Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Kasih Sayang Kakak yang Membuat Sesak



Kasih Sayang Kakak yang Membuat Sesak

0Ye Xian meliriknya, mengatakan kalau Ye Juncheng adalah rajanya bunga, maka Ye Shaowen adalah bunga mawar. Memang indah, tapi terlalu mencolok dan terlalu menarik perhatian, sudah pasti dia adalah pria playboy!     
0

Ye Xian, "Masih oke, masih bisa dilihat kok."     

"Masih bisa dilihat katamu? Kamu ini ngelindur ya!"     

Ye Shaowen meletakkan tangannya di atas pinggang, "Coba keluar sana dan tanya orang-orang, sebut namaku dan katakan, gadis ibukota mana yang tidak tahu kalau aku ini tampan!"     

Ye Xian mengangkat pundaknya sambil menatap ke arah Ye Juncheng dengan senyuman nakal, "Aku tidak peduli, yang penting kamu tidak setampan kakak tertua, dia yang paling tampan!"     

Tidak disangka, Ye Juncheng yang sangat jarang tersenyum akhirnya sedikit melengkungkan bibirnya mendengar perkataan Ye Xian.     

Benar yang dikatakan Ye Shaowen, Ye Xian sekarang perubahannya sangat besar.     

Hanya dalam beberapa menit, dia merasakan perbedaannya. Ye Xian di masa lalu jarang kontak dengan dunia luar, berakibat pada karakternya yang kaku, keras kepala, dan suka melakukan sesuatu yang ekstrim. Sekarang, Ye Xian terlihat lebih aktif seperti terlahir menjadi orang yang berbeda.     

Pantas saja masuk ke dunia hiburan. Setelah mengalami masalah dengan Jiang Wanze, apa sekarang dia sudah mengerti?     

"Bagaimana kabarmu?"     

Ye Xian menjawab, "Kakak jangan khawatir, aku baik-baik saja!"     

Ye Xian lalu bercerita tentang perkembangan dirinya belakangan ini, dan juga kesibukannya dari awal sampai akhir.     

Ye Juncheng mengangguk setelah mendengarkan, "Apakah variety show itu perlu menginap di luar?"     

Ye Xian berpikir sejenak, "Mungkin perlu."     

"Kalau begitu ajak Bibi pergi bersamamu."     

"Sebenarnya tidak perlu." Ye Xian menyentuh lehernya, "Kakak, aku sudah bukan anak kecil lagi. Sudah ada asisten yang membantuku. Kalau aku membawa Bibi, malah membuat kru mengira aku orang yang manja dan sombong."     

"Tidak boleh, seorang wanita di luar sendirian sangat berbahaya. Aku merasa tidak tenang."     

"Tapi….:     

"Shaowen, kamu atur masalah ini ya."     

Ye Juncheng tidak mempedulikan penolakannya, langsung berbicara dengan Ye Shaowen.     

Ye Xian hanya bisa terdiam.     

"Kamu sendirian di luar, ingat harus jaga diri baik-baik ya. Kalau ada apa-apa langsung telepon Kakak Shaowen."     

"Ingat, jangan terlalu dekat dengan pria manapun."     

"Oh ya, kamu setiap bulan harus video call Kakak untuk melaporkan keadaanmu."     

Ketika Ye Juncheng sedang serius, auranya yang tenang dan hangat menghilang, tergantikan dengan aura dingin dan galak. Membuat Ye Xian teringat wali kelasnya masa SMA, tidak, justru ini lebih galak daripada wali kelasnya.     

Ye Xian seperti anak kecil yang penurut dan duduk mendengarkan perkataannya sambil menganggukkan kepala.     

Ye Xian baru menyadari… tidak hanya Ye Shaowen yang sangat menyayangi adiknya, tapi Ye Juncheng juga.     

Bedanya, Ye Shaowen masih bisa diajak diskusi, sedangkan Ye Juncheng tidak bisa.     

Dia benar-benar merasa kesusahan, kasih sayang dari kedua kakaknya membuat dia sesak!     

Ye Juncheng baru selesai berbicara, Ye Xian akhirnya mencari kesempatan untuk mengubah topik, "Kakak, kamu kapan pulang ke rumah untuk bertemu kami?"     

Mendengar pertanyaan itu, alis dan mata Ye Juncheng melembut, "Apa Ye Xian sudah merindukan aku?"     

"Iya!"     

"Tunggu penelitian ini selesai, mungkin baru bisa pulang."     

Ye Xian bertanya lagi, "Berapa lama?"     

"Paling cepat 6 bulan, paling lama 1 sampai 2 tahun."     

"Lama sekali…." nada bicara Ye Xian terdengar sedih.     

Ye Juncheng melihat ekspresi wajah Ye Xian, dalam hatinya tersentuh dan merasa kehangatan dalam hatinya karena ada orang yang merindukannya.     

"Aku akan pulang secepatnya."     

"Baiklah, aku akan menunggu Kakak di rumah, tidak akan membuat masalah!"     

 "Professor Ye, this is the project report time..."     

Tiba-tiba terdengar seseorang berbicara bahasa Inggris dengan aksen british dalam video. Ye Xian menyadari mahasiswa Ye Juncheng yang sedang berbicara dengannya, karena takut mengganggu pekerjaan Ye Juncheng, dia ingin mematikan telepon, "Kakak, kalau kamu sedang bekerja, aku tidak akan mengganggumu. Aku tutup dulu ya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.