Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Menarik Dia Pergi



Menarik Dia Pergi

0Bo Tingshen melepaskan kerah baju Ye Xian dan Ye Xian terbatuk beberapa kali. Lalu Direktur Bo menarik pergelangan tangannya dengan kuat.     
0

Mereka berjalan keluar menuju ke sepanjang jalan di belakang panggung Scream Night.     

"Eh? Direktur apa yang kamu lakukan?"     

"Direktur…."     

Cary memandang Ye Xian yang diseret pergi membuat dia ketakutan sampai menelan air ludah, apakah dia akan diseret ke tempat yang sepi dan dibuang?     

Acara minum-minum Scream Night mengundang artis-aktor yang terkenal. Sebenarnya perusahaan Yufei ingin memperkenalkan bos baru mereka, Bo Tingshen, tetapi semua orang masih belum mendengar perkataan Bo Tingshen. Mereka sudah melihat dia menarik tangan Ye Xian menuju ke belakang panggung dan semuanya mulai berdiksusi.     

"Apa yang terjadi? Mengapa Direktur menarik Ye Xian?"     

"Baju Direktur sepertinya basah."     

"Apakah Ye Xian melakukan itu?"     

"Pantas saja wajah Direktur sangat buruk, ketakutan Ye Xian sudah habis ternyata…."     

"Dia juga terlalu kasihan ya. Barusan mengambil penghargaan terburuk, tetapi sekarang menyinggung atasan, sial sekali dia…."     

"Direktur, aku bukan sengaja membasahi bajumu, benar…."     

Pergelangan tangan wanita yang ramping itu dipegang oleh tangan pria dengan begitu kuat. Sampai-sampai Ye Xian terpaksa diseret maju ke depan dengan kedua kakinya berjalan ke depan dengan tidak normal.      

Direktur ini sebenarnya mau apa? Apa karena dia marah, dia ingin membuatnya mati?     

Dia mengingat kejadian Lian Xiaoyao di mana dia hanya menyentuh celana pada kakinya saja, sudah begitu mengenaskan. Sekarang, kaki Ye Xian sudah mulai melemas.     

"Direktur, apakah Anda bisa melepaskan aku dulu? Semuanya sedang melihat kita. Ini hanya akan memberi kesan yang tidak baik kepada Anda di depan semua karyawanmu!"     

Ye Xian berusaha untuk tidak melawan dan mencari kesempatan sekaligus jalan keluar untuk bertahan hidup. Tetapi pria ini sama sekali tidak membalikkan kepala dan tidak ada niatan untuk melepaskannya.     

Tenaga pria dan wanita saat ini terlihat begitu berbeda. Jadi, bagaimanapun Ye Xian berusaha untuk melepaskan diri, itu sama sekali tidak ada gunanya. Tenaganya di depan pria itu hanya seperti seekor semut di depan seekor gajah, tidak bisa dibandingkan.     

Kebanyakan orang di dalam ruangan melihat gambaran itu mulai bergosip. Bahkan Jiang Wanze juga sudah mendengarkan dan melihatnya.     

Jiang Wanze baru saja meletakkan gelas winenya lalu melihat kemeja di depan dada Bo Tingshen sudah basah dan tangannya menarik Ye Xian. Ekspresi wajah Ye Xian yang begitu tidak bersedia dan sedih, seolah akan pergi ke tempat ekseksusi.     

Hanya dalam beberapa detik, dia langsung mendapatkan informasi yang lebih detail dari orang sekitarnya.     

Kakaknya memiliki kebiasaan yang sangat ketat, tetapi Ye Xian menuangkan wine ke tubuh kakaknya di depan banyak orang. Sudah pasti kakaknya tidak akan begitu mudah memaafkannya.     

Sama sekali tidak berpikir panjang, jiang Wanzhe meletakkan gelasnya dan berjalan meninggalkan tempat itu.     

Tidak menyangka, satu lengangnya tiba-tiba dirangkul.     

"Wanze…."     

Cheng Jingshu tersenyum dan sudah merangkul lengan Jiang Wanze. Tatapannya sangat hangat, tetapi gerakannya sangat cepat dan tanggap.     

"Apa kamu mau minum bersama?"     

"Aku masih ada urusan."     

"Ada urusan?"     

Cheng Jingshu menatap arah di mana Ye Xian menghilang ke belakang panggung, lalu tatapannya langsung berubah menjadi benci dan jijik, "Apakah kamu ingin membela Ye Xian? Dia sepertinya telah membuat kakakmu marah."     

Jiang Wanze mengerutkan keningnya, dia tidak tahu apakah karena Cheng Jingshu yang dengan lancarnya memanggil kakaknya atau dia bisa langsung menebak apa yang sedang dipikirkan.     

Waktu itu kakeknya menunjuk Cheng Jingshu menjadi calon tunangannya dan mereka sudah melakukan perjanjian. Mereka akan pura-pura akrab di depan orang, tetapi menjadi orang asing di belakang.     

Tetapi sekarang, dia sepertinya semakin melewati batasnya.     

"Itu tidak ada urusan denganmu."     

Suara dan sikap pria itu sangat dingin seperti es batu, sampai membuat wajah Cheng Jingshu menjadi pucat.     

Jiang Wanze tidak ingin berbicara lagi dengannya.     

Cheng Jingshu malah berkata dengan cepat sebelum dia membalikkan badan, "Tetapi kalau kamu ingin membantu Ye Xian kali ini, maka dia akan seperti waktu itu yang selalu mengikutimu."     

Perkataan dari Cheng Jingshu membuat langkah kaki Jiang Wanze langsung berhenti.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.