Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Sapu Tangan Dengan Stroberi Kecil



Sapu Tangan Dengan Stroberi Kecil

0Shangguan Yunli melihatnya dan langsung tertawa. "Hahaha Ye Xian ... sapu tanganmu itu cocok dengan karaktermu ya."     
0

Ye Xian menjawab "Apa maksudmu dengan karakterku? Memangnya karakteku bagaimana?"     

"Agak feminim gitu."     

Ye Xian terdiam. Ada apa dengan stoberi kecil? Apakah pria lain juga tidak menyukai stoberi kecil berwarna merah muda seperti itu?     

Shangguan Yunli mengira Bo Tingshen akan langsung membuangnya. Dia tidak menyangka Bo Tingshen hanya terdiam sejenak dan terus mengelap jarinya satu persatu.     

Ckck, ternyata tidak ada satupun yang bisa menolak penjilat unggul ini.     

"Tut … tut … tut …."     

Tiba-tiba terdengar suara ponsel. Ye Xian segera mengambil ponselnya dan melihat nama Zhou Lu sedang memanggilnya. "Aku pergi ke sana untuk angkat telepon dulu ya."     

"Kakak Ye!"     

Telepon baru diangkat, tetapi dia sudah mendengarkan suara panik Zhou Lu. "Aku barusan melihat wajah Zhang Hao berdarah dan masuk ke mobil ambulan. Kenapa dia bisa begitu? Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kamu tidak terlibat masalah dengannya?"     

"Tidak ada masalah kok. Kamu jangan khawatir. Ketika Zhang Hao memukul bola itu matanya mendadak menjadi buta, jadi dia salah memukul."     

"Oh ternyata begitu. Kakak hampir saja membuatku mati saking terkejutnya."     

Perasaan cemas Zhou Lu akhirnya menjadi lebih tenang.     

"Apakah sudah tiba giliranku untuk audisi?"     

"Masih belum karena ada kamera yang bermasalah. Sekarang semua proses audisi berhenti sejenak untuk melakukan perbaikan. tetapi kamu lebih baik ke sini saja, mungkin sebentar lagi akan mulai audisi lagi."     

"Baik."     

Ye Xian berkata sambil menatap ke arah Bo Tingshen. Pria itu sudah mengeringkan tangannya dan berjalan ke arah teras.     

Di mana sapu tangan stoberinya itu?     

"Aku akan segera ke sana."     

Zhou Lu menjawab, "Kalau begitu aku di…."     

"Pergi kemana?"     

Shangguan Yunli dari belakang menepuk belakangnya dan bertanya, "Kamu sedang menelepon siapa? Kenapa begitu misterius dan mengobrol dengan sembunyi-sembunyi?"     

"Tidak siapa-siapa. Dia hanya asistenku."     

"Di teras ada meja untuk minum teh, ayo minum teh dulu."     

"Tetapi aku harus pergi audisi."     

"Gourd tribute tea."     

Ye Xian langsung bersemangat. "Ayo!"     

Gourd tribute tea itu adalah teh yang sangat terkenal dan berasal dari provinsi Yunnan. Di antara daftar nama teh yang mahal itu, ada merek "Xiang Zhu Qing' dengan gelar teh termahal dalam sejarah teh jenis Pu'er. Harga tehnya mencapai 350,000 yuan dalam 100 gram.     

Ada beberapa orang bisa membeli teh tersebut, tetapi ada juga tidak bisa mendapatkannya seumur hidup mereka. Shangguan Yunli ternyata bisa begitu profesional karena membuat satu meja teh di teras yang mengarah ke stadion. Pekerjaan yang paling menghasilkan uang memanglah real estat.     

Ye Xian bertanya, "Mengapa kamu dan Direktur bisa minum teh di sini?"     

"Hari ini adalah pertandingan liga kejuaraan provinsi bulu tangkis dan baru saja selesai. Perusahaan Tingshen memiliki produk olahraga yang menjadi sponsor acara ini. Jadi, pihak mereka mengundangnya dan aku juga baru saja pulang dari luar negeri. Maka, sekalian datang untuk melihat pertandingan."     

"Oh." Ye Xian langsung teringat fakta tersebut. Pantes saja saat datang, dia melihat banyak sekali orang memakai baju olahraga dan meninggalkan tempat ini.     

Shangguan Yunli berkata, "Tetapi mereka bertanding tidak sebagus kamu barusan. Kalau kamu tidak datang, maka hari ini aku sudah membuang waktu dan tenaga untuk datang ke sini."     

"He he he…."     

Ye Xian merasa bersalah dan menggaruk kepalanya. Hari ini, kalau Direktur hari ini tidak datang, dia mungkin tidak bisa mengalahkan Zhang Hao yang bajingan itu.     

Hal terpenting adalah direktur kembali menjadi orang yang berjasa dalam hidupnya. Dia sangat pantas untuk dipeluk sampai tidak boleh dilepaskan!     

Sebenarnya, Ye Xian merasa orang yang bekerja real estat ini memiliki banyak uang. Ketika dia berjalan ke arah teras dan melihat meja, dia langsung berubah pemikiran.     

Real estat bukan menguntungkan tetapi menjarah!     

Begitu Ye Xian melihat di area teras, di tengahnya ada meja batu berbentuk oval dan ada satu set teko teh berwarna putih. Teko teh tersebut sedang merebus teh di atas penanak teh yang diukir dengan pola indah di ujung paling kanan. Tutup teko itu terus bergerak dan uap udaranya mengeluarkan suara 'berceloteh'.     

Ye Xian berjalan ke sana lalu mengambil salah satu gelas itu dan meletakkan di bawah matahari dengan berhati-hati agar bisa melihat keindahannya. Gelas itu putih, bersih, dan jernih. Gelasnya tidak ada cacat dan ada lingkaran dengan cahaya kekuningan yang lembut dan halus seperti embun.      

"Direktur, apakah cangkir gelas ini terbuat dari giok kambing putih terbaik yang dicampur dengan giok Heitan warna senada?"     

Bo Tingshen merasa terkejut dan mengangkat kepala, "Kamu tahu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.