Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Konglomerat Tidak Perlu Khawatir



Konglomerat Tidak Perlu Khawatir

0Wen Yan memikirkan ini, dia juga mengingat beberapa hal sebelumnya, apakah…. Sebelumnya Tingshen sengaja mempermainkan dan membuat Ye Xian marah karena dia merasa tertarik?     
0

Lagipula, temperamen anak ini sudah acuh tak acuh sejak dia masih kecil. Ketika dia tiba-tiba menemukan seseorang yang menarik perhatiannya, seseorang yang antusias dan menawan, seperti es bertemu api, dia pasti akan merasa penasaran dan meleleh karenanya. Dia akan merasa kehidupannya lebih menarik sekarang.     

Jika memungkinkan…. Dia ingin mengakui Ye Xian sebagai anak baptisnya, tapi dia tidak tahu apakah Ye Xian akan setuju.     

Terlalu dini untuk mengatakan ini, dia baru pertama kali bertemu dengan Ye Xian, jadi jangan sampai membuatnya terkejut.     

Dia sangat menyukai anak ini dan tidak akan melepaskannya.     

"Kalian berdua, kelihatannya akrab sekali." ucap Bo Lishan dan menatap ke arah Ye Xian dengan rasa ingin tahu, "Ye Xian, apakah ada wanita yang kamu sukai dalam hidupmu?"     

Pertanyaan ini langsung membuat Wen Yan dan Bo Xiaoli menatapnya dengan gugup dan penuh harap.     

Gerakan Bo Tingshen juga melambat.     

"Ya, ada."     

Jawab Ye Xian berterus-terang.     

"Apa?!"     

Semua orang sangat terkejut menatapnya.     

"Fansku, aku suka semuanya." ucap Ye Xian     

Semua orang menghela napas lega.     

Ternyata ini ya….     

Wen Yan sebagai fans berat Ye Xian tersenyum senang, idolanya kenapa pandai menggoda fansnya, membuat dia malu saja.     

Melihat wajah Wen Yan merah merona seperti bunga persik, Bo Junfeng tidak senang dan batuk beberapa kali. Anak muda zaman sekarang kenapa begitu provokatif, kecuali putranya.     

"Wen Yan, Tingshen, aku ingin mengatakan pada kalian, belakangan ini kakek sedang menyukai lukisan, jadi aku akan membeli lukisan dari Xia Hewan, tetapi kakek sekarang bingung untuk memilih dua lukisan ini dan tidak bisa membuat keputusan, lalu menyuruhku untuk melihatnya. Kalian tolong bantu aku untuk melihat dan memilih mana yang lebih baik."     

Ye Xian sedikit mengangkat kepalanya ketika mendengar nama ibunya disebut.     

"Dua lukisan yang mana?"     

Wen Yan mengambil ponselnya, "Lukisan 'Kebahagian Keluarga' dan 'Perjalanan'? Dari dua lukisan ini memang berbeda, sulit untuk memilih."     

"Kebahagian Keluarga" dan "Perjalanan", Ye Xian memiliki kesan tentang dua lukisan ini. Saat dia di berada di rumah, dia melihat semua lukisan ibunya. Ada dua lukisan dalam kategori Tiongkok, tetapi dia tidak melihatnya. Dia hanya mendengar ibunya mengeluh bahwa harga lukisannya semakin lama semakin tinggi, bahkan pengusaha kaya biasa tidak mampu membelinya, membuat orang tidak ada yang berani membeli lukisannya.     

"Benarkah? Aku juga merasa sangat sulit untuk memilih."     

Bo Junfeng melihat perhatian istrinya akhirnya berpindah pada dirinya, dia sedikit senang.     

Ye Xian meletakkan sumpitnya, ingin mengatakan sesuatu, lalu dia mendengar Bo Tingshen berkata, "Beli semuanya saja."     

Ye Xian terdiam, konglomerat benar-benar tidak perlu khawatir tentang apa pun.     

Bo Junfeng, "Tidak mungkin, kakekmu punya hobi mengoleksi. Setiap seniman yang masih hidup, dia hanya mengoleksi satu karya per orang. Begitu baru kelihatan lebih berharga."     

"Kalau begitu beli satu lukisan dulu, lalu katakan padanya hanya ada satu tersisa."     

"Itu ide yang bagus!"     

Bo Junfeng dan Wen Yan setuju.     

Ye Xian meliriknya diam-diam, ide macam apa itu.     

"Paman dan Bibi, tidak perlu membeli semuanya, lukisan dari Xia Hewan begitu mahal, kalau tidak menyukainya, bukankah sia-sia kalau membeli semuanya?"     

Wen Yan menjawab, "Memang, tetapi demi membuat kakek senang, tidak ada cara lain."     

"Aku punya saran, tidak tahu apakah kalian tertarik untuk mendengarnya."     

"Oh?"     

Bo Junfeng dan Wen Yan memandangnya dengan penasaran, dan Wen Yan tiba-tiba teringat saat pertama kali melihat Ye Xian di pesta ulang tahun kakek.     

Waktu itu dia menilai lukisan palsu yang diberikan Jingshu, yang menarik perhatiannya, "Aku ingat, kalau tidak salah, Ye Xian sepertinya sangat mengetahui tentang lukisan, bagaimana kalau kamu bantu kami memilih salah satu dari lukisan ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.