Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Gigi Yang Patah



Gigi Yang Patah

0"Apakah bocah itu barusan hanya berpura-pura?"     
0

Shangguang Yunli terpesona dengan pukulan terakhir Ye Xian yang begitu cepat. Dia butuh waktu lama dan lama baru tersadar.     

"Xiaonan, sana kamu lihat sebentar. Situasi apa yang terjadi di bawah sana."     

"Baik!"     

Asistennya, Xiaonan berlari dengan cepat menuju ke bawah. Tidak sampai beberapa menit, dia berlari ke atas dengan nafas terengah-engah. "Kakak Yunli, gedung Tianhuan sedang ada audisi iklan pasta gigi 'Orang Putih'. Zhang Hao dan Ye Xian adalah saingan untuk audisi hari ini, tetapi barusan … Ye Xian sepertinya telah memukul gigi depan Zhang Hao."     

Shangguan Yunli langsung terdiam. Dia langsung menarik ucapannya yang mengatakan Ye Xian adalah orang baik. Ye Xian adalah pria yang sangat kejam dan sadis.     

Zhang Hao kesakitan sampai terjatuh ke lantai. Dia menjerit kesakitan begitu lama, baru membuka telapak tangan yang menutupi mulutnya. Dia terkejut saat melihat darah segar di telapak tangannya. Parahnya, ada satu gigi putih besar di tengah telapak tangan itu.     

Mata Zhang Hao langsung berubah menjadi bergetar. "Ah … Ye Xian! Aku akan membunuhmu!"     

Sekumpulan asistennya langsung menyeritkan kening. Zhang Hao tadi mengatakan apa?     

Bibir Zhang Hao tidak hanya bengkak besar, tetapi gigi depannya yang patah. Ketika dia berbicara, hanya mengeluarkan udara tanpa suara. Jadi, sekumpulan asisten itu kebingungan dan saling menatap. Tidak ada satu orangpun yang mengerti maksud dari perkataan Zhang Hao.     

Ye Xian memegang jaring tenis dan tersenyum dengan sangat manis. Dia bersuara dengan nyaring dan merdu, "Kakak Hao, kamu jangan marah ya? Sebelum bermain kita berdua sudah berjanji 'kan? Kalau ada yang terluka itu berarti akibat perbuatannya sendiri. Kamu seorang pria sejati, jadi tidak mungkin tidak menepati perkataanmu? Kamu juga menyarankan agar tidak berusaha terlalu keras. Aku menyarankan kamu segera pergi ke rumah sakit untuk mengurangi bengkak di mulutmu. Oh iya, jangan lupa untuk memperbaiki gigimu. Kalau tidak, nanti ada paparazi yang memotret keadaanmu saat ini, lalu memasukkan ke internet. Aduh, nanti akan banyak fans yang tidak tertarik denganmu lagi."     

"Kamu…."     

Setelah Ye Xian mengatakan ucapan itu, dia langsung mengambil jaket dan membalikkan badan untuk pergi.     

"Ya! Ye Xian! Ck, sialan!"     

Zhang Hao melihat belakang badan Ye Xian penuh amarah sampai matanya merah. Dia mendorong semua asisten yang mengelilinginya, lalu mengambil bola raket dan langsung melempar ke arah punggung Ye Xian.     

Ye Xian yang sedang berjalan, tiba-tiba merasakan ada angin yang cepat sekaligus kuat mengenai tubuhnya.     

Ye Xian dengan cepat membalikkan badannya. Dia melihat Zhang Hao yang menutup giginya itu sudah melemparkan bola dengan kuat ke arahnya.     

Shangguan Yunli berteriak, "Ye Xian, hati-hati!"     

Dalam hati Ye Xian terkejut dan langsung mundur 2 langkah. Dia masih belum sempat menghindar, tetapi Zhang Hao sudah mengangkat tangannya dengan tinggi lalu tiba-tiba ditahan seseorang.     

"Bajingan mana lagi ini?! Ah….."     

Zhang Hao masih belum selesai marah, tetapi terdengar suara tulang patah. Dia menjerit kesakitan sampai menangis dan terdengar ke telinga Ye Xian.     

Ye Xian melihat ke belakang Zhang Hao. Matanya langsung bersinar, seperti api unggun dalam kegelapan yang memancarkan sinar ke semua sisi.     

"Direktur! Kenapa kamu bisa ada di sini?!"     

Shangguan Yunli membisu. Apakah Ye Xian tidak bisa melihat dia? Padahal dialah yang menyuruh Ye Xian untuk berhati-hati.     

Bo Tingshen masih memegang lengan Zhang Hao tanpa ekspresi di wajahnya. Zhang Hao menangis sampai memanggil ayah dan ibu, "Sakit, sakit sekali. Lepaskan aku, aku bersalah. Lepaskan aku, aku mohon. Ayah…."      

Shangguan Yunli tertawa, "Jangan sembarangan ya. Tingshen memiliki DNA yang begitu bagus. Dia sama sekali tidak mungkin bisa melepaskan orang seperti kamu yang begitu buruk."     

Zhang Hao sudah sangat kesakitan dan fitur wajahnya berubah. Ketika Ye Xian mendengar suara jeritan kesakitannya, dia mulai merinding.     

Ye Xian melihat ke arah Bo Tingshen. Pria ini sama sekali tidak memiliki kehangatan dan kebaikan dalam matanya. Ini membuat Ye Xian tidak tahan untuk mengingat kejadian saat bersama Luan Xiaoyao waktu itu. Sekujur tubuh Ye Xian langsung merinding.      

Bo Tingshen itu seperti sebuah pepatah. Ketika kamu tidak bisa melawan kekuatan jahat yang kuat, maka kamu akan menjadi penggemarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.