Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Alergi Bunga



Alergi Bunga

"Ye Xian! Ye Xian!"     

Ketika Ye Xian sadar, hidungnya samar-samar mencium bau disinfektan, perlahan-lahan membuka mata lalu melihat gantungan kain berwarna putih seperti baru.     

Dia sedang ada di rumah sakit? Tubuhnya sudah tidak terasa gatal, tetapi masih agak mati rasa.     

Ye Xian ingin bangun untuk duduk, hanya untuk menyadari… dia sama sekali tidak bisa bergerak! Dia terkejut, mengulurkan tangan dan melihat bahwa lengan dan tangannya terbungkus rapat seperti mumi.     

Alergi tidak akan menyebabkan kelumpuhan, kan?      

"Shaowen, jangan khawatir. Hasil pemeriksaan sudah keluar, dan ini hanya alergi bunga. Bunga ini memang punya racun yang membuat pasien merasa sangat gatal dan menderita, kami sudah menyuntikkan obat untuk menghentikan alergi dan rasa gatalnya. Pasien hanya butuh pengobatan dan pemulihan, tidak ada masalah yang serius. Jika sudah benar-benar pulih, dia bisa beraktivitas lagi."     

Terdengar suara dokter dari luar kamar pasien, Ye Xian ingin memanggil dokternya, lalu ketika dia mendengar suaranya sendiri berbicara, "Dokter, aku ingin bertanya sesuatu…." (Dokter, tolong masuk dan bicaralah.)     

Ye Xian terkejut, dia mengambil cermin yang ada di samping meja menggunakan tangan mummynya yang bergetar.     

Setelah melihat wajahnya, dia seketika langsung menjerit, "Aaaaahhh!!!"     

"Ye Xian?" mendengar jeritan itu, Ye Shaowen mendorong pintu dan masuk menemui Ye Xian, "Ada apa, Ye Xian? Kamu kenapa? "      

"Kenapa wajahku jadi seperti ini, seperti monster!" Ye Xian memperlihatkan wajahnya yang hanya terlihat sepasang mata yang hitam, penuh dengan kepanikan dan keterkejutan.     

"Ada apa?" tanya Dokter.      

Ye Shaowen menghela napas lega karena yang dikhawatirkan olehnya tidak terjadi, dia kemudian melepaskan kain kasa itu dari wajah adiknya sambil tertawa, "Sekujur tubuhmu sedang alergi bunga, sudah pasti wajahmu juga kena."     

"Kalau begitu, aku akan berubah jadi jelek ya!"     

Ye Shaowen menjawab, "Kau ini bicara apa, sudah pasti tidak mungkin!"     

"Huhuhuhu" Ye Xian menangis, merasa tidak percaya akan kata-kata kakaknya, "Kakak pasti berbohong padaku, coba suruh dokter saja yang mengatakannya!" (kata-kata Ye Xian tidak terdengar jelas)     

Pandangan dua orang itu beralih ke dokter, sedangkan dokter menatap balik dengan kebingungan, dia merasa tidak bisa memahami bahasa alien dari kakak adik ini.     

"Boxuan, Adikku bertanya padamu, apakah dia akan menjadi jelek?"     

"Tentu tidak, sama sekali tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Xian Boxuan coba menghibur Ye Xian, "Hanya perlu istirahat selama dua hari untuk pemulihan, bintik-bintik merah di tubuhmu juga akan hilang, tidak akan ada yang membekas di wajahmu."     

"Huff…syukurlah." Ye Xian akhirnya merasa tenang dan menatap ke arah Xiang Boxuan, jari-jari kecilnya menyentuh Ye Shaowen.     

Xiang Boxuan mengerti maksudnya dan keluar dari ruangan.     

Ye Shaowen juga mengerti, "Jangan khawatir, Boxuan adalah dokter pribadiku, sudah tanda tangan kontrak jadi dua tidak akan berani mengatakan apapun pada orang luar."     

Ye Xian menjawab, "Baguslah kalau begitu." dia sudah tahu kakak keduanya paling bisa diandalkan! Ada masalah seperti ini hanya bisa diatasi dengan baik oleh kakak keduanya!     

"Tidak apa-apa kok. Masih belum parah." ucap Ye Shaowen dengan nada mengejek.      

"Aku sudah seperti ini kamu masih menertawakan aku. Dasar Kakak Jahat. " ucap Ye Xian sedikit emosi.      

"Kau ini masih berani marah padaku!" Ye Shaowen sangat ingin menjitak adiknya, tetapi melihat penampilan Ye Xian sekarang yang dibalut dengan kain kasa, terlihat sangat kasihan tapi juga lucu, membuatnya tidak tega, "Apa kau tahu bagaimana hari ini kau terjatuh ke dalam pelukanku dengan sekujur tubuhmu yang bintik-bintik merah itu, jantungku hampir saja berhenti! Kau benar-benar membuatku kaget!"     

Ye Shaowen mengingat kembali kejadian di bandara saat menjemput Ye Xian, jantungnya hampir saja berhenti, dia sama sekali tidak bisa membayangkan kalau sampai terjadi sesuatu dengan Ye Xian…      

"Aduh, iya-iya, Kakakku yang paling baik, aku sekarang bukannya sudah tidak apa-apa? Dokter sendiri yang bilang kan?" Ye Xian yang terbungkus dengan balutan kain kasa seperti mumi memeluk Ye Shaowen, kepalanya dimiringkan dan bermanja di antara leher dan bahu Ye Shaowen, hati Ye Shaowen langsung meleleh, "Oh iya Kakak, kamu tidak memberitahu Ayah dan Ibu tentang kondisiku, kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.