Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Meragukan Dia



Meragukan Dia

0"Apa?!"     
0

Tepat saat Junfeng mengatakannya, teriakan yang melengking terdengar dari kamar tamu.     

"Huhuhu, Ibu harus membantuku untuk menangkap orang jahat itu…."     

Kemudian terdengar suara tangisan Xiaoli, ekspresi Bo Junfeng membeku, dia dengan cepat berjalan menuju kamar tamu, Wen Yan meletakkan spatula dan berkata, "Yuwei, bantu aku untuk membalik ikan ini ya, aku tinggal sebentar."     

"Baik."     

Luo Yuwei dengan penasaran menatap punggung mereka yang menjauh, sebenarnya apa yang terjadi?     

"Ada apa? Kenapa dia menangis?"     

Saat Bo Junfeng dan Wen Yan memasuki kamar tamu, mereka melihat Xiaoli sedang memeluk ibunya dan menangis tersedu.     

Bo Lishan menepuk pundak Xiaoli dengan sedih, "Sudah, jangan menangis, jangan khawatir, Ibu pasti akan menangkapnya! aku tidak akan melepaskannya!"     

Wen Yan mendengar nada gertakan Bo Lishan, dan melihat baju Xiaoli yang robek, segera menyadari bahwa masalah ini sangat serius. Wen Yan kemudian duduk di samping Xiaoli, "Xiaoli, katakan kepada Bibi, apa yang sebenarnya terjadi?"     

Xiaoli mulai terisak-isak dan menceritakan kejadian semalam saat dia berada di KTV bertemu dengan orang jahat. Bo Lishan mendengarkan, merasa menyesal dan sedih. Dia menyesal karena seharusnya tidak membiarkan anaknya pergi sendirian dan semalam ketika turun dari taksi, Xiaoli mengenakan jaket pria, dia pikir itu adalah milik temannya dan tidak terlalu memikirkannya. Ibunya hanya memeluk dan membawanya ke dalam kamar, tidak menyangka ada hal yang begitu mengerikan menimpa anaknya.     

"Apa?!"     

Mendengar cerita Xiaoli, ekspresi Bo Junfeng langsung berubah marah.     

Bo Xiaoli menyeka air matanya, "Tapi Paman, Bibi, kalian tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja, Kakak tampan yang datang menyelamatkanku."     

"Kakak tampan?"     

Ketiganya bertanya serempak.     

Xiaoli mengangguk, "Iya!"     

Kemudian Bo Xiaoli menceritakan sekali lagi bagaimana pria tampan itu menyelamatkan dia, dan mereka bertiga menghela napas lega.     

Wen Yan sangat bersyukur sambil memegang tangannya, "Xiaoli, kita memang sangat beruntung, ada kakak tampan yang menolongmu, apa kamu tahu siapa dia atau informasi apapun tentangnya?"     

"Tidak."     

Xiaoli menggelengkan kepalanya dengan sedih.     

Bo Junfeng, "Tidak masalah, masalah ini pasti akan aku selidiki sampai tuntas dan menangkap pria sialan itu, aku juga akan mencari tahu siapa orang yang telah menolongmu, siapa yang berani menyentuh keluarga Bo, maka aku akan membuat dia menyesal!"     

"Apa yang terjadi?"     

Bo Tingshen mengancingkan jasnya dan berjalan menuju ruang tamu. Ketika Bo Xiaoli melihatnya, dia langsung menangis, "Kakak sepupu! Kamu harus membantuku!"     

Bo Junfeng menceritakan masalah Xiaoli padanya, dan Bo Tingshen melihat jaket pria yang tergeletak di sampingnya, "Ini punya siapa?"     

"Ini…."     

Bo Xiaoli melihat jaket itu, semua ingatannya kembali, "Itu punya Kakak tampan yang menolongku!"     

Dia buru-buru mengambil jaket itu dan mengambil satu gelang dan kertas dari sakunya, di kertas itu tertulis nomor telepon.     

"Ini gelang dan nomor telepon Kakak tampan itu!"     

Bo Xiaoli dengan senang mengambil kertas itu, "Aku masih ingat… Kakak tampan itu mengatakan dia sudah mengambil foto penjahat itu, dan memberitahu aku kalau ingin memeriksanya, aku bisa meneleponnya lalu dia akan mengirimkan foto itu padaku!"     

Perkataan itu membuat Bo Junfeng, Wen Yan, dan Bo Lishan memiliki kesan yang sangat baik terhadap 'kakak tampan', tidak hanya menolong Xiaoli tapi juga berpikir begitu detail untuk menangkap penjahat yang telah menyakiti Xiaoli.     

"Kalau begitu, cepat telepon dia!"     

Bo Xiaoli, "Oke!"     

Sebelum Bo Xiaoli menelepon, Bo Tingshen sudah menelepon perusahaan dan berkata, "Xiao Sui, periksa daftar semua orang yang masuk dan keluar dari KTV semalam, fokus pada pria yang berusia di atas 40 tahun, dan kirimkan semua data itu padaku."     

Wen Yan tidak mengerti, "Tingshen, Xiaoli mengatakan orang yang menyelamatkan dia sudah mengambil foto penjahatnya, untuk apa memeriksanya lagi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.