah. Jangan menyimpan dendam, bagaimana kalau, Anda menceritakan saja apa masalah Anda dengan keluarga? Mungkin saya bisa membantu?"     

"Kau kira aku ini adalah Lin Yan? Atau temanmu?"     

Sudut bibir Bo Tingshen terangkat sedikit, dan suaranya sedikit tidak menyenangkan.     

Ye Xian, "....": Ya, aku tidak pantas menjadi temanmu.     

"Kamu menelepon hanya karena ingin berterima kasih kepadaku untuk masalah Lin Yan kan?"     

"Tidak. Direktur, saya ingin mengatakan…. Selamat merayakan Festival Musim Gugur, semoga Direktur dan keluarga selalu sehat dan bahagia." ucap Ye Xian terus menatap bulan yang begitu indah.     

Di kamar tidur yang remang-remang, ponsel memancarkan cahaya neon, menerangi senyum dari mulut pria itu.     

Hanya beberapa kata itu bisa membuat semua rasa kesal dan muram menghilang.     

Ye Xian menyelesaikan panggilan telepon dan kembali ke rumah dengan gembira. Tanpa diduga, ketika dia berjalan ke sudut koridor taman, dia terkejut, "Ah—"     

Ada satu bayangan hitam yang mencurigakan bersembunyi di belakang pilar, membuat dia terkejut sampai melompat ketakutan.     

Ye Shaowen berjalan keluar menatapnya dengan curiga, "Ye Xian, kau menelepon siapa? Lama sekali! Senyum-senyum begitu!"     

Sialan!      

"Ye Shaowen, kau ingin membuatku terkejut sampai mati ya!"     

Ye Xian menggertakkan giginya, ingin berbalik dan mencari tongkat, tetapi Ye Shaowen langsung melangkah ke depan untuk merebut ponselnya, "Jangan mengganti topik, berikan ponselmu!"     

"Tidak mau, tidak mau, lepaskan! Ini adalah privasiku!"     

"Privasi macam apa, masalahmu tidak boleh aku ketahui? Dengar ini, kalau kamu ingin diam-diam berpacaran, jangan harap. Saat kamu mengejar Jiang Wanze, itu aku yang salah, kalau aku tahu dari awal kamu sedang menyukai seorang pria, maka aku akan membuat pria itu melangkahi mayatku dulu!"     

"Siapa yang pacaran, Kakak pikir aku sama sepertimu, setiap hari dalam otak hanya memikirkan masalah cinta saja!"     

Ye Xian memegang erat ponselnya, Ye Shaowen sangat ingin merebutnya, dua orang itu saling berebut tanpa henti hingga ayah dan ibu Ye mendengar keributan itu langsung keluar dan melihat Ye Xian sedang meninju wajah Ye Shaowen, dan tangan Ye Shaowen memegang kepala Ye Xian, "...." apakah jiwa dua anak ini sebenarnya masih berusia 3 tahun?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.