Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Kakak Tertua Paling Tampan



Kakak Tertua Paling Tampan

0Waktu itu, bisnis keluarga Ye baru mulai berkembang, belum termasuk dalam kalangan orang kaya di kota ini, tapi karena Ibu Ye memiliki satu lukisan yang indah membuat semua orang tertarik. Saat pameran di Yuan Bo lukisan ini dijual seharga 50 juta yuan, harga yang sangat tinggi. Sejak itu, keluarga Ye mulai berganti status menjadi kalangan orang atas.     
0

Ibarat pepatah, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin bertiup. Lukisan sunset itu baru saja terjual, tidak lama Ye Juncheng diculik oleh sekelompok orang yang kejam dan sadis, dan mereka meminta uang tebusan 50 juta yuan.     

Ibu Ye sangat mengkhawatirkan anaknya. Tanpa pikir panjang langsung memberikan uang itu, tapi penculik tetaplah seorang penjahat, mereka masih menyiksa Ye Juncheng selama 7 hari baru dilepaskan.     

Walaupun Ye Juncheng pulang dengan aman, sifatnya mulai berubah drastis. Bocah lelaki yang dulu ceria dan periang itu berangsur-angsur menjadi pendiam.     

Ibu Ye sangat tertekan. Masalah ini tidak hanya memberikan trauma mendalam pada Ye Juncheng, tapi juga memberikan rasa sakit yang tak terhapuskan bagi keluarga Ye.     

Jadi, setelah Ye Xian lahir, Ibu Ye memikirkan berbagai cara untuk menyembunyikan keberadaannya. Khawatir ada orang yang ingin menculik putri kecil mereka satu-satunya.     

Ibu Ye memberikan ponselnya pada Ye Xian dan menyuruhnya berbicara.     

Ye Xian terdiam sejenak, lalu dengan cepat bertanya, "Kakak, kamu baik-baik saja di Inggris?"     

Institut Penelitian Medis pertama di Birmingham, di dalam laboratorium, seorang pria menggoyangkan tabung reaksi percobaan.     

"Baik."     

Hanya satu kata 'baik', membuat Ye Xian merasa suaranya sangat merdu.     

Seperti suara sumber mata air yang menetes ke batu giok, tenang dan begitu menenangkan.     

Ye Juncheng kembali berkata, "Ayo video saja."     

Ye Xian sempat kebingungan, "Hah?"     

Sebelum dia bisa menjawab, telepon ditutup, dan kemudian ada panggilan video dari kakaknya.     

Ibu Ye sangat gembira, "Juncheng baru saja mengatakan di laboratorium harus dirahasiakan, tidak boleh ada video. Sekarang sudah tidak sabar ingin video. Ye Xian memang putri kesayanganku, semua orang menyukainya!"     

Ibu Ye sangat senang lalu memeluk dan mencium pipi Ye Xian.     

Ye Xian yang dicium tampak bingung.     

Memang ini ada hubungannya dengan dia? Dia hanya bertanya satu pertanyaan saja pada kakaknya.     

Keran menetes, Ye Juncheng dengan tenang melepaskan sarung tangan medisnya, dan kacamata khusus lab itu menembus cahaya dingin laboratorium.     

Dari kecil, karakter Ye Xian memang unik dan pendiam, setelah dewasa semakin menjadi-jadi, bahkan di depan kakak tertuanya saja tidak merasa takut dan cenderung lebih tidak sopan.     

Biasanya, Ye Xian hanya akan bertanya dengan dingin, 'Kakak, ada apa?'     

Tapi hari ini, suaranya penuh harap dan gugup, bahkan bisa bertanya apakah dia baik-baik saja.     

Ibu Ye mengangkat video call itu, Ye Shaowen juga merasa penasaran dan mendekat, "Kakak yang memulai videonya?"     

Ye Juncheng baru saja tersambung dan dia hanya melihat wajah Ye Shaowen di layar ponselnya, "Biarkan aku melihat Ye Xian."     

Ye Shaowen terdiam.     

Ayah dan Ibu Ye menutup mulutnya dan tersenyum, Ye Xian mendekat dan pertama kali melihat Ye Juncheng dia terpesona.     

Kakak tertuanya tampan sekali!     

Memakai jas putih dokter, stetoskop metalik tergantung di dadanya, alis matanya yang panjang, dan sepasang kacamata polos di batang hidungnya yang tinggi. Bentuk tubuhnya yang ramping dan auranya yang tenang membuat orang merasa dia orang yang sangat menjaga kebersihan.     

Kalau diperhatikan baik-baik, bagian alis dan tatapannya sangat mirip dengannya, tidak heran dia sangat tampan!     

Ye Xian tiba-tiba merasa kakak tertua dan dirinya benar-benar seperti saudara kandung, dan kakak Ye Shaowen tidak begitu dekat lagi…     

"Kakak, lama tidak bertemu, kamu semakin tampan ya!"     

Perkataan ini membuat Ye Juncheng sangat terkejut.     

Ye Shaowen yang mendengarnya merasa tidak senang, Ye Xian tidak pernah memuji dia tampan, "Kenapa kakak tertua tampan? Apakah kakak kedua ini tidak tampan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.