Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Sial Sekali



Sial Sekali

0"Wow, percaya diri sekali? Kalau begitu coba nyanyikan satu lagu untukku, kalau bagus nanti kakak pinjamkan kayu ini!"     
0

Bernyanyi?     

Nyanyi lagu apa yang bagus ya?     

Ye Xian melihatnya memakai gaun panjang berwarna kuning, lalu di atas kepalanya agak berantakan dan ada daun, langsung kepikiran tentang sesuatu.     

"Uhuk uhuk…"     

Dia menjernihkan suaranya, ujung kakinya mengetuk irama dan tangannya bergaya seperti melakukan rap.     

"Hei, ye… ye…     

Anggap ini adalah sebuah mimpi,, sudah bangun terlalu lama masih tetap tersentuh!     

Masih sangat menginginkan kamu menyembuhkan penderitaan hatiku, menyukaiku pasti sangat sulit sebenarnya aku tahu semuanya…     

Tenang saja, dunia ini sangat jahat tetapi aku masih ingat dengan perkataanmu!     

Seorang yang memakai gaun kuning pudar, dengan gaya rambut yang agak berantakan lalu memegang tanganku untuk melihat pameran lukisan yang paling baru, jalanan yang tidak ada orang, dalam rumah yang kosong, hanya tersisa aku sendiri yang dengan bersemangat berpesta…"     

[Tolong! Lagu gaun panjang kuning, lagu ini tahun ini akan populer lagi!]     

[Ah!!! Ye Xian memang hantu masa lalu, aku sudah sangat susah melupakan lagu ini, dia kembali mengingatkan lagi! Dalam otakku mulai memutar lagu.]     

[Hahaha aku ngefans dengan aktor yang lucu, sampai aku tertawa terbahak-bahak, terlalu lucu.]     

[Tamu yang baru ini benar-benar sangat lucu haha, aku menonton ini sambil tertawa sampai mulutku kaku.]     

[Kami satu kamar tertawa sampai bibi pengurus datang untuk mengetuk pintu dan mencurigai kami.]     

[Apakah hanya aku sendiri yang menyadari Ye Xian menyanyi sangat merdu? Ini lagu Rap versi yang paling merdu yang pernah aku dengar!]     

[Aku menangis, kakak tampan, lucu, imut dan begitu banyak bakat, kenapa baru sadar sekarang! Aku sangat menyukainya!]     

"Merdu! Sangat bagus!"     

Wanita paruh baya itu mendengar nyanyian dari Ye Xian merasa malu, kedua tangannya memegang ujung bajunya dan berkata, "Apa aku secantik yang kamu nyanyikan? Aku merasa sedikit gemuk…"     

Ye Xian kemudian menjawab dengan nada yang rap, "Kamu itu bukan gemuk, tapi tubuh montok yang seksi…"     

"Hahaha!"     

Hati wanita paruh baya itu berbunga-bunga, kemudian melemparkan kayu di tangannya ke arah Ye Xian.     

"Terima kasih Kakak!"     

Ye Xian mengambil kayunya, menggunakan itu sebagai dayung dan dengan sangat cepat kapal itu sampai ke daratan.     

Wanita paruh baya melihat hasil panen kastanye yang diambil Ye Xian, satu persatu dimasukkan ke dalam kantongnya, dengan curiga berkata, "Hei bocah, kamu mengambil risiko yang begitu besar pergi ke sungai itu demi mengambil kastanye ini?"     

Ye Xian menjawab, "Iya."     

"Kamu mengambil semua ini untuk apa? Apa para aktor juga menyukai makanan ini?"     

Ye Xian kemudian menjelaskan tugas lomba masak kepadanya, tidak menyangka wanita paruh baya itu tertawa, "Bubur kastanye memang sangat enak, dan juri dari Rumah Korek Api adalah orang lokal dari Dangshan, Desa Tianlong, tetapi orang itu semuanya adalah para pejabat. Kamu tidak tahu kan, tahun lalu di desa kami, ada satu anak kecil yang ingin makan kastanye ini tapi terjatuh ke sungai dan tenggelam. Setelah itu, orang-orang di desa ini melarang untuk turun ke sungai mengambil kastanye, aku khawatir, kamu membuat bubur kastanye ini, bukannya akan membuat mereka senang, malah akan membuat mereka marah dan memberikan kamu nilai yang rendah…"     

Mendengarkan itu, Ye Xian tertegun, "... apa benar?"     

Dia sudah hampir putus asa.     

Ini pertama kalinya dia datang ke variety show, dan sudah sangat sial?     

Ada masalah dengan sponsor iklan, talinya terjauh, sekarang panen kastanye air yang banyak tapi semua ini masih belum tentu jadi makanan yang enak malah bisa mendapat nilai jelek?     

Wanita paruh baya melihatnya dengan ekspresi wajah yang kasihan dan sedih, dengan mengangguk dengan kejam, "Untuk apa aku berbohong padamu."     

Ye Xian, "Kalau begitu… bukannya semua hasil panenku hari ini sia-sia saja?"     

Wanita paruh baya menjawab, "Tidak juga, anak kecil di rumahku sangat menyukai kastanye, gimana kalau kamu berikan saja pada mereka."     

Ye Xian tidak menjawab, dalam hati curiga, apa kakak ini sengaja ingin membohongi demi mendapatkan kastanyenya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.