Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Menjelekkan Direktur di Belakang



Menjelekkan Direktur di Belakang

0Ye Xian mengira setelah dia mengatakannya yang akan terkejut hanyalah Jiang Wanze, karena bagaimanapun Bo Tingshen adalah kakaknya.      
0

Dia tidak menyangka, Jiang Wanze malah tidak ada bereaksi apapun, malah yang reaksinya besar adalah Lin Yan dan Cary.     

Wajah Lin Yan agak khawatir melihatnya, Cary tidak mengatakan apapun dan langsung mengacungkan jempol kepadanya seolah mengatakan, 'Kamu memang berani sekali'.     

"Ke ... kenapa?"     

Tatapan mereka berdua membuat Ye Xian sangat khawatir dan panik, "Mengapa kalian melihatku seperti itu? Apakah kalian akan mengadukan aku?"     

Cary menjawab, "Apakah kamu takut?"     

"Bagaimana mungkin aku takut! Aku berani mengatakannya di depannya…." Bagaimana mungkin…. dia berani. Ketika Ye Xian berada di depan pria itu, langsung hilang semua keberaniannya. Tetapi akibat sudah disiksa olehnya sampai begitu menderita, apakah dia tidak boleh melampiaskan amarahnya di belakangnya ?     

Mereka adalah tiga pria dewasa, tidak mungkin benar-benar mengadu kepada direktur. Tidak mungkin, mereka begitu karena tidak ada kerjaan.     

"Dong…." Tiba-tiba terdengar suara yang sangat nyaring di tanah dari arah bawah kursi. Ini membuat Ye Xian sangat terkejut dan menundukkan kepala untuk melihatnya, tetapi tidak ada apapun.     

Ye Xian agak membalikkan wajahnya, mobil ini memang sangat mewah dan berkelas. Di kursi depan dan belakang itu ada pemisah penglihatannya, jadi sama sekali tidak bisa melihat ke belakang.     

"Di belakang, masih ada orang?"     

Ye Xian menatap ke arah Cary dan Lin Yan dengan curiga.     

Cary dan Lin Yan terdiam. Mereka tidak berbicara lagi dengan Ye Xian.     

Ye Xian mengangkat alisnya, mobill sudah sampai ke tujuannya.     

Memasuki area Hexi Expo Hall, lampu sudah terang benderang dan suara musik terdengar juga. Di sekeliling banyak sekali mobil yang mewah dan berhenti di sana. Karpet merah terbentang dari museum hingga gerbang. Para fans tak terhitung jumlahnya juga hadir, ada media jurnalis dan fotografer yang sangat bersemangat menunggu dan memotret para aktor maupun artis yang satu persatu turun dari mobil lalu berjalan ke bawah.     

"Setelah itu, yang akan berjalan ke arah kita adalah grup pria yang terkenal se-Asia, FOR!"     

Pembawa acara memegang mikrofon dengan antusias dan mengumumkan kepada orang-orang. Supir sedang menarik pintu mobil Lincoln itu dan orang yang pertama keluar dari dalam mobil adalah Jiang Wanze.     

Jiang Wanze mengenakan kemeja berwarna putih perak, sehingga membuat penampilannya tampan dan berkarisma. Postur badannya tinggi dan ramping seperti pohon. Sekujur tubuhnya seperti membawa cahaya sendiri, jadi kemanapun dia pergi selalu menarik perhatian orang dan membuat dua sisi di karpet merah itu berteriak.     

"Ah! Wanze Wanze! Wanze datang!"     

"Kakak, Ah! Malam ini kamu sangat tampan! Ini wajah dan penampilan yang seindah dewa sampai membuatku menangis!"     

"Wanze, aku sudah menunggu sangat lama! Lihat ke arah sini, sini!"     

"Wajah Kakak itu juga benar-benar sangat tampan!"     

Setelah Jiang Wanze turun lalu diikut oleh Lin Yan dan Cary, mereka berdua adalah orang yang sangat bertolak belakang dalam fashion.     

Lin Yan mengenakan jaket berwarna coklat muda, terlihat ramah dan sopan. Dia dengan sabar bersalaman dengan para fansnya satu persatu. Senyumannya seperti kehangatan dalam angin dingin di malam hari.     

Cary mengenakan mantel paku yang paling tren dan populer saat ini. Logam emasnya berwarna-warni, lalu sudut matanya juga mengedip untuk menebarkan pesona ke semua orang. Para fans yang melihat tatapan itu satu persatu memegang dadanya dan sangat senang. Rasanya, mereka ingin segera langsung memanggil 120 agar dikirim ambulan.     

"Lin Yan, Lin Yan! Sini lihat aku, aku sangat menyukaimu!"     

"Cary, Ah! Dia tadi mengedipkan mata kepadaku, oh aku sudah mati bahagia!"     

"Kakak Yan, Kakak Yan! Aku senang sekali!"     

FOR keluar bersama begitu sampai di Scream Night dan grup itu memang pantas mendapatkan sorotan itu. Mendengarkan semua teriakan yang bersemangat dari para fans, para artis yang sudah duduk di aula itu juga bisa mendengarkannya. Lalu mereka tersenyum dan berkata, "Pasti FOR sudah datang."     

Ye Xian adalah anggota FOR terakhir yang turun dari mobil dan berjalan ke karpet merah.     

Walaupun kali ini bukan mengenakan gaun dan rambut panjang, walaupun para fans berteriak dan semua itu bukan karenanya, tetapi perasaannya terasa sangat familiar. Tiba-tiba saja, ini membuat dia merasa sangat bangga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.