Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Mengandalkan Wajah Untuk Mencari Nafkah



Mengandalkan Wajah Untuk Mencari Nafkah

0Dia masih memiliki trauma dengan Ye Xian.     
0

Dari awal, Ye Xian datang karena ingin mendekatinya dengan menggunakan orang kaya raya di belakangnya dan memaksa menjadi anggota FOR. Ye Xian seperti kulit ular yang berusaha mati-matian untuk mendekatinya. Ye Xian juga tipe orang yang akan menggunakan cara untuk mendapatkan sesuatu yang menarik perhatiannya.     

Kemudian setelah dia bergabung ke FOR dan grup menerima tawaran drama, pemotretan iklan, atau mengikuti variety show … semua pihak lawan pasti akan bertanya dengan tidak senang, apakah Ye Xian juga akan ikut? Apakah dia akan membuat keonaran? Ye Xian telah membuat reputasinya dan dampak yang sangat tidak baik terhadap karirnya.     

Bahkan para fans di internet juga mulai menanyainya, apakah dia dan Ye Xian memiliki suatu hubungan yang tidak bisa dikatakan? Kalau tidak, mengapa dia tidak langsung menolak secara mentah-mentah.     

Apakah Jiang Wanze tidak pernah melakukannya? Faktanya, dia sudah berulang kali ingin memukul Ye Xian dan memberikan 'pelajaran' yang tidak akan terlupakan agar dia selamanya menghilang dari depannya.     

Sejujurnya, ketika dia masuk ke dunia hiburan ini, dia memang tidak mendapatkan restu dari keluarga Bo. Jadi, dia tidak mungkin meminta tolong kepada kakeknya. Kakeknya juga berada di luar negeri untuk berbisnis dan memiliki banyak sekali urusan, sehingga dia tidak ingin merepotkan dia karena masalah kecil seperti ini.     

Dengan kekuatannya sendiri, dia sama sekali tidak bisa mengalahkan kekayaan yang berlimpah seperti Ye Shaowen itu.     

Jadi ya … begitu saja, dia hanya bisa menahan sampai sekarang.     

Sebenarnya, dia mengira dengan kepulangan kakaknya, dia sudah bisa menggunakan tangan kakaknya untuk mengajar Ye Xian.     

Tetapi tidak ada yang menyangka, tiba-tiba Ye Xian seperti berubah sifat. Dia tidak mau mendekatinya dan tidak mengganggu jadwalnya. Bahkan sepatah kata juga sudah terasa malas untuk berbicara dengannya...     

Ye Xian benar-benar seperti dua orang yang berbeda.     

Tidak, tidak seharusnya dia membandingkan Ye Xian yang dulu dengan Ye Xian yang sekarang.     

Ye Xian yang sekarang itu cara berpakaiannya bagus, bisa bercanda, bisa serius berakting, berkharisma. Dia juga memiliki IQ dan EQ yang tinggi, juga tidak bisa dibandingkan dengan orang lain.     

Terutama ketika dia berdiri di atas panggung tadi. Pidatonya memukau begitu banyak orang karena memakai nada bicaranya yang tidak marah. Walaupun dipermalukan begitu parah, dia juga tidak terkejut. Hal ini membuat dalam hati Jiang Wanze yang awalannya membenci Ye Xian, kini perlahan-lahan membaik.     

Kalau seandainya tadi yang berdiri di depan mikrofon dan mendapatkan penghargaan terburuk seperti itu adalah dia, dia tidak bisa menjamin bisa melakukan sesuatu yang lebih baik daripada Ye Xian.     

Bahkan, dia tadi sangat terkejut.     

Ye Xian yang di depannya ini sama sekali bukan Ye Xian yang dulu dia kenal. Tetapi bagaimanapun dia adalah Ye Xian yang sangat hebat. Dia memiliki daya tarik yang kuat dan membuat orang ingin mendekatinya karena merasa ingin berteman dengannya.     

Jadi, ketika dia melihat Ye Xian ditarik oleh kakaknya keluar, secara tidak sadar dia ingin pergi untuk membantunya.     

Tetapi, satu perkataan dari Cheng Jingshu langsung membuat dia ragu.     

Bagaimana bisa seseorang berubah dalam waktu yang begitu singkat dan melakukan hal yang begitu berbeda? Ini sangat kebetulan karena dia sudah melihat kakaknya kembali.     

Apakah karena Ye Xian takut dengan kakaknya, jadi dia sengaja berpura-pura seperti ini?     

Tetapi kalau berpura-pura, kenapa dia bisa sampai begitu bagus? Benar-benar sudah seperti orang yang berubah secara total.     

Jelas-jelas dia tidak ada kemampuan berakting….     

Dia merasa tidak pasti.     

Di belakang panggung Scream Night, di ruang ganti pria.     

Bo Tingshen baru melepaskan Ye Xian, lalu menutup pintu dan Ye Xian terkulai seperti sebuah daun yang terjatuh dari pohon dan tertiup ke lantai. Dengan cepat dia ke sudut ruangan dan kedua tangannya menutup wajahnya.     

"Direktur, aku tahu tadi aku sangat keterlaluan sampai membuat kamu marah. Tetapi kalau mau memukul jangan memukul wajahku ya. Sebab, aku masih mengandalkan wajah ini untuk mencari nafkah. Kalau kamu membuat wajahku terluka, maka aku tidak bisa mencari makan. Tolong lihatlah aku sebagai seorang karyawan kecil di perusahaanmu. Apakah kamu boleh memaafkan aku?"     

Ye Xian sudah melakukan persiapan untuk dipukul dan ditendang. Sekujur tubuhnya sudah tegang seperti satu patung tanah. Tetapi setelah menunggu agak lama dan merasa tidak ada pergerakan.     

Dia dengan curiga mulai membuka tangan yang menutup wajahnya secara perlahan-lahan, lalu melihat….     

Direktur yang membelakangi dia sedang melepaskan kancing bajunya. Ketika Bo Tingshen membuka kemeja putihnya, Ye Xian melihat otot yang kekar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.