Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Melihat Xiaowen Dipukul



Melihat Xiaowen Dipukul

0"Apa?!"     
0

Hati Cheng Jingshu sangat kacau. Suasana hatinya seharian kesal dan akibat perkataan ini, membuat dia seolah telah masuk ke jurang dalam.     

Ye Xian, Ye Xian, kenapa Ye Xian lagi!     

Ye Xian telah merebut filmnya, menggoda prianya, sekarang fansnya juga. Ye Xian itu ... tidak bisa diampuni!     

Cheng Jingshu sangat marah, lalu melampiaskan semua api amarahnya dengan menampar Xiaowen dengan kuat.     

"Ah…."     

Xiaowen sambil memegang sebelah wajahnya yang dipukul secara tiba-tiba sambil menjerit.     

Cheng Jingshu tidak cukup dengan memukulnya saja, sambil marah dia menggunakan kukunya yang panjang dan tajam untuk mencengkram lengan Xiaowen.     

"Apakah kamu ini babi? Setiap bulan, aku memberimu begitu banyak uang itu untuk apa? Kenapa dia bisa ganti idol begitu saja? Dia itu ketuanya grup fans! Kalau dia keluar, bukankah semua grup akan dibubarkan?! Kamu tahu grup fans itu memiliki kekuatan dan dampak seperti apa?"     

Ye Xian mengerutkan kening, sama sekali tidak menyangka Cheng Jingshu ternyata begitu jahat dan kejam terhadap asistennya. Baru saja ingin berjalan untuk menghalangi, tetapi langkah kakinya berhenti….     

Kelihatannya gerakan Cheng Jingshu ini sangat alami, sudah pasti ini bukan pertama kalinya. Kalau dia menghalangi kali ini, maka tidak tahu apa yang akan terjadi. Jika ada yang kedua dan ketiga kalinya….     

Lebih baik meninggalkan bukti saja.     

Memikirkannya, Ye Xian langsung mengambil ponselnya dari kantong dan merekam semua adegan ini.     

Cheng Jingshu melampiaskan amarahnya ke Xiaowen cukup lama, lalu berjalan ke arah depan dan meninggalkan Xiaowen yang sedang berjongkok dan menangis di sana.     

Sebungkus tisu yang besar tiba-tiba berada di depan Xiaowen.     

Xiaowen dengan mata yang penuh dengan air mata mengangkat kepala dan melihat Ye Xian. Lalu, dengan cepat mengelap air matanya.     

"Apakah kamu baik-baik saja?"     

"Aku tidak apa-apa, jadi kamu jangan salah paham ya. Barusan itu ada pasir yang masuk ke dalam mataku."     

Setelah Xiaowen mengelap air matanya, lalu wajahnya menampilkan senyum yang terpaksa.     

Gadis ini benar-benar penakut dan penurut. Bagaimana Cheng Jingshu bisa memukul dia.     

Ye Xian sangat marah dan merasa kasihan, "Kamu tidak menyalahkan aku?"     

 Xiaowen balik bertanya, "Menyalahkanmu?"     

"Aku barusan mendengar. Sepertinya salah satu fansnya berubah menjadi fansku, lalu dia memukulmu."     

Begitu Ye Xian berkata demikian, wajah Xiaowen langsung berubah, "Kamu barusan melihat semuanya?"     

"Iya, tinggalkan dia saja. Mengapa kamu masih mau di sini bersama dengan orang seperti dia?"     

"Tidak!"     

Diluar dugaan Ye Xian, Xiaowen menggelengkan kepalanya seperti mainan. Dia menatap Ye Xian dengan takut dan panik lalu berkata, "Aku mohon kepadamu untuk tidak mengatakan kejadian tadi. Jangan pernah mengatakannya ke orang lain."     

Ye Xian tidak mengerti, "Kenapa?"     

"Aku tidak akan meninggalkan kayak Jingshu, dan … dan perkataanmu juga tidak ada orang yang akan percaya."     

Sepertinya, dia telah mengingat kalimat ini. Setelah agak tenang, dia menyerahkan tisu dari tangannya kepada Ye Xian lalu kabur.     

Ye Xian merasa sangat bingung dan menatap punggung Xiaowen.     

Jelas-jelas dia disiksa, tetapi dia tidak bersedia meninggalkan Cheng Jingshu. Apakah … apakah dia ada keburukan dan buktinya ada di tangan Cheng Jingshu?     

Malam hari di lantai atas hotel Lihua, angin malam bertiup ke atas balkon yang banyak tumbuhan. Seorang wanita yang sedang minum wine dengan gaun tanktop. Cheng Jingshu mengambil ponsel lalu menelepon seseorang.     

"Direktur Fei, apa kabar? Ini aku, Jingshu…."     

Suara manja dan manis wanita itu terdengar dari telepon, sehingga langsung memikat Fei Yongquan yang sudah berusia 50 tahunan sampai pria tua itu berdebar-debar dan berkata dengan semangat, "Jingshu, kenapa saat ada waktu luang masih bisa berpikir untuk mencari aku?"     

"Bukankah ini karena aku sudah merindukanmu? Aku masih belum berterima kasih karena waktu itu Direktur Fu telah memperkenalkan iklan shampo kepadaku."     

"Lihat, mulut manis kecilmu itu."     

Fei Yongquan dihibur dengan gombalannya, Cheng Jingshu tersenyum dan berkata, "Oh iya, Direktur Fei. Saya mau diskusi tentang acara penghargaan "Screaming Night" pada besok lusa ini."     

"Ada apa? Cepat katakan."     

"Tentang Ye Xian."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.