Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Ye Shaowen tertegun sejenak, darah yang baru saja membara langsung sekarang berubah menjadi dingin, "Semua uang ini adalah uang dari Bo Tingshen yang diberikan kepadamu?"     

Ye Xian menatapnya dengan heran, "Kakak kenapa bisa tahu bos di balik tim YFD adalah Bo Tingshen?"     

"Aku mengenali sosok itu ketika dia menyerahkan piala itu kepadamu di atas panggung."     

Ye Xian, "....Kakak, apakah kamu sebenarnya membenci Bo Tingshen, atau kamu telah menganggap dia sebagai idolamu? Kenapa bisa begitu familiar dengan bayangannya?"     

"Aku mengidolakan dia? Hah!"      

Ye Shaowen bersikeras menolak.     

Kalau bukan karena Bo Tingshen yang menyiksa Ye Xian, dia memang sedikit kagum dengan Bo Tingshen yang menjadi legenda di dunia bisnis, siapa pun juga akan kagum padanya.     

Tetapi karena orang ini menyiksa Ye Xian, jadi jangan salahkan dia yang ingin melindungi adiknya ini!     

Ye Xian, "Oh, karena kamu begitu membenci dia, aku menggunakan uang hadiah kompetisi untuk membeli hadiah untukmu, maka kembalikan hadiah itu padaku!"     

Ye Xian akan mengambil arloji itu, Ye Shaowen dengan cepat memakainya dan mengangkatnya tinggi-tinggi, "Jangan bermimpi, mana ada orang yang mengambil hadiah yang telah diberikan! Aku masih belum bertanya kepadamu, kamu belajar dari mana bermain game seperti itu, lalu kenapa masih mau membantu Bo Tingshen bermain game!"     

  ...     

Area jauh di Didu, tempat syuting Menguasai Dunia.     

"Kakak Yuwei, minumlah kopi ini."     

Asistennya Xiaodi membawakan segelas kopi, Lou Yuwei tersenyum mengambilnya lalu meletakkannya di meja karena belum ingin minum, kedua tangannya memegang erat naskah.     

Hari ini adalah adegan pertamanya…. Xia Qingshao berguru.     

Adegan pertama Menguasai Dunia ada dua, pertama adalah di kerajaan raja, pada tahun ketiga Tuanyuan, saat Dinasti Mobei sedang bermasalah. Putra mahkota keempat Gu Weixiang membunuh saudaranya dan merebut kakak iparnya, sang ratu melahirkan pangeran Gu Tianlin.     

Yang lainnya adalah di persilatan, Xia Chongming yang sangat dihormati terpilih menjadi pemimpin organisasi persilatan bersama istrinya melahirkan seorang putri Xia Qingshao. Xia Qingshao ketika dilahirkan di diagnosa dengan 'penyakit defisiensi' oleh tabib dan berkata tidak bisa hidup lebih dari 18 tahun, Xia Chongming tidak tega lalu mengirimnya ke gunung Qiankun di mana Zhong Lingyu yang indah untuk berlatih dengan para ahli agar bisa sehat dan panjang umur.     

Menguasai Dunia adalah drama yang sangat besar diproduksi oleh Star Entertainment, di awal tidak peduli di kerajaan atau persilatan semua tempat sangat terlihat hidup dan jelas, kostumnya sangat detail dan kemampuan akting semua orang juga bagus, bahkan yang memerankan Xia Qingshao waktu itu juga sangat lucu dan penuh energi.     

Semua ini hanya memberikan beban dan tekanan kepada protagonis wanita, Luo Yuwei.     

Dia bukan lulusan dari kelas khusus dan tidak belajar akting. Dia hanya suka akting sejak masih kecil dan sering meniru di televisi. Sekarang dia harus benar-benar melakukannya di depan begitu banyak orang dan bersama dengan begitu banyak aktor yang berpengalaman, jelas saja dia merasa gugup.     

"Yuwei, sebentar lagi giliranmu untuk syuting, apakah kamu gugup?"     

Zou Gang keluar dari studio mengenakan jubah Tao Wen Tianzun.     

Luo Yuwei mengangguk sedikit, lalu menggelengkan kepalanya lagi, "Tidak apa-apa."     

"Jangan gugup, guru bersamamu, apa yang kamu takutkan?"     

Tatapan Zou Gang berputar-putar di sekeliling tubuh Yuwei, hari ini Luo Yuwei berpakaian seperti Xia Qingshao, rambut panjang sepinggang yang indah seperti air terjun sutra hijau, bunga-bunga indah sulam yang terdapat di rok kuning terangnya, wajah yang anggun dan tubuh yang indah.     

Tubuh yang muda yang cantik.     

Jari tangan Zou Gang bergerak, tiba-tiba menyentuh leher Lou Yuwei.     

Lou Yuwei yang sangat terkejut dengan gerakan mendadak pria itu.     

"Aku lihat baju ini ada bekas jahitan, apakah sudah rusak?"     

Zou Gang menarik strip kain di dadanya, dan menatapnya dengan prihatin.