Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Ye Xian, Mau Pergi Tidak?



Ye Xian, Mau Pergi Tidak?

0Sebelumnya, dia merasa bahwa Ye Xian mendekati kakak laki-lakinya karena dia ingin meningkatkan popularitasnya dengan cara instan, tetapi sekarang… dia meragukan pemikirannya itu.     
0

"Direktur Bo."     

Seorang pelayan melihat Jiang Wanze datang lalu melapor kepada Bo Tingshen.     

"Kakak."     

Saat mendengar suara Jiang Wanze, Ye Xian mengangkat kepala dan menatap ke arah Jiang Wanze dengan penuh curiga, kenapa dia ada di sini? Apakah mencari Direktur?     

Ketika Bo Tingshen melihat Jiang Wanze dia tidak langsung meresponnya, tetapi mengerutkan kening menatap Ye Xian.     

Ye Xian seolah bisa mengerti arti dari tatapan itu: Apa kau menghubungi Jiang Wanze?     

Tidak, bukan dia yang menghubunginya, Jiang Wanze dan dia sama sekali tidak ada hubungan apa-apa, dia dan Jiang Wanze bahkan tidak akrab…     

Tunggu sebentar, prasangka tak menyenangkan muncul di hati Ye Xian.     

Apakah Cary yang menghubungi Jiang Wanze? Ketika Cary melihatnya dibawa oleh Direktur, dia mengira dia akan mati, dan pergi untuk mencari pertolongan?     

Sialan!     

Kalau memang seperti itu, sungguh memalukan, dia baru saja berhasil membujuk Direktur, kali ini Direktur pasti akan salah paham lagi, terutama yang datang ini adalah orang yang begitu sensitif, Jiang Wanze!     

Apakah Direktur mengira dia memiliki hubungan dengan Jiang Wanze, atau masih menunggu Jiang Wanze?     

Ye Xian panik.     

"Wanze, apa yang kau lakukan di sini?"     

"Aku…." Sebelum Jiang Wanze menjawab, dia melirik Ye Xian.     

Ye Xian sedang memeluk bolak dan berdiri di belakang Bo Tingshen, menggelengkan kepala dengan cepat: Jangan katakan aku, jangan katakan aku…..     

"Malam ini aku sudah selesai syuting, ingin traktir Kakak untuk merayakannya."     

Jiang Wanze memang aktor berbakat, cara dia melihat situasi juga sangat bagus, Ye Xian menghela napas lega.     

"Mau ke mana?"     

"Fujiton." ucap Jiang Wanze lalu melihat ke arah Ye Xian, "Ye Xian, kamu mau ikut?"     

Ye Xian terkejut mendengar namanya dipanggil, bingung, apa dia tidak salah dengar?     

Jiang Wanze sedang mengundangnya makan?     

Apa tidak salah, Ye Xian adalah orang yang paling dia benci, orang yang paling menginginkan Ye Xian untuk menghilang dari dunia ini.     

Mungkinkah Jiang Wanze sedang menjebaknya?     

Melihat wajah Ye Xian yang terkejut, Jiang Wanze juga merasa sedikit tidak nyaman, "Sekarang media ada di mana-mana, Lin Yan dan Cary juga akan pergi, aku takut nanti mereka hanya memotret kita bertiga dan membuat rumor yang mengatakan anggota FOR sedang berselisih."     

"Kau harus banyak menjelaskan kepada media, terutama karena kau sekarang sudah semakin populer."     

Khawatir jika Ye Xian tidak percaya, jadi dia menambahkan kalimat itu.     

Jiang Wanze tidak tahu apa yang sedang terjadi dengannya, secara tiba-tiba ingin mengajak Ye Xian.     

Seingatnya, dia tidak pernah memiliki inisiatif untuk mengajak Ye Xian.     

Atau dalam hatinya, dia tahu sekarang Ye Xian sudah berubah dan pantas menjadi temannya.     

Begitulah….     

 Ye Xian, "Aku…"     

"Dum!"     

Ye Xian baru saja ingin menjawab, lalu mendengar suara bola yang dijatuhkan ke lantai.     

Bo Tingshen membuang bola di tangannya, menatap Ye Xian dengan tenang, "Mau pergi tidak?"     

Tentu saja Ye Xian ingin pergi, bagaimanapun juga, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan wajahnya, dan itu bisa mematahkan rumor perselisihan di dalam grup FOR, tetapi Direktur sudah menjatuhkan bola, apa Ye Xian masih berani pergi?     

Sebenarnya mau bagaimana lagi agar Direktur bisa percaya, Ye Xian sudah benar-benar tidak tertarik dengan adik kesayangannya ini.     

"Terima kasih sudah mengajakku, ketua. Tapi maaf, aku tidak bisa ikut. Malam ini aku ada urusan lain…" mau tidur.     

Ye Xian menolak dengan halus.     

Jiang Wanze tidak menyangka, ini pertama kalinya dia mengajak Ye Xian dan ternyata ditolak.     

Kalau dulu, Ye Xian akan datang tanpa diajak.     

Dia tertegun sejenak, lalu menganggukkan kepala, "Baiklah."     

"Yo~ semua sudah berkumpul di sini…"     

Tiba-tiba terdengar suara pria yang santai dari arah pintu.     

Ye Xian menoleh untuk melihatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.