Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Seorang Pria Dewasa yang Takut Dengan Ular



Seorang Pria Dewasa yang Takut Dengan Ular

0Mereka bertiga memetik bunga liar, buah-buahan, dan bermain dengan anak kecil… Selalu terdengar suara canda dan tawa dari tim mereka.     
0

Cary memang layak jadi raja variety show, dalam tiga menit satu sindiran, lima menit berikutnya dia melontarkan candaan yang membuat banyak sekali penonton tertawa terbahak-bahak.     

Setelah lelah bermain, dia mengambil seekor ikan besar dari keranjag Meng Jin, lalu berkata pada Ye Xian dan Chen Jiaxuan, "Hey, apa kalian lapar? Kita makan ikan bakar yuk?"      

"Oke!"     

Chen Jiaxuan setuju sambil tepuk tangan.     

Ye Xian mengangkat alisnya dan memandang Meng Jin di kolam ikan yang balik menatap dia dan Cary dengan tatapan penuh dendam, dan mau tak mau menjadi sedikit khawatir.     

Lebih baik mencari masalah dengan orang bijak, daripada mengganggu seorang penjahat.     

Cary sengaja berjalan dan pamer di depan Meng Jin, jelas ingin memancing amarah Meng Jin, kalau anjing yang sudah marah bisa melompati dinding dan melakukan hal yang tak terduga….     

"Kau kenapa bengong? Ikan sudah hampir matang."     

Cary memberikan ikan bakarnya ke samping mulut Ye Xian, Ye Xian mengigitnya dan, "Ouh…."     

Cary terdiam.     

Ye Xian, "Huek, tidak enak, orang lain memanggang ikan karena mau uang, kalau kau memanggang ikan karena mau nyawa orang!"     

Chen Jiaxuan tertawa, "Hahaha…"     

Cary menggaruk kepalanya, "Kemampuan memasakku memang tidak terlalu bagus, bagaimana kalau kau saja?"     

"Sudahlah, kita ganti tempat untuk main saja."     

Di sini selalu diperhatikan oleh tatapan mata seorang musuh, suasananya tidak cukup bagus.     

"Memang ada rencana untuk itu!" Cary lalu menunjuk ke arah lain. Sudah cukup membuat Meng Jin marah, sekarang dia akan menunjukkan permainan yang baru, "Ayo kita pergi ke depan, bermain dengan alang-alang."     

"Untuk apa bermain alang-alang?" tanya Ye Xian.     

"Sudahlah, ikut saja!"     

Cary mendorongnya ke depan, ketika sampai di sungai kecil, dia berhenti dan melihat sekeliling.     

Ye Xian dengan curiga bertanya, "Cari apa sih?"     

Chen Jiaxuan mengetahui apa yang sedang Cary cari, lalu berbisik di telinga Ye Xian, "Kakak Cary bersiap untuk menangkap…"     

"Aku dapat satu!"     

Sebelum dia bisa selesai berbicara, Cary dengan bersemangat mengguncang lengan Ye Xian dan menunjuk ke alang-alang.     

Di atas tangkai alang-alang, ada satu ular berbintik giok dengan garis hitam dan abu-abu melilitnya. Tubuh ular itu lembut, kepala ular mendesis dan sedang memuntahkan bisanya.     

"Lihat, apakah…."     

"Ah!!!"     

Cary baru ingin mengatakan dirinya sangat beruntung, lalu mendengar teriakan Ye Xian dengan cepat memotong perkataannya.     

Kamera menyorot ular itu dan seketika komentar layar dipenuhi komentar jeritan yang sama dengan Ye Xian.     

Cary membalikkan badan dan melihat Ye Xian sedang gemetar ketakutan bersembunyi di belakang badan Chen Jiaxuan, seperti anak anjing yang ketakutan.     

Chen Jiaxuan, "..." Hah? Apakah ini tidak terbalik? Bukankah seharusnya seorang gadis yang seharusnya bersembunyi di belakang pria dewasa?     

[Ah…. ular ini kelihatannya sangat menakutkan!]     

[Reaksi dari Ye Xian benar-benar sangat jujur, ketakutan sampai bersembunyi di belakang Jiaxuan.]     

[Aku tidak menyangka ternyata Ye Xian takut pada ular, biasanya begitu tampan dan gagah berani, benar-benar kontras dan imut.]     

[Tidak mungkin, aku baru saja melihat rambut Ye Xian yang berdiri dan langsung tertawa–Hahahahaha.]     

[Aku selalu memanggil Kakak Ye Xian, sekarang aku boleh memanggil Adik, Adik yang lucu!]     

[Adik jangan takut dengan ular, sini datang ke pelukan mama, mama bantu kamu memukul ular…]     

Cary memandangi tubuh Ye Xian yang gemetar ketakutan oleh ular itu, dan tertegun sejenak, lalu meledak dengan tawa yang kejam.     

"Hahahaha, Ye Xian takut dengan ular, hahaha, Ye Xian seorang pria dewasa ternyata takut dengan seekor ular, hahaha!"     

Menertawakannya di depan puluhan juta penonton.     

Ye Xian ingin memarahinya, bahkan lebih ingin menendangnya ke sungai, tapi saat ini dia sangat ketakutan sehingga kakinya melunak, jangankan menendang orang, membuka mulut saja dia kesusahan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.