Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Dikejar Fans



Dikejar Fans

0"..."     
0

Jiang Xin terdiam.     

Dia tahu sedikit tentang homoseksualitas, walaupun tidak terlalu mendalami. Dikalangan pria hal ini sudah cukup populer, bukan hanya pria suka pria saja, tapi ada juga yang suka pria agresif, dan untuk wanita yang lebih memiliki perasaan lemah-lembut daripada mereka, tidak membenci atau mengucilkan kaum ini saja sudah dianggap baik.     

Jadi, sudah tidak ada kemungkinan Ye Xian akan menyukainya?     

Perasaan kecewa datang tiba-tiba, Jiang Xin melihat jam tangan yang tergeletak di atas meja dan merasa dirinya seperti sebuah lelucon. Pertama kali bisa menyukai seorang laki-laki, namun bertepuk sebelah tangan….     

Ye Xian paling tidak tahan melihat seseorang bersedih, apalagi kakak Jiang yang begitu baik dan ramah padanya. Dia ingin mengambil tisu dan mengusap air mata Jiang Xin, tapi dia takut Jiang Xin akan salah paham lagi.     

Ye Xian sama sekali tidak mengerti mengapa Jiang Xin bisa menyukainya.      

Ye Xian tidak pernah menggodanya, tidak pernah dengan sengaja berlaku spesial atau berlebihan untuk membuat Jiang Xin tersentuh. Apakah aktingnya terlalu bagus sampai-sampai Jiang Xin menyukai Gu Chen dan Ye Xian secara bersamaan?      

Paling tidak dalam waktu singkat Jiang Xin akan melupakannya.      

"Phak…."     

Fang Zhibo yang sedang tegang dan gelisah menunggu hasilnya, Bo Tingshen mendadak melempar kontraknya.     

Dia mengusap keringatnya dan menatap tegang ke arah Bo Tingshen.     

Tatapan Bo tiba-tiba berubah dari mendung menjadi cerah, senyuman yang aneh dari bibir tipisnya yang kaku itu membuat orang tidak bisa menebak apa yang sedang dia pikirkan, tetapi kelihatannya… suasana hatinya sedang baik.     

"Hari senin tanda tangan kontrak dengan Departemen Legal."     

 "!!!"     

Fang Zhibo tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, "B-benarkah?"     

Bo Tingshen mengancingkan jasnya dan meninggalkan restoran mewah itu.     

Jiang Xin menundukkan kepala, Ye Xian melihat bahunya yang agak gemetar dan berpikir Jian Xin sedang menangis, sekarang Ye Xian tidak tahu apa yang harus dia lakukan dalam situasi seperti ini.     

Ye Xian tiba-tiba merasa dirinya adalah pria jahat yang suka mempermainkan dan menyakiti hati wanita baik-baik.     

"Eh? Yingying, cepat lihat, orang itu sepertinya Jiang Xin!"     

"Mana? Apa benar itu dia?"     

"Dan orang di depannya itu….. S*al! Apa itu Ye Xian?"     

"Ya benar! Itu dia! Topi yang digunakan tidak akan bisa menutupi wajahnya yang tampan! Ah….! Jiang Xin dengan Ye Xian ternyata sedang makan di Restoran Romantis! Rumor yang beredar di internet mereka berdua sepasang kekasih, apa benar?"     

"Benar atau salah, aku tetap patah hati! Aku ini fans Ye Xian. Eh, di mana kakak? Di mana Kak Ye Xian? Dia tidak mungkin punya pacar! Aku mau masuk dan melihatnya, aku sudah tidak ada semangat hidup lagi!"     

"Jangan diam saja, cepat foto!"     

Ye Xian dengan gelisah melihat sekitar. Saat matanya melihat ke kiri dan ke kanan, dia melihat segerombolan gadis remaja berkumpul di dekat pintu kaca di luar restoran. Salah satu di antara mereka memegang kamera dan memotret ke arahnya dan Jiang Xin.     

 Gawat, ada fans!     

Tatapan Ye Xian menjadi serius, dengan cepat dia melepaskan jaket dan menggunakannya untuk menutupi Jiang Xin yang sedang menangis.     

Jiang Xin tersentak kaget ketika ada jaket yang tiba-tiba menutupi kepalanya, dengan mata yang masih penuh linangan air mata dia menatap ke arah Ye Xian dengan tatapan bingung.      

"Di luar ada fans yang sedang membuntuti kita. Aku akan mengalihkan perhatian agar kamu bisa pergi dari tempat ini. Jangan sampai ketahuan ya, jangan biarkan mereka memotret wajahmu." ucap Ye Xian setengah berbisik.     

"Berhati-hatilah…."     

Belum sempat Jiang Xin bicara, Ye Xian segera memakai masker dan kacamata hitamnya. Dia menurunkan pinggiran topinya dan melangkah ke luar restoran.     

"Ye Xian! Ye Xian! Ye Xian….."     

Gerombolan gadis remaja itu melihat Ye Xian keluar restoran. Tanpa memperdulikan apapun mereka ikut pergi mengejar Ye Xian.     

Ye Xian berlari mengelilingi mall. Dia menaiki dan menuruni beberapa eskalator, berputar-putar, dan menemukan gerombolan gadis remaja itu masih mengejarnya tanpa lelah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.