Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Memanggang Daging Untuk Direktur



Memanggang Daging Untuk Direktur

0Jiang Xin barusan ingin mengambil jaket dari tangan Ye Xian, tetapi Li Jiahua dari meja samping berteriak, "Jiang Xin, sini duduk di meja ini."     
0

Jiang Xin dengan bingung menatap ke arah Li Jiahua.     

Li Jiahua berkata, "Sini aku katakan kepadamu tentang akting kamu hari ini. Hari ini, kamu ada beberapa hal dalam aktingnya yang kurang tepat."     

Li Jiahua tentu mengetahui bahwa Jiang Xin menyukai Ye Xian, tetapi Ye Xian adalah orangnya direktur Bo, jadi untuk apa Jiang Xin ke sana?     

Jiang Xin tentu tidak berani untuk tidak menuruti permintaan dari sutradara sendiri, lalu dia menyerahkan kantong itu kepada Ye Xian.     

Ye Xian melipat jaket itu dengan baik, lalu menyimpannya ke dalam kantong plastik dan disimpan di ruang antara Ye Xian dan Bo Tingshen.     

Akhirnya, ada sedikit batasan di antara mereka. Dia merasa udara menjadi lebih segar.     

Seorang pelayan datang mengantarkan makanan, membuka penutup dan di dalamnya ada sepiring daging sapi dan kambing yang segar.     

Peng Kai masih belum menyentuh sumpitnya, Ye Xian sudah merebut dan mengambil piring daging itu ke arahnya, "Aku akan memanggang daging untuk Direktur ya. Makanan yang aku panggang itu sangat enak!"     

Peng Kai menatap ke arah Ye Xian dengan curiga, apa yang terjadi dengan anak ini? Barusan ketika masuk sini, bukannya dia tidak ingin memperdulikan direktur? Kenapa sekarang begitu rajin dan ramah seperti ibu-ibu? Perbedaannya terlalu mencolok, sehingga membuat dia berpikir apakah … barusan itu Ye Xian berpura-pura menjauhi agar diperhatikan oleh direktur?     

Aktor sekarang ini, demi mendapatkan koneksi selalu saja memikirkan cara-cara yang terbaru. Tetapi direktur hari ini juga agak berbeda, kalau sebelumnya ada orang yang berani secara terang-terangan dan begitu ingin mendekatinya, pasti sudah dari awal ditendang keluar dan menjauh darinya.     

Ye Xian kali ini memang tidak berbohong, kemampuan masaknya itu sangat bagus. Dia juga mengetahui tingkat kematangan dari daging yang dipanggang dengan sangat jelas. Masalah memanggang daging itu sama sekali bukan masalah untuknya.     

Dia mengambil sumpit lalu meletakkan daging ke atas batu panggang, lalu menghitung waktunya. Dia mengatur api dan melihat perubahan dari daging itu sendiri, lalu mengganti posisi daging dan satu persatu mulai ditaburi lada dan beberapa macam bumbu. Tidak lama kemudian, daging segar itu dipanggang menjadi crispy di luar dan empuk di dalam. Wanginya lezat dan minyak yang dikeluarkan sudah bisa membuat Peng Kai menelan air ludah. Kelihatannya sangat enak, tetapi dia juga tidak tahu bagaimana rasanya.     

Peng Kai sudah tidak sabar untuk mengambil sumpit lalu memberikan kepada Direktur Bo sepasang sumpit juga. Ternyata tatapan Direktur bukan di daging yang dipanggang, tetapi dia melihat … tangannya Ye Xian, seolah tangannya Ye Xian adalah daging yang menggoda.     

Peng Kai dengan curiga juga melihat ke arah yang dilihat direktur.     

Tangan Ye Xian selain agak putih, lembut, panjang, dan cantik, tidak ada yang sangat spesial. Tunggu, bukankah tangan pria ini agak terlalu putih dan mulus seperti tangan perempuan?     

Pantes saja dia adalah gay. Sudah pasti, dia adalah menjadi pihak yang menggoda pria.     

"Sudah selesai!"     

Daging sapi yang sangat wangi dan lezat sudah selesai dipanggang. Ye Xian dengan perlahan-lahan memotongnya menjadi potongan kecil satu persatu. Kemudian dia membungkusnya dengan sayuran yang mentah dan memasukkan bumbu yang disediakan. Setelah itu, dia menyerahkan ke depan Bo Tingshen, "Direktur, silakan Anda icipi terlebih dahulu?"     

"Direktur?" Bo Tingshen menatapnya dengan dalam, matanya yang agak menyipit berkata, "Bukannya aku vieux renard?"     

Sebutan 'rubah tua' lagi, omel Ye Xian dalam hati dengan terkejut. Ternyata direktur masih tetap orang yang begitu pendendam. Walaupun dia sudah berusaha berbuat yang terbaik, tetapi kesalahan yang pernah dilakukan selalu diungkit terus.     

"Tidak tidak. Direktur, anda jangan salah paham. Aku barusan itu … marah kepada diriku sendiri!"     

"Oh?"     

"Iya, iya!" Ye Xian mengangguk dengan kuat.     

"Kalau begitu, coba kamu marah sekali lagi."     

"...." Ye Xian menggigit bibirnya dan menatap ke arah Bo Tingshen.     

Ye Xian memaksa dirinya untuk berkata, "Je suis le vieux renard." (Aku adalah rubah tua)     

"Masih ada?"     

"Tidak ... ada lagi?" Ye Xian menatap Bo Tingshen dengan tatapan yang aneh. Dia marah hanya karena satu kata saja.     

"Teruskan."     

Sialan! Ini rubah tua benar-benar begitu menyiksa orang. Dia ini bukan pendendam lagi, tetapi dia benar-benar memarahinya akibat satu kata. Maka, dia akan membalas sampai ratusan ribuan kali lipat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.