Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Tatapan Ke Ayah



Tatapan Ke Ayah

0Hal yang terpenting dari membuat teh itu membutuhkan sikap yang tenang dan memiliki bakat tinggi. Tentu saja, ilmu membuat teh juga memerlukan latihan yang sangat lama.     
0

Ye Xian mengingat di kehidupan sebelumnya dirinya memerankan sebuah film tentang seni teh China, sehingga dia rela mengeluarkan banyak sekali uang untuk mencari para siswa seni teh kuno. Dia mempelajari 'tangan bunga', 'menuangkan teh di udara' dan lain-lain. Dia sudah menghancurkan puluhan peralatan tehnya karena berlatih ilmu membuat teh. Sejak saat itu, tangannya berubah menjadi sangat lembut dan lentur.     

Shangguan Yunli melihat Ye Xian mengangkat teko dengan gerakannya ingin mengisi cangkir teh, lalu menahannya dengan cepat. "Ye Xian, itu adalah teh kehormatan melon emas. Jangan sampai kamu merusaknya!"      

Dia masih belum mengatakannya, tetapi Ye xian sudah menuangkan tehnya.     

Tralala...     

Gerakan Ye Xian sangat cepat dan gesit. Dalam sekejap saja, sederet gelas teh itu terisi sampai 70-80%. Keadaan di atas meja masih tetap bersih, sama sekali tidak ada noda teh.     

Shangguan Yunli benar-benar sangat terkejut. Dia melihat secara jelas kalau Ye Xian menuangkan teko ke gelas itu dengan jarak sekitar segenggam tangan. Akan tetapi, kenapa tidak ada setetespun yang tumpah? Ini sangat tidak masuk akal!     

"Kamu benar-benar bisa melakukan seni teh kuno?"     

Ye Xian menjawab, "Mengapa aku berbohong kepadamu? Aku 'kan sudah bilang kalau pernah mempelajarinya."     

Shangguang Yunli tidak menjawab, tetapi mengomel di dalam hati. Teknik seni teh kuno itu sangat susah, bagaimana mungkin dia bisa belajar sendiri?     

Ye Xian kembali duduk lagi. Dia menyatukan telunjuk dan jari tengahnya, lalu mengetuk meja dua kali secara perlahan-lahan. Ini adalah gerakan tangan untuk menunjukkan rasa hormat dan terima kasih. Setelah itu, kedua tangannya mengambil salah satu gelas teh.     

Shangguan Yunli mau melakukan penerimaan teh, tetapi Ye Xian malah memberikan kepada Bo Tingshen.     

"Direktur, silakan Anda minum teh ini."     

Shangguan Yunli membisu.     

Bo Tingshen mengambil gelas teh itu dari tangannya. Ketika ujung jari tangannya menyentuh gelas, tanpa sengaja menyenggol jemari Ye Xian.     

Akan tetapi pria itu seperti tidak merasakan apapun. Maka, Bo Tingshen menggesekkan tangannya seolah tidak terjadi apa-apa. Namun, Bo Tingshen melakukannya dengan sangat kuat.     

Lengan Ye Xian sedikit bergerak dan merasakan goresan yang terlihat seperti bunga api. Itu sedikit menyetrum jari tangan sampai lengannya.     

Direktur … apakah tubuhnya memiliki aliran listrik?     

Ye Xian mengangkat kepala dan melihat Bo Tingshen sedang minum teh tersebut.     

Tatapan Ye Xian terlihat penuh penantian terkait penilaian dari Bo Tingshen. "Direktur, bagaimana dengan teh yang aku buat?"     

"Wanginya kuat, setelah meminumnya baru terasa manisnya."     

Bo Tingshen adalah orang yang memahami dan suka dengan seni teh. Kalau tidak, mana mungkin dia membuat satu set teh giok putih khusus yang sangat mahal. Ye Xian dengar, untuk bisa mendapatkan pujian dari mulutnya itu benar-benar sangat susah. Shangguan Yunli melihat bos dan bawahan yang saling memuji tersebut mulai menyadari dirinya telah dilupakan sedari awal. Tentu saja, ini membuat dia sangat tidak senang.     

"Menurutku ya Ye Xian, kamu hari ini kenapa selalu menunjukkan tatapan penuh damba saat melihat Tingshen?"     

Ye Xian langsung terdiam.     

Ye Xian mengira dirinya tidak terlalu terlihat dengan begitu jelas, tetapi Shangguan Yunli mengatakannya. Jadi, sudah jelas kalau ekspresi wajahnya kini menjadi sangat canggung. Setelah Shangguan Yunli mengatakannya, Bo Tingshen juga meletakkan gelasnya lalu menatap ke arah Ye Xian, seolah sedang menunggu jawaban dari mulutnya.     

Ye Xian mencoba menjelaskan, "Eh…."     

Kalau mengatakan alasan yang tidak nyata kepada orang yang begitu pintar seperti direktur dan Shangguan Yunli, sudah pasti tidak bisa.     

Apalagi Shangguan Yunli dan Bo Tingshen adalah orang dari dunia hiburan. Jadi, mereka sangat sensitif terhadap emosi dan perasaan orang. Kalau Ye Xian berbohong sudah pasti mereka akan mengetahui. Jadi, Ye Xian memutuskan untuk berkata yang sejujurnya.     

"Aku sebenarnya merasa sangat berterima kasih kepada Direktur."     

Bo Tingshen mengulang ucapannya, "Terima kasih?"     

"Iya, masalah Cheng Jingshu kemarin. Direktur, Anda bertindak tidak egois dan mementingkan orang lain. Anda mengetahui dengan jelas tentang hukuman dan penghargaan tersebut. Anda bertindak tegas, meskipun Cheng Jingshu adalah calon adik iparmu., tetapi Direktur tidak melindunginya. Sebelumnya, aku juga pernah mengganggu adik tercintamu sampai menegurku. Namun, Anda malah memecat Cheng Jingshu dan mendukungku. Sejujurnya … aku sangat tersentuh! Saking tersentuhnya, aku sampai tidak tahu bagaimana berterima kasih kepada Anda. Jadi, hari ini aku sangat senang karena bisa bertemu dengan Anda. Anda tenang saja, ke depannya aku pasti akan bekerja lebih keras lagi untuk perusahaan dengan terus maju berkembang! Aku tidak akan menyia-nyiakan semua harapan dari perusahaan serta ekspektasi Anda untukku. Aku berusaha untuk mengurangi kerugian dari perusahan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.