Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Direktur Yang Pelit



Direktur Yang Pelit

0"Jangan pernah bermimpi…."     
0

"Bagaimana kalau aku memberikan nomor rekeningku kepadamu juga?"     

Sebelum Bo Tingshen terus menghinanya, Ye Xian menggunakan cara ini.     

"Kamu yang mengotori bajuku, mengapa harus aku yang membayarnya?"     

"Karena, karena…."     

Ye Xian tidak menyangka, Tuan Bo yang merupakan direktur perusahaan keluarga Bo ini sangat perhitungan. Bahkan uang untuk mencuci bajunya juga tidak bersedia menggantinya! Hanya sepuluh ribu yuan sudah mampu membeli satu kancing bajunya itu!     

"Karena aku ini miskin, uang saku yang diberikan keluargaku sudah hampir habis aku gunakan. Saat bekerja di Badai Karir, aku juga tidak mendapatkan banyak gaji, Gaji itu juga masih dipotong lagi olah perusahaan karena sistem bagi hasil. Jadi, kehidupanku sekarang dalam tahap yang benar-benar miskin dan tidak bisa melakukan banyak hal, terutama biaya cuci baju yang menghabiskan biaya sampai sepuluh ribuan yuan. Pengeluaran ini membuat kemiskinan dalam kehidupanku semakin parah."     

"Apakah Ye Shaowen tidak mempedulikanmu?"     

Ye Xian tertegun sejenak, "Peduli, tetapi hubunganku dengannya benar-benar seperti yang kamu bayangkan itu!"     

"Setelah kamu mengantarnya, baru katakan lagi."     

Nada bicara Bo Tingshen terdengar tenang dan menutup telepon.     

Ye Xian yang melanjutkan alasannya, lalu mendengar 'tut tut tut…."     

"Cih!"     

Sedari awal, Ye Xian sudah menduga kalau rumor pasangan ini membawa masalah, sehingga dia merasa tidak senang. Sekarang, dia disiksa oleh direkturnya setengah mati. Jadi kegelisahannya juga sudah tidak ada lagi, biarkan saja.     

Yang penting dia sudah mau selesai akting, drama selesai maka semua mimpi para fans pasangan juga harus bangun.     

Adegan Gu Chen paling terakhir adalah dua episode terakhir dari drama itu. Li Jiahua memilih hari untuk syutingnya.      

Drama sudah akan tamat dan dia gagal berkelahi dengan pemeran utama pria. Kemudian dia masih berubah menjadi penjahat yang diburu oleh seluruh kota, lalu bersiap bersama pemeran utama wanita dan pria untuk melakukan penangkapan terakhir. Setelah berhasil menangkap pemeran utama pria, dia ingin menggunakan pemeran utama pria untuk membawa pemeran utama wanita datang.     

Si penjahat tidak menyangka malah menelepon nomor pemeran pendukung wanita, Ning Xin'er dan lalu mengirimkan pesan terkait pemeran utama pria yang ditangkap olehnya. Mereka menyuruh Ning Xin'er untuk datang sendiri demi melepaskan pemeran utama pria. Kalau dia berani menelepon polisi, maka dia akan mati!     

Pada saat ini, Gu Chen juga sedang mengirimkan pesan Wechat kepada Ning Xin'er. Dia mengundang Ning Xin'er untuk pergi liburan ke Hawaii.     

Setelah berhubungan secara manis dan romantis, Ning Xin'er sudah jatuh cinta kepada Gu Chen pada saat ini. Akan tetapi, melihat pria idamannya yang dia cintai begitu lama sedang dalam bahaya, dia sama sekali tidak berpikir panjang dan segera menyetir pergi ke sana.     

Gu Chen yang duduk di samping pengemudi sedang mengambil banyak bunga mawar dan bersiap untuk memberikan bunga ini kepada Ning Xin'er. Akan tetapi, dia tidak menyangka malah ditolak. Saat dia memegang bunga dan ingin pergi ke wanita pujaannya, dia melihat Ning Xin'er menuju ke tempat parkir dan pergi meninggalkan tempat itu dengan terburu-buru. Bahkan ketika Ning Xin'er melewatinya, dia tidak melirik dia sedikitpun.     

Kakak mau pergi kemana? Kenapa begitu terburu-buru?     

Dia dengan penasaran, jadi mengikutinya.     

Ning Xin'er menyetir menuju ke tempat pemeran utama pria disandera. Ketika turun dari kendaraanya, dia ditabrak oleh mobil yang sudah menunggunya di sana.     

Dalam sekejap, mobil sport yang berwarna merah itu terbalik. Bahkan airbag langsung terpental keluar dari alat kemudi. Mesin mobil juga mengeluarkan asap biru dan bensin mengalir setetes demi setetes.     

Adegan tadi itu seperti jarum yang sangat tipis dan tajam, lalu tiba-tiba ditangkap oleh tatapan Gu Chen.     

Lokasi kecelakaan itu segera dikerumuni orang. Dari luar kerumunan, ada seseorang yang berlari menerobos agar bisa ke depan.     

"Bocah kecil, apa yang ingin kamu lakukan? Orang yang berada di dalam sana sudah tidak bisa diselamatkan lagi!"     

"Benar, tangki bensinnya bocor. Kita tidak tahu kapan akan meledak! Kalau kamu pergi ke sana juga percuma, sudah pasti tidak ada nyawa yang selamat!"     

Sekelompok orang berusaha untuk menariknya, tetapi dia mendorong semua orang agar pergi dari hadapannya.     

Semua orang menatapnya dengan tatapan memerah. Tubuhnya gemetarnya seperti binatang buas yang di ambang keputusasaan. Dia sangat ketakutan, sehingga mereka mengendurkan tangan mereka.     

Gu Chen langsung berlari ke sana. Pada saat itu, tangki bahan bakar mobil itu langsung meledak dan api yang mengamuk segera melahap punggung bocah yang tinggi dan lurus dengan asap tebal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.