Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Direktur, Kau Ingin Menendang Orang Yang Pernah Berjasa Untukmu?



Direktur, Kau Ingin Menendang Orang Yang Pernah Berjasa Untukmu?

0Kalau lahan kota baru itu menjadi tempat yang membuat suami istri keluarga Mu begitu sedih, mereka juga adalah teman baik Direktur, memang sudah seharusnya Direktur mempertanyakan alasannya….     
0

Bo Tingshen, "Baiklah."     

Ye Xian:"...."      

Direktur langsung menyetujuinya, tanpa basa-basi! Kenapa dia begitu bodoh dan tidak menggunakan kesempatan ini dengan baik?     

Suami istri keluarga Mu dan Bo Tingshen meninggalkan ruangan itu untuk berbicara lebih detail tentang masalah pembelian lahan ini, Ye Xian merasa dirinya sangat sial lalu menghela napas. Ye Xian makan semua makanan yang lezat itu dengan tergesa-gesa sehingga membuatnya cegukan.     

Dokter berkata, "Tuan Ye, luka sudah dibersihkan dengan baik, ingat beberapa hari ini jangan menyentuh air. Harus disuntik dua kali lagi dan harus tepat waktu."     

"Masih harus disuntik dua kali lagi?"     

Mendengar kata suntik, badan Ye Xian gemetar.     

Melihat Ye Xian yang menolak begitu, dokter merasa dia seperti seekor anjing yang lucu sedang meringkuk kedinginan, "Tuan Ye yang takut dengan jarum suntik ini benar-benar seperti seorang gadis kecil."     

 "..."     

Ye Xian menatap dokter itu, curiga, apa dia menyadari sesuatu?     

 Satu jam berlalu, Bo Tingshen dan Mu Xisong akhirnya selesai berdiksusi tentang pembelian lahan baru dan bersiap-siap untuk pergi.     

Walaupun suami istri keluarga Mu dan Xiaoya beberapa kali mengajak Ye Xian untuk menginap, tapi Ye Xian tetap bersikeras menolak dan memilih untuk meninggalkan tempat ini bersama Bo Tingshen.     

Apa ini sebuah lelucon? Dia sudah mengambil risiko yang begitu besar, digigit oleh seekor anjing mastiff gila sampai kakinya terluka, harus menerima penyiksaan dengan disuntik, dan yang mendapatkan uangnya adalah Direktur, Ye Xian tentu menginginkan sesuatu juga.     

Ye Xian sengaja menarik satu kakinya seperti orang yang cacat, dengan kaki yang pincang berjalan memasuki mobil Ferrari.     

Bo Tingshen melirik pergelangan kaki Ye Xian yang terluka, dan berkata pada Peng Kai seolah tidak melihat apa-apa, "Jalan."     

Ferrari melaju dengan cepat dengan raungan yang elegan, sepanjang jalan suasana di dalam mobil sunyi senyap.     

Ye Xian selalu melihat wajah Bo Tingshen dengan tenang perlahan-lahan berubah menjadi murka.     

Sialan, kenapa Direktur diam saja? Apa maksudnya? Dia mendapatkan keuntungan yang begitu besar dariku, apa dia tidak ingin berbagi sedikit dengan seseorang yang sudah berjasa untuknya? Benar-benar tamak dan tidak bermoral!     

"Uhuk." Ye Xian terbatuk pelan, "Direktur kita sekarang mau pergi kemana?"     

"Mengantarmu kembali ke hotel."     

"Kembali ke hotel… ke sana saja?"     

"Kalau tidak? Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Bo Tingshen menatapnya.     

Ye Xian, "Aku tidak ingin melakukan apa-apa."     

Bo Tingshen membalikkan wajahnya kembali dan tidak menjawab.     

Ye Xian tercengang. Direktur membicarakan topik itu. Dari kiri dan kanan, kemampuannya ada di tingkat pertama. Sekarang dia jelas ingin memonopoli keuntungan, jadi dia tidak akan berbaik hati lagi!      

"Direktur, apa kau bermaksud ingin menendang orang yang telah berjasa melakukan sesuatu untukmu?"     

"Apa kau sedang membicarakan dirimu sendiri?"     

"...."      

Ye Xian, "Jangan memberikan komentar tentang bahasaku, yang penting hari ini aku sudah berjasa, Tuan Mu bisa memberikan setengah harga lahan kepadamu itu karena aku, tolong jangan lupakan aku!"     

Bo Tingshen tetap diam, Ye Xian menganggap dia mengakui semuanya.     

"Kalau begitu, kau lihat, untuk seorang yang telah berjasa, bukankah seharusnya diberi sedikit hadiah?"     

"Kau ingin hadiah apa?"     

Akhirnya membicarakan hal yang paling penting, Ye Xian langsung bersemangat berkata, "Aku ingin pekerjaan!"     

"Lukamu masih belum sembuh, sudah ingin kerja?"     

"Hah? Luka? Tidak ada, dimana ada luka? Kakiku baik-baik saja, luka ini hanya sebesar kuku bagaimana bisa disebut luka!"     

Pria yang baru saja memasuki mobil dengan terpincang-pincang sekarang bisa menggerakkan kakinya dengan begitu aktif, seolah sekarang ingin berdiri untuk berolahraga dan memukul sesuatu.     

"Jangan banyak bergerak."     

Pria itu memerintah dengan nada serius, Ye Xian langsung menuruti dan duduk dengan tegak, "Baik, Direktur, siap!"     

"Kau ingin pekerjaan seperti apa?"     

"Pekerjaan apa saja boleh?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.