Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Kalau Kau Mau, Aku Bisa Membantu



Kalau Kau Mau, Aku Bisa Membantu

0"Dasar kau ini, Kakak memperlakukanmu begitu baik, kamu malah curiga?"     
0

Ye Shaowen mengusap kepalanya dan tersenyum untuk menyembunyikan kekhawatiran di matanya.     

Meskipun yang dia lakukan termasuk menantang Bo Tingshen, tetapi dalam hatinya merasa gelisah, karena Bo Tingshen adalah seorang pria yang berdiri di posisi teratas dunia bisnis, dengan kekayaan dan kekuasaan, dia bisa dengan mudah melakukan apa saja yang dia mau.     

Jika dia benar-benar ingin mendapatkan seorang wanita, maka itu hal yang mudah.     

Cara seperti apa yang akan digunakan Bo Tingshen untuk merebut Ye Xian.     

Ye Shaowen ingin menyembunyikan Ye Xian dan memberikan gelang itu sebagai tanda bahwa Ye Xian adalah miliknya.     

"Sini, Kakak bantu pakaikan, selain mandi, jangan dilepas ya."     

"Tentu saja, gelang ini begitu mahal, sayang kalau tidak sering dipakai."     

Ye Shaowen tersenyum, dia kemudian menundukkan kepala dan memakaikan gelang ke tangan Ye Xian. Ye Xian menatap Shaowen dan menghela napas, "Kakak, caramu memperlakukan orang terlalu baik, membelikan rumah dan perhiasaan, siapa yang bisa menjadi kakak iparku nanti ya? Dia pasti akan sangat bahagia."     

Memiliki suami yang kaya dan bodoh.     

Ye Shaowen, "Apanya yang kakak ipar, Kakakmu ini adalah pria yang tidak ingin menikah, seumur hidup akan bersamamu."     

Ye Xian mencibir, melambaikan tangan menolak, "Tidak, Kakak tidak ingin menikah karena tidak laku, sedangkan aku, masih banyak yang tertarik dan aku ingin hidup bersama seseorang yang kucintai."     

"Kamu ini masih kecil, sudah memikirkan ke arah sana ya?"     

"Justru karena aku masih kecil, mulai sekarang harus pintar-pintar mencari pasangan!"     

Tiba-tiba, ponsel milik Ye Shaowen berdering, ada telepon dari Kimi. Ye Shaowen segera mengangkat telepon itu. Raut wajah Ye Shaowen perlahan-lahan terlihat murung dan berjalan ke arah Ye Xian, "Kakak, apa yang terjadi?"     

"Tidak ada masalah. Hanya masalah kecil di perusahaan, Kakak harus segera mengurusnya, kamu tenang saja tinggal di sini, tunggu Kakak ada waktu luang, nanti Kakak akan membawakan makanan yang enak untukmu." ucap Ye Shaowen.     

"Baiklah, cepat kembali ke perusahaan, anak buahmu pasti sudah menunggu."     

Setelah Ye Shaowen pergi, Ye Xian sebenarnya ingin menikmati kesendiriannya, tetapi tak lama kemudian, Cary menelepon.     

"Cary, ada apa kau mencariku?"     

Cary menjawab dengan nada bicara yang dingin, "Ye Xian, apa kau tidak ingat hari ini hari apa?"     

Ye Xian diam sejenak, mencoba mengingat-ingat, "Hari apa? aku tidak tahu, tapi aku tahu sekarang musim panas."     

"Apanya yang musim panas, ah kau ini! Ye Xian, ternyata kau lupa ulang tahunku ya!" amarah Cary meledak dalam sekejap, membuat Ye Xian kaget, "Eh….bukan maksudku begitu.. Tapi, memang aku tidak pernah mengingatnya."     

"Kau ini!!!"     

"Baiklah, baiklah, aku hanya bercanda."     

"Aku sudah reservasi satu ruangan di KTV, nomor 15, cepat datang kemari, kalau kau datang tidak membawa hadiah ulang tahun, aku akan membunuhmu!" ucap Cary.      

"Tunggu sebentar, kau sedang mengadakan pesta ulang tahun di sana? Siapa saja yang kau undang?"     

"Tenang saja, tidak ada orang lain, hanya kita berempat."     

Kita berempat?     

Kalau begitu, sudah pasti ada Jiang Wanze?     

Ye Xian mendecakkan lidah, merasa sedikit tidak senang, dia belakangan ini sangat membenci kakaknya, dia sedang tidak ingin melihat siapa pun yang berhubungan dengan Direktur Bo.      

Sudahlah, apa boleh buat, demi Cary dia akan menahan semua perasaan tidak nyaman itu.      

Malam hari, di KTV, pesta Cary begitu meriah dan dipenuhi lampu-lampu yang menyilaukan, Ye Xian memakai masker dan topi, mengetuk pintu ruangan nomor 15, dan Lin Yan yang kemudian membukakan pintu.     

"Kau juga datang?"     

"Ya."     

Dia berjalan masuk ke ruangan dan melihat tatapan Jiang Wanze tertuju padanya.      

Ketika Ye Xian melepaskan masker dan topinya, memperlihatkan rambut hitam dan lebat, fitur wajah yang indah dan sempurna, dia tidak memakai riasan wajah, tetapi ketampanannya tetap terpancar di wajahnya, terlihat bersinar seperti matahari.     

Jiang Wanze mengira ketika dia ditolak audisi untuk peran Shen Jinyou, kegagalan itu akan berdampak buruk terhadapnya, tapi kini dia menyadari sepertinya Ye Xian baik-baik saja.\\     

"Ye Xian, akhirnya kau datang!"     

Cary sedang menyanyikan lagu cinta, dan melambaikan tangan untuk menyuruh Ye Xian mendekat, memaksa Ye Xian untuk bernyanyi bersamanya.     

"Kakak, aku baru saja datang, tolong biarkan aku duduk sebentar untuk istirahat?"     

"Tidak boleh! Mereka tidak mau menemaniku bernyanyi, hanya kau satu-satunya harapanku!" kata Cary.     

Lin Yan hanya tersenyum, "Biarkan dia istirahat dulu sebentar, aku akan menemanimu."     

"Kakak Yan, kamu memang orang yang baik."     

Ye Xian menepuk pundak Lin Yan, sebenarnya dia tidak ingin menemani Cary bukan karena dia lelah, tetapi karena tidak tahan dengan pilihan lagu Cary yang jadul, begitu juga dengan Lin Yan dan Jiang Wanze.     

Sorot lampu warna-warni menerangi ruangan karaoke, Ye Xian menatap ke arah sudut ruangan dan melihat Jiang Wanze duduk di sana dan kebetulan sedang menatapnya, ketika mereka saling menatap, Ye Xian langsung memalingkan wajah dan duduk di tempat yang paling jauh dari Jiang Wanze.     

Jiang Wanze memandang punggung Ye Xian, tertegun sejenak, lalu mengambil gelas berisi wine dan berjalan ke arahnya.     

"Belakangan ini, kenapa aku jarang melihatmu?"     

Ketika suara itu datang dari atas kepalanya, Ye Xian mendongak ke atas, dengan tatapan aneh menatap Jiang Wanze yang sedang memegang gelasnya dan duduk di sampingnya.     

Apa yang dilakukan orang ini? Ye Xian memang sengaja menyingkir dari dia, tapi sekarang malah mendekatinya? Bikin kesal saja, apa dia tidak tahu apa yang sudah kakaknya lakukan pada Ye Xian? Ye Xian tidak percaya Jiang Wanze tidak tahu tentang itu, masih berpura-pura tidak bersalah? Lalu…. Bo Tingshen demi melindungi adik tercintanya ini, tidak mengatakan apa-apa?     

"Aku… belakangan ini tidak ada jadwal syuting, aku sibuk mengurus yang lain."     

Dia mengatakan tidak ada jadwal syuting, Jiang Wanze mengira Ye Xian masih tidak senang dengan hasil audisi untuk peran Shen Jinyou, "Ye Xian, apakah kamu menginginkan peran sebagai Shen Jinyou? Kalau kau mau, aku bisa membantu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.