Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Pergi



Pergi

0Sekretaris Tina datang dan mengetuk pintu, ada sebuah kotak di tangannya.     
0

"Direktur, resepsionis membawakan paket Anda."     

"Berikan padaku." Peng Kai mengambilnya, dan ketika melihat nama pengirim di atas, dia sedikit terkejut, "Ye Xian?"     

Bo Tingshen berbalik, Peng Kai segera membuka paket itu.     

Di dalam kotak, ada dua kotak berwarna hitam, di dalam kotak itu berisi dua set kemeja elite, dan… sebuah catatan.     

Di catatan itu tertulis: Ye Xian adalah orangku, harap Direktur menjaga diri.     

Dari: Ye Shaowen.     

Tanpa disadari, kertas itu sudah diambil oleh Bo Tingshen dari tangan Peng Kai.     

Tulisan hitam di atas putih, setiap goresan bolpoin itu seperti pisau tajam yang menusuk ke mata pria yang tenang, tatapan Bo Tingshen penuh dengan amarah yang tiada akhir.     

"Mengapa paket dari Ye Xian bisa dikirim oleh Ye Shaowen? Apa…. Mereka tinggal bersama?" tanya Peng Kai kebingungan.     

Pantas saja, hari ini Ye Shaowen ada di rumah sakit bersama Ye Xian, saat sesuatu terjadi pada Ye Xian, Ye Shaowen adalah orang pertama yang tahu. Lalu rumor tentang dia dan Ye Shaowen itu bukan hanya rumor semata, tetapi sebuah fakta.     

"Braak!" dua kotak kemeja itu dilempar ke tong sampah, disertai dengan teriakan marah, "Pergi!"     

Jantung Peng Kai hampir saja berhenti detik itu juga.     

Mata gelap Sang Direktur penuh dengan kebencian dan amarah yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.     

"B-baik."     

Peng Kai segera berlari keluar dari ruangan Direktur dengan panik, dan ketika dia berlari ke luar pintu, jantungnya berdebar kencang.     

Dia sudah hampir lima tahun bekerja, dan dia belum pernah melihat Direktur marah seperti ini.     

Ye Xian benar-benar hebat.     

Tiga hari kemudian, gejala alergi Ye Xian dan bintik merah di tubuhnya hampir hilang, kesehatannya membaik dan gejolak di internet tentang dirinya yang mengalami kecelakaan di variety show berangsur-angsur mereda.     

Jiang Wen kemudian menyerahkan satu naskah padanya.     

Ye Xian baru membuka beberapa lembar, dan menyadari karakternya dengan tiga naskah yang dia tolak waktu itu hampir sama.     

Dia menelepon Jiang Wen, "Kakak Jiang, bukankah aku sudah bilang untuk tidak memberikan naskah drama seperti ini lagi padaku? Kenapa Kakak memberikannya lagi?"     

"Sudahlah. Kamu jangan pilih-lih, Ye Xian." ucap Jiang Wen dengan intonasi yang aneh, tidak seperti biasanya.     

Ye Xian mengangkat alisnya, "Ada apa, Kakak Jiang?"     

"Sumber pekerjaanmu sekarang sudah sangat terbatas. Bisa mendapatkan drama ini saja sudah bagus, walaupun kamu tidak suka, tahan saja dan tunggu beberapa waktu sampai ada Sutradara memberikan naskah drama yang lebih baik lagi."     

Pekerjaan yang terbatas? Bagaimana mungkin? Belakangan ini popularitasnya meningkat secara signifikan. Beberapa hari yang lalu, masih begitu banyak iklan dan drama yang datang mencarinya, mengapa hari ini seolah semua itu menjadi tidak ada?     

"Apa maksud Kakak? Only Love juga tidak jadi memberikan tawaran?"     

Jiang Wen menjawab, "Tidak."     

"Kenapa? Bukankah mereka bilang ingin memeriksanya untuk sementara waktu? Apa mereka tidak puas denganku atau sudah memilih orang lain?"     

"Tidak tahu, mereka menolak dengan tegas, dan tidak memberikan alasan apa pun."     

Ye Xian terdiam, "Baiklah kalau begitu, mungkin belum berjodoh."     

Only Love, adalah produk mewah kelas atas dari BHS, sangat disayangkan.     

"Bagaimana dengan minuman soda itu?"     

"Katanya sudah mendapatkan orang lain." jawab Jiang Wen.     

Kenapa cepat sekali? Ye Xian sama sekali tidak menyangka, "Kalau begitu… itu, em.. celana jeans yang ketat, juga boleh." Dia berniat untuk membeli penis yang palsu dan memakainya demi iklan ini…     

"Huh…" kali ini Jiang Wen tidak menjawab, hanya menghela napas.     

"Kakak Jiang, kelihatannya hari ini kamu tidak seperti biasanya, apa Kakak ada masalah di rumah?" tanya Ye Xian khawatir.     

Jiang Wen mencibir, "Bukan aku yang ada masalah, tapi kau!"     

"Hah? Aku?"     

"Ye Xian, bukankah aku sudah memberitahumu untuk jujur selama ini, kau sengaja ingin membuatku tersinggung?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.