Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Kamu Mau Makan?



Kamu Mau Makan?

0Pantas saja Direktur tidak suka dan punya kesan buruk terhadapnya. Lagi pula, siapa yang tidak membencinya?     
0

Ye Xian merasa malu dan sama sekali tidak berani menatap Direktur. Dia tidak ingin berlama-lama berada di dalam mobil bersama Direktur.     

Ye Xian khawatir dirinya akan mati karena rasa malu yang membuatnya susah bernapas!     

Ye Xian sangat ingin melompat dari mobil untuk kabur tapi dengan sekuat tenaga menahan diri untuk tidak lebih jauh mempermalukan diri di depan Direktur. Ye Xian dengan lembut berkata pada Peng Kai, "Um, Asisten Peng, tolong menepi sebentar, saya ingin turun."     

Sebelum Peng Kai menjawab pertanyaan Ye Xian, dia melihat ke arah kaca spion seperti menunggu persetujuan dari Direktur.     

Bo Tingshen menyilangkan kakinya, dengan tatapan dingin mengangkat tangan untuk melihat jam di tangannya, "Waktu hanya tersisa 30 menit."     

"Baik!"     

Peng Kai seolah mengerti maksud dari perkataan dari Bo Tingshen dan langsung menginjak pedal gas.     

Ye Xian kebingungan saat melihat laju mobil yang semakin cepat.     

"Mohon maaf, Tuan Ye. Direktur sedang tergesa-gesa. Anda tidak bisa turun di tengah jalan sebelum mobil ini sampai di tempat tujuan." ucap Peng Kai.     

Ye Xian bingung, perjalanan apa yang sedang dilakukan Direktur sampai membuatnya tergesa-gesa? Perjalanan bisnis untuk mengejar uang?     

Atau menurut Direktur, bahkan waktu untuk menurunkan dia juga sudah tidak ingin dibuang untuknya? Tetapi Ye Xian merasa dirinya disini bukannya juga sangat mengganggu penglihatannya?!     

Atau Direktur berpikir tidak ingin membuang waktu secara cuma-cuma sekedar untuk menepi dan menurunkannya dari mobil? Tapi membiarkannya di dalam mobil bukankah lebih mengganggu dan merusak pemandangan?     

"Ke mana tujuannya?"     

"Kastil Suci."     

Ye Xian tahu tempat ini, sebuah area villa dengan pemandangan yang bagus dan sangat terkenal di pinggiran Kota Beijing. Jaraknya sekitar ratusan kilometer dari tempat ini dan memang membutuhkan waktu kira-kira setengah jam untuk sampai, tapi dia…     

'Kukuk~ kukuk~ kukuk~'     

Ye Xian memikirkan cara bagaimana dia bisa turun tapi perhatiannya tiba-tiba teralihkan oleh suara keroncongan dari perutnya.     

Ye Xian: "...."      

mungkin memang sudah nasibnya.     

Ye Xian sudah cukup malu untuk berada dalam situasi ini, tapi perutnya yang keroncongan memutuskan untuk ikut dan menambah daftar panjang hal-hal memalukan yang pernah dilakukannya di depan Direktur!.     

Apa mau dikata, Ye Xian belum makan dari pagi. Dia pikir dia akan makan di restoran, tapi pernyataan cinta Jiang Xin membuatnya terlalu fokus dan melupakan makan. Setelah itu dia dikejar-kejar oleh fansnya berlarian keliling mall sampai tenaganya habis tak bersisa.     

Sekarang dia benar-benar…. sangat kelaparan.     

'Kukuk~ kukuk~ kukuk~'     

Jangan dipikirkan, semakin dipikirkan semakin lapar, semakin lapar maka akan semakin nyaring bunyinya, seperti sekumpulan burung merpati sedang bernyanyi di dalam perutnya.     

Ye Xian dengan canggung memeluk perutnya sendiri mengubah posisinya agar semakin dekat dengan pintu mobil. Dengan raut wajah yang serius Ye Xian menutup telinganya dan berpura-pura sedang tidak mendengar apa-apa.      

"Dari mana asalnya bunyi burung merpati itu?" Peng Kai bertanya dengan kebingungan.     

"...."      

Ye Xian melirik ke arah Peng Kai, masih terus berpura-pura tidak tahu. Lalu dia mengalihkan pandangannya dan melihat sesuatu di samping Bo Tingshen.     

Ada kulkas di mobilnya!     

Mobil mewah memang bagus, atap mobil transparan, kursi kulit, karpet beludru, kalau lapar tinggal ambil makanan yang disimpan di dalam kulkas...     

Ye Xian membayangkan makanan enak apa yang ada di dalam kulkas itu, dan tanpa sadar menelan ludah. Matanya terus menatap ke arah kulkas.     

Mungkin tatapannya terlalu kuat, sampai membuat Bo Tingshen menoleh ke arahnya dan bertanya, "Kamu mau makan?"     

Memang bos besar! Selalu bisa dan mampu memahami hati orang lain!     

Ye Xian menangguk cepat, "Mau mau mau!"     

Lagipula, dia sudah tidak punya citra yang baik lagi di depan Direktur, jadi dia sudah tidak peduli, yang penting sekarang adalah mengisi perutnya yang lapar.     

Ye Xian masih mengira Direktur seharusnya akan menyindir dita, ternyata apapun juga tidak ada, Bo Tingshen langsung membuka pintu lemari es, "Ambillah."     

Ye Xian mengira Direktur akan mempermalukan atau menyindirnya, tapi ternyata Bo Tingshen hanya diam dan langsung membuka pintu kulkas seraya berkata, "Ambillah."     

Peng Kai yang mendengarnya sangat terkejut.     

Direktur memiliki penyakit untuk kebersihannya sangat parah, bisa-bisanya memperbolehkan orang menyentuh lemari esnya?     

Direktur adalah orang yang sangat detail dengan kebersihan, kenapa dia memperbolehkan orang lain menyentuh kulkasnya?     

Ye Xian berterima kasih dan mendekat ke arah kulkas. Ternyata kulkasnya tidak sewarna-warni yang dia bayangkan. Hanya ada beberapa botol air minum yang disusun rapi, beberapa kotak coklat Rusia, dan…. buah stroberi kering? Itu adalah buah kering kesukaannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.