Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

0Ye Xian memeluk gitarnya dan berdiri di bawah lampu kristal. Cahaya terang membuat rambut hitamnya menutupi wajahnya yang sempurna dan halus itu. Beberapa siluet lembut jatuh, bulu matanya terkulai dan tangan kirinya bergerak naik turun, memetik senar gitar dengan sangat berirama. Musik gitar yang indah dipadukan dengan lagu-lagu yang merdu keluar dari bibir merah muda, menyatu dengan lembut.     0

Tatapan Bo Tingshen melihat jari-jari putih yang simetris dan ramping ke wajah Ye Xian yang menawan. Daging yang ada di dalam mulutnya dan sedang dikunyah terasa begitu hambar….     

Setelah Ye Xian selesai bernyanyi satu lagu, dia berhenti bermain gitar, mengangkat kepala lalu melihat tatapan pria itu yang sedang terpana.     

"Direktur?"     

"Direktur!"     

Ye Xian melambaikan tangannya di depan Bo Tingshen sebelum pria itu kembali sadar.     

"Hehe, Direktur, apakah Anda terpana dengan penampilanku?"     

Bo Tingshen menjawab, "Terlalu membosankan, sampai melamun."     

Ye Xian, "..... Apakah seburuk itu?" Jelas-jelas penampilannya barusan begitu memesona! Dasar tak berperasaan!     

Bo Tingshen menatapnya dengan mulut cemberut dan ekspresi ragu, "Masih oke."     

"Apakah 'masih oke' itu artinya sangat bagus?"     

Bo Tingshen tidak menyangkal, Ye Xian dengan senang hati meletakkan gitarnya, "Direktur, barusan lagu yang saya nyanyikan apakah terdengar familiar?"     

"Belum pernah dengar."     

"Benarkah? Ini adalah lagu peringatan pertama yang dinyanyikan oleh adik kesayangan Anda, judulnya Seperti Bayangan."     

"Apa?"     

Bo Tingshen tidak bereaksi pada awalnya, tapi ketika mendengarkan 'adik' dia perlahan-lahan meletakkan sumpit dan menatapnya, "Mengapa kau ingin menyanyikan lagunya?"     

Ketika Ye Xian melihat reaksi Bo Tingshen yang menjadi dingin, dia memikirkan apa yang terjadi, dengan cepat melambaikan tangan, "Direktur, Anda jangan salah paham! Bukan saya yang ingin menyanyi, waktu itu dia mengatakan kepada saya siaran Pingguo mengundangnya untuk festival dan dia tidak ada pasangan untuk menyanyi. Dia ingin mengundang saya untuk menyanyi bersamanya, saya masih belum setuju dan sedang memikirkannya."     

Bo Tingshen tidak berpikir bahwa dia masih menyukai Jiang Wanze kan? Benar saja, dia selalu setiap saat mewaspadainya.     

"Tolak dia."     

Ucap Bo Tingshen dengan tegas.     

Ye Xian berkata, "Kenapa? Direktur, saya tidak ada maksud lain dengan dia, hanya bekerja sama saja…."     

Ye Xian baru mengatakan setengah, lalu berhenti karena tatapan dari Bo Tingshen yang begitu menakutkan.     

Tatapan itu, kalau dia mengatakannya maka pasti akan dimarahi.     

"Kau benar-benar ingin pergi?"     

Ye Xian menggelengkan kepalanya, "Tidak ingin, saya sama sekali tidak ingin, saya akan menolaknya besok! Tapi…. Direktur, saya dengan dia bagaimanapun juga berada di satu grup, apakah ke depannya saya tidak boleh mengikuti acara grup FOR?"     

"Kalau acara grup boleh."     

Ye Xian berkata, "Saya tahu, Direktur, Anda adalah yang paling baik dan pengertian!"     

Dia sudah tahu bahwa Bo Tingshen tidak ingin dia dengan Jiang Wanze bersama, jika acara grup dia tidak berani melakukan apa pun.     

Direktur jauh lebih susah dihadapi daripada haters, ingin membersihkan semua masa lalu yang memalukan itu susah sekali.     

"Oh iya, Direktur, berbicara tentang grup FOR, apakah Anda mengetahui tentang Lin Yan di tim kami?"     

"Tidak banyak."     

"Saya tidak tahu banyak tentang dia sebelumnya, tapi kemarin saya tiba-tiba menyadari dia cukup menyedihkan." ucap Ye Xian sambil mengamati reaksi pria itu. Melihat bahwa dia tidak menolak, maka Ye Xian terus mengatakannya, "Dia adalah penerus dari perusahaan keluarga Lin, hubungan keluarga dan latar belakangnya sangat kompleks dan rumit, terutama kakeknya yang sangat keras kepala, beliau mengira menjadi seorang aktor bukanlah pekerjaan yang sah dan tidak ingin Lin Yan memasuki dunia hiburan atau menyanyi, tetapi Lin Yan sangat menyukai musik dan demi masuk ke dunia hiburan, telah membuat hubungan keluarganya tidak harmonis."     

(Akhir bab ini)