Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Memeluk Kaki Direktur



Memeluk Kaki Direktur

0"Bukannya dia sudah membalas kebaikanmu?"     
0

Bo Tingshen menatap tangan kanannya yang dicium oleh Krista dengan tatapan sinis.     

Ye Xian menundukkan kepala, maksud Direktur… ciuman di tangan ini?     

"Apa?! Hadiah seperti ini, siapa yang mau…."     

Tidak, mungkin malah Direktur yang menginginkan hadiah semacam ini, kan?     

Sejak tadi, dia merasa sikap Direktur sangat kejam terhadapnya, seperti ingin membalas dendam karena ciuman di tangannya, bukankah itu tandanya sedang cemburu?     

"Ini tidak masuk hitungan. Direktur, jika Anda menginginkannya saya bisa berikan kepada Anda."     

"Dengan cara apa kau mau memberikannya padaku?" tanya Bo Tingshen.     

Ye Xian tidak bisa menjawab, Direktur benar-benar menginginkannya sampai tidak bisa menutupi lagi.     

Tunggu dulu, Direktur sepertinya sangat keberatan, apakah dia ingin Ye Xian untuk menjodohkannya dengan Kista?     

Benar juga, bagaimanapun juga dia sudah berjasa dan menjadi penyelamat nyawa Krista, kalau dia meminta sesuatu pada Krista sudah pasti akan dipenuhi, dan kalau Ye Xian menjadi mak comblang di antara mereka berdua, pasti akan berhasil.     

Memang Direkturnya ini memiliki pemikiran yang luar biasa.     

"Kalau begitu Direktur…"     

"Apa lagi yang kau mau?" Bo Tingshen memotong perkataan Ye Xian.     

Apakah Direktur ingin membahas tentang persyaratannya?     

Mata Ye Xian berbinar, "Saya ingin mendapatkan pemotretan untuk majalah FRONT bulan Juni."     

"Oke."     

Majalah fashion yang paling populer saat ini, dan Direktur langsung menyetujuinya, memang teknik menggunakan orang cantik itu sangat berguna!     

"Kalau menang satu kali dalam permainan ini, aku akan berikan pekerjaan itu untukmu."     

Bo Tingshen melemparkan bola itu ke Ye Xian lagi.     

Ye Xian memegang bola, tertegun, apa? Menang permainan ini? Jadi bukan untuk menjodohkan dia dengan Krista?      

"Mana mungkin bisa menang? Direktur, teknik yang Anda miliki sangat hebat dan saya hanyalah seorang anak kecil, apakah Anda ingin menyiksa dan mempermalukan saya? Ini tidak adil."     

"Aku akan mengalah, kalau dalam 10 kali permainan kau hanya 1 kali menang, kau akan tetap menang."     

Apa?     

Ye Xian menatap ke depan dan melihat pin bowling yang berjejer di ujung, lalu menelan air ludah merasa agak tertarik.     

Sudahlah, lakukan saja, dia tidak percaya bisa memenangkan satu kali pun dalam 10 putaran, tidak ada gunanya berpikir terlalu lama!     

"Baik!"     

Di luar restoran Wenfeng, sebuah mobil mewah berhenti di depan lobi restoran, dua pengawal berbaju dan berkacamata hitam keluar dari mobil itu. Pengawal membuka payung yang besar dan menutupi seorang pria yang ada di belakangnya, hanya terlihat siluet wajahnya, tapi meskipun begitu, terlihat sangat tampan.     

"Tuan Jiang."     

Jiang Wanze pergi ke area VIP restoran Wenfeng, seorang pelayan melihatnya datang dan bergegas menyambutnya.     

"Di mana Kakakku?     

"Direktur Bo sedang bermain bowling."     

Main bowling?     

Langkah Jiang Wanze terhenti sejenak.     

Di dalam ruangan bowling, pintu terbuka, terdengar suara tawa yang sangat nyaring.     

Jiang Wanze masuk dan melihat bahwa Ye Xian sedang memegang bola dengan postur tubuh yang sangat tidak teratur. Karena kekuatan yang tidak merata, bola menyimpang dari tengah jalan dan menggelinding ke samping, menyebabkan sekelompok pelayan yang menonton di dekatnya tertawa.     

"Aahhh!"     

Ye Xian kalah lalu terduduk di lantai.     

Kakak laki-lakinya menendangnya dari belakang, "Berdiri, sekarang giliranku."     

"Direktur, aku mohon Anda mengalah, biarkan saya menang…."     

Dari sudut pandang Jiang Wanze, dia sepertinya sedang memeluk kaki kakaknya.     

Situasi ini sangat berbeda dari apa yang Cary katakan.     

Ketika menerima telepon dari Cary untuk meminta bantuan, dia sedang syuting foto terakhir, banyak orang yang sedang menunggunya, dia bisa saja mengabaikan urusan Ye Xian, tetapi pada akhirnya dia tetap datang.     

Dalam perjalanan ke restoran ini, dia menelepon kepada Tina untuk tahu jadwal Bo Tingshen hari ini. Tina mengira dia akan mengajak pergi kakaknya ke suatu tempat, dan memberitahukan jadwalnya sangat padat dan tidak bisa diganggu.     

Ternyata, sekarang kakaknya sedang bermain bowling dengan Ye Xian, mereka berdua terlihat sangat menikmatinya.     

Apa yang ada dipikiran kakaknya, dia sama sekali tidak bisa mengerti dan menebaknya.     

Sedangkan Ye Xian, sebelumnya dia selalu bisa tahu apa yang dipikirkan Ye Xian, tetapi sejak Ye Xian menjadi aktor di drama Badai Karir, bukan hanya sifatnya yang berubah drastis, karirnya juga semakin sukses, bahkan semakin dekat dengan kakaknya, yang paling penting adalah… kakaknya tidak menolak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.