Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Ye Xian Memanjat Pohon



Ye Xian Memanjat Pohon

0Mata Ye Xian sangat indah, Peng Kai tahu itu, tapi dia pikir keindahannya sama seperti aktor-aktor lain di dunia hiburan yang dipenuhi dengan sorot lampu panggung dan kesenangan dalam dunia hiburan, ketika di luar cahayanya begitu menyilaukan, tapi ketika di dalam cahayanya redup.      
0

Tidak disangka, saat ini, cahaya yang keluar dari matanya lebih terang dari tataran bintang-bintang dan galaksi yang bersinar di langit malam.      

Kepastian, ketenangan, dan keberanian yang terpancar dari matanya membuat Peng Kai merasa yakin dan mengangguk pelan.     

Setelah meyakinkan Peng Kai, Ye Xian berlari ke depan.     

"Wuuuu…."     

Mastiff Tibet menggeram pelan dan berjalan selangkah demi selangkah mendekati gadis kecil itu, mulutnya terbuka lebar hendak menggigit leher gadis kecil itu. Ye Xian meletakkan kedua jari di antara bibirnya lalu bersiul dengan nyaring. Dia berhasil menarik perhatian mastiff Tibet itu.     

Kepala anjing mastiff Tibet menoleh ke arah Ye Xian. Ye Xian kemudian mengambil batu kecil dan melemparkannya ke arah anjing itu.     

"Guk——"     

Batu kecil mengenai bagian kepala anjing mastiff Tibet, dan anjing itu meraung marah padanya. Bulu rambut yang ada di sekujur tubuhnya berdiri, dan dengan cepat dia berlari mengejar Ye Xian.      

Melihat itu Ye Xian langsung membalikkan badan dan lari sekencang-kencangnya.     

Peng Kai dengan harap-harap cemas memandang punggung Ye Xian yang semakin menjauh, dengan wajah pucat, mata panas, dan napas terengah-engah, karena khawatir adegan berikutnya yang akan dia lihat adalah mastiff Tibet mencabik-cabik tubuh Ye Xian.     

Tanpa pikir panjang, Peng Kai berlari kencang ke arah gadis kecil yang sedang menangis itu dan menggendongnya, secepat mungkin pergi dari situ menuju ke villa keluarga Mu.     

Mastiff Tibet adalah jenis anjing paling ganas di dunia. Dia besar, tinggi, kuat, dan sangat pandai menyerang. Ye Xian sudah pasti tidak bisa mengalahkannya, tapi juga tidak menyangka akan berlari melewatinya. Saat anjing itu sudah mulai mendekatinya, Ye Xian memanjat pohon dengan gesit seperti seekor kera.     

Sayangnya, anjing mastiff Tibet masih sempat menggunakan gigi tajamnya untuk menggigit pergelangan kaki Ye Xian sampai terluka dan berdarah.     

Syukurlah lukanya tidak terlalu besar hanya sekecil jari kuku dan masih bisa ditutupi dengan celana, seharusnya tidak jadi masalah untuk karirnya sebagai aktor, hanya sekarang terasa perih dan sakit.     

"Sshh…."     

Ye Xian merintih kesakitan sampai menarik napas dalam. Dia menundukkan kepala dan melihat anjing mastiff yang sedang marah mengelilingi pohon sambil mengaum seolah daging di mulutnya lari.     

Sudut mulut Ye Xian terangkat, tersenyum dengan senang dan masih bersiul menantang ke arah anjing itu.     

"Hei anjing gila, kalau bisa sini kejar aku, ayo naiklah…."     

"Guk guk guk!!!"     

Anjing mastiff yang gila itu seolah bisa mengerti maksud perkataannya, mengangkat kepala, dan menggertakkan giginya kemudian menyalak lebih keras. Air ludah yang berwarna putih dan lengket mengalir dari sudut mulutnya dan di bawah sinar matahari pemandangan itu begitu menakutkan.     

Tetapi Ye Xian sama sekali tidak takut, karena dia masih duduk di atas pohon dengan posisi yang sangat nyaman.     

Sekarang musim sudah memasuki musim panen murbei, aroma buah itu menusuk hidung Ye Xian dan dia mengambil beberapa buah untuk dimasukkan ke dalam mulutnya, buahnya memiliki air yang banyak, terasa manis dan segar.     

"Hmmmm…"     

Dia sangat menikmati sampai menyipitkan matanya, lalu menggunakan beberapa buah murbei untuk dilempar ke kepala anjing dan berkata, "Ayo sini kau kalau berani…."     

"Guk!!!"     

Mata anjing mastiff Tibet terlihat marah sampai hampir mengeluarkan cahaya hijau. Setelah cukup lama hanya menggonggong di bawah pohon, sepasang cakarnya yang tajam mulai mengorek batang pohon.     

Ye Xian yang berbaring dengan posisi nyaman, tiba-tiba merasakan pohon itu bergoyang dan dengan cepat melihat ke bawah.     

Anjing mastiff yang mencakar di bawahnya, membuat pohon murbei itu menjatuhkan ranting-rantingnya ke tanah seperti selembar kertas.      

Br*ngs*k! Tenaganya sungguh kuat!     

Ye Xian panik, "Jangan, jangan…. Kakak anjing, aku salah…."     

Pohon bergoyang semakin lama semakin cepat, Ye Xian berteriak keras, dan melihat sekeliling dengan panik, kapan Peng Kai akan datang menolongnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.