Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Ketika Ye Shaowen baru selesai mengurusi semua pekerjaan Lingdu yang sudah menumpuk seperti gunung selama dia perjalanan bisnis ke luar negeri, Ye Shaowen pulang ke rumah kelelahan, kemudian berbaring dengan nyaman di sofa sambil menonton 'kompetisi' yang dikatakan oleh Ye Xian.     

"Selamat datang di kompetisi KPL ke-13, saat ini babak final pertandingan antara tim China YFD melawan tim Jepang RSG, mari kita lihat line-up antara kedua tim....."     

Ketika lensa kamera mengarah ke Ye Xian, Ye Shaowen hampir melompat kaget.      

Mengapa adiknya mengikuti kompetisi KPL?! Dia tidak salah dengar, kan?!      

Ayah dan ibu Ye melihat reaksi anaknya yang begitu besar, kemudian karena penasaran mereka berjalan mendekat, terlihat Ye Xian di TV sedang melawan dan mengalahkan musuh dalam game, keduanya melongo, apakah ini putri mereka?     

Bagaimana bisa bermain lebih hebat daripada laki-laki? Dia belajar dari siapa?     

Di saat yang sama,Ye Xian juga sama terkejutnya tetapi dengan hal yang berbeda. Dia sedang menyiram bunga, sambil memegang kaleng penyiram, tiba-tiba ada pesan dari ponselnya: "Halo, kartu bank Anda dengan kode 86XX telah masuk 10.000.000 yuan, catatan: hadiah kompetisi."     

Ye Xian mengira itu adalah pesan penipuan, dia menutupnya sekilas, setelah itu dengan perlahan melihatnya lagi, hadiah kompetisi?      

Bank online juga mengirimkan pengingat.      

10 juta yuan, 10 juta pas! Aaaa!      

Betapa baiknya Direktur!     

Ye Xian sangat senang sampai membuang kaleng penyiram, ini adalah uang pertama yang ia dapat sejak di sini, dulu walaupun dia syuting, menerima banyak pekerjaan dan acara, tapi uangnya dipotong oleh pemilik perusahaan, sisanya hanya bisa bertahan untuk hidup, tapi uang ini datang dari klub YFD, bukan milik perusahaan tetapi sepenuhnya adalah miliknya.      

Ye Xian dengan senang hati menari tango di tempat.      

Tiba-tiba menjadi kaya, Ye Xian tidak tahu harus memakai uangnya untuk apa.     

Selama dia di industri hiburan, sepertinya tidak pernah sama sekali memberikan keluarganya hadiah.      

"Tuk tuk tuk…"     

Ada telepon, terdengar suara ayah dan ibu Ye, "Xian-xian, sedang apa? Ayah dan ibu merindukanmu, kebetulan ada hal yang ingin kami tanyakan, apakah kamu ada waktu pulang untuk bertemu dengan kami?"      

"Eh? Ayah dan ibu, kalau kalian rindu, tonton saja aku di TV, aku di sini sedang syuting, sibuk! "     

"Tapi.... "     

"Aku tutup dulu ya teleponnya! "     

Ye Xian berpura-pura sedang sibuk dan mematikan teleponnya.      

Ayah, ibu, dan Ye Shaowen dengan muka pasrah, hanya bisa melihat pertandingan dari tv secara berulang, untuk menghibur rasa rindu mereka.      

Hari berikutnya.     

"Ding dong~"     

Bel pintu berbunyi, dan Xia Hewan meminta pelayan untuk membukakan pintu.     

"Tok, tok, tok ~"     

Ye Xian membawa tas besar dan tas kecil di tangannya, mengenakan kacamata hitam, dan menatap pintu dengan dingin, "Bintang besar telah kembali, cepat sambut dia!"     

"Nona?"     

"Xian-xian!"     

"Ye Xian?"     

"Kamu pulang?! Bukankah kamu bilang kamu sibuk?"     

Mereka bertiga yang sedang sarapan pagi dengan tenang, tiba-tiba melihat Ye Xian muncul, dan dengan gembira berlari untuk menyambutnya.      

Ye Xian: "Bagaimana mungkin syuting lebih penting daripada kalian?"     

"Oh astaga, mulut putriku sangat manis, kamu membawa barang apa? Pakaian kotor ya? Tunggu sebentar, mama bantu kamu mencucinya!"     

Ye Xian "..." apakah dia begitu tidak berbakti?      

"Ini semua adalah kejutan yang aku bawa untuk kalian!"     

Xia Hewan : "Kejutan? "     

Ye Shaowen mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang, "Kejutan apa yang bisa kamu persiapkan? Jangan-jangan hal yang menakutkan?"     

"Aku bukan Kakak, setiap kali mempersiapkan hadiah malah sebenarnya untuk menjebakku!"     

"Cepat keluarkan…."     

Mereka sekeluarga sedang mengelilingi ruang tamu, melihat kejutan yang dibawakan Ye Xian.