Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Kue Stroberi



Kue Stroberi

0Pang Kai berjalan ke arah Ye Xian dengan sukarela, hanya untuk mendapat tatapan sedingin es yang memancar dari kedua mata Bo Tingshen.     
0

Peng Kai membeku di tempatnya. "..." Direktur, apa artinya pandangan ini?      

"Pergilah ambil sesuatu untuk dimakan."     

"Baik."     

"Tunggu…" Peng Kai baru berjalan sampai ke pintu, Bo Tingshen sudah memanggilnya lagi, "Di dalam lemari es ada satu kue stroberi."     

Peng Kai bertanya-tanya dalam benaknya, Direktur kenapa masih mengingat apa yang Ye Xian suka?     

"Sakit sekali…."     

Ketika Ye Xian disuntik, sarafnya sudah sangat tegang jadi dia tidak menyadari apapun yang terjadi di sekelilingnya.     

Setelah dokter selesai menyuntik, tubuh Ye Xian lemas dan bersandar ke tangan pria itu seolah seekor kucing yang bermanja kepada tuannya, dan dengan mencium aroma dari tubuh Direktur bisa mengurangi kesakitannya.      

Bo Tingshen melihat rambut hitam yang tebal milik Ye Xian menyentuh kulitnya, seolah menjadi aliran listrik dan matanya perlahan-lahan berubah menjadi gelap.     

Telapak tangannya mengepal lalu dilepaskan, dan ingin memegang kepala Ye Xian.     

Sebelum tanggannya diletakkan di kepala Ye Xian, dokter mencabut jarum suntik dan berkata, "Sudah selesai."     

Ye Xian menghela napas panjang, lalu mengangkat kepala dan melihat telapak tangan Bo Tingshen seperti orang yang akan memukulnya.     

Satu tangannya memegang kapas, dan tangannya yang lain memegang kepalanya. Dia menatap Bo Tingshen dengan sedih dan tatapan menuduh, "Direktur, jika kau tidak merasa kasihan padaku, lupakan saja, dan pukul aku!"     

Keterlaluan sekali!     

Bo Tingshen menarik tangannya yang kaku dan canggung itu dari tubuh Ye Xian, dengan tenang duduk kembali di sofa dalam kamar dan melipat kaki panjangnya.     

"Kenapa aku harus merasa kasihan padamu?"     

"Bagaimanapun juga aku sudah menolong putri dari temanmu?"     

Bo Tingshen menjawab, "Apa aku pernah menyuruhmu untuk menolongnya?"     

Ye Xian terdiam, pria ini memang tidak pernah menyuruhnya untuk menolong gadis kecil itu, dasar orang kaya yang sadis dan tidak berperasaan, lebih mengerikan daripada anjing mastiff Tibet itu!     

Ye Xian sangat kesal sambil mencibir dan mengalihkan pandangannya, malas berbicara dengan pria itu.     

Tapi Bo Tingshen tidak peduli sama sekali, "Seseorang yang bahkan tidak bisa menjamin keselamatannya sendiri, untuk menyelamatkan orang lain juga akan membuat mereka kesulitan."     

"Jelas-jelas aku sudah berjanji untuk menolong gadis kecil itu!"     

"Berjanji? Kalau aku hari ini telat sedikit, apa yang akan terjadi?"     

Ye Xian terdiam. Mungkin pohon yang dipanjatnya akan roboh dan dia akan terjatuh dan digigit anjing mastiff itu.     

"Kalau begitu…."     

Ye Xian ragu-ragu untuk berbicara, tetapi dia menolak untuk mengakui bahwa dia salah.     

Dia tidak salah! Dia sudah menolong seorang gadis kecil dan ketakutan diatas pohon, tidak mendapatkan pujian juga tidak apa-apa, atas dasar apa Direktur tetap mengejeknya?     

Satu perasaan yang seolah disalahi memenuhi emosinya, membuat Ye Xian memutuskan untuk menolehkan pandangan dan tidak mau memperdulikan pria kapitalis yang tidak bermoral itu.     

"Tidak peduli, yang penting hasilnya bagus."     

Peng Kai membawa sepiring makanan masuk dan merasakan aura di dalam kamar ini sangat aneh.     

Direktur melihat Ye Xian, Ye Xian….menatapnya balik dengan ekspresi dingin, sepertinya dua orang ini sedang bertengkar.     

"Direktur, saya sudah membawa makanan, apakah mau diberikan kepada Tuan Ye?"     

Pertanyaan dari Peng Kai membuat Ye Xian langsung menoleh ke arahnya dan melihat di dalam nampan yang dibawa Peng Kai terdapat pizza, teh susu, gulungan daging kepiting dan yang paling dia sukai kue storberi, melihat makanan itu dia langsung menganggukkan kepala, "Iya benar!"      

Bo Tingshen dengan nada bicara yang dingin, "Bukan, bawa keluar saja, berikan pada anjing gila itu untuk dimakan."     

Peng Kai terdiam, dia hanya pergi keluar mengambil makanan sebentar, apa yang sebenarnya terjadi?     

"Tidak!" Ye Xian berbalik untuk melihat pria berwajah dingin itu, dan tiba-tiba menyadari bahwa dia meminta Pang Kai untuk membawakan hidangan makanan ini, jadi dia salah paham!     

Penampilan kelihatan sangat sadis dan tidak berperasaan, tapi dalam hatinya masih baik, masih bisa mengingat kalau dia sekarang sudah kelaparan.     

"Direktur, aku bersalah…."     

Ye Xian menekuk bibirnya dan menatap ke arah pria itu dengan sepasang mata yang besar dan memohon belas kasihan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.