Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Ayo Makan Bersama



Ayo Makan Bersama

0Li Jiahua tentu tidak bisa melihat perubahan kecil dari ekspresi wajah Ye Xian. Maka, dia menepuk tangan dan memanggil semua orang untuk berkumpul dan mengajak mereka makan di sebuah restoran barbeku di dekat sini.     
0

Pada saat masuk ke dalam restoran, Ye Xian langsung duduk di tempat duduk paling pojok, lalu Jiang Xin mengikutinya dan duduk di sana.     

Setiap meja hanya ada 4 tempat duduk dan Ye Xian sangat berharap ada kru lain yang datang untuk memenuhi meja ini. Namun, tiba-tiba ada satu bayangan hitam yang besar dan tinggi menutupi kepalanya.     

Ye Xian perlahan-lahan mengangkat kepala dan matanya menatap bayangan tersebut tertegun.     

Bo Tingshen berkata, "Sana, duduk di dalam."     

Ye Xian berkata dalam hati, "Hidupku sudah berakhir!"     

Jiang Xin sibuk menyalakan alat panggangan, ketika dia mengangkat kepala dan melihat adegan itu, dia tidak tahan untuk tidak tersenyum.     

Daya tarik Ye Xian sangat besar, bahkan Direktur Perusahan Bo orang yang begitu tinggi jabatannya masih bersedia duduk bersamanya. Dia memang pantas menjadi pria yang dia sukai orang-orang.     

Gerakan Ye Xian yang sangat lambat seperti nenek-nenek. Dia bergerak dari inci ke inci dengan pelan, sehingga dia merasa kalau tangan dan kakinya sudah bukan anggota tubuhnya sendiri.     

Peng Kai melihat ke meja Bo Tingshen yang masih kurang satu orang, lalu dengan gerakan secepat kilat dia langsung berjalan ke sana dan duduk ke kursi kosong itu.     

Semua karyawan untuk drama Badai Karir sudah memenuhi semua kursi di restoran. Ketika Jiang Wanze masuk ke dalam, dia langsung melihat … kakaknya yang ternyata duduk bersama dengan Ye Xian.     

Apakah kakaknya ini masih ingin memperingatkan Ye Xian untuk tidak lagi mendekati dirinya?     

Tetapi cara dan sikap kakaknya saat melakukan sesuatu itu sangat jelas. Dia selalu ada ratusan sampai ribuan cara untuk membuat seorang patuh. Lalu, apakah ini? Ini hanyalah Ye Xian, seorang aktor yang tidak terkenal, jadi kakaknya tidak perlu sampai datang sendiri untuk menemui Ye Xian.     

Cheng Jingshu melihat arah tatapan Jiang Wanze ke arah Ye Xian, lalu dia agak mengeratkan pelukan ke lengannya dan berkata, "Wanze, ayo kita duduk di dalam saja."     

Jiang Wanze duduk dengan tidak fokus karena tatapannya masih menatap ke arah Ye Xian.     

Ye Xian yang barusan duduk di dalam dan pria itu duduk di sampingnya.     

Tempat duduk di meja makan ini adalah sofa terbuka, jadi Ye Xian berusaha untuk duduk lebih dalam sampai badannya sudah hampir menempel ke dinding. Namun, dia masih mencium bau yang samar.     

Aroma itu seperti kayu gaharu yang sangat mahal, samar-samar meninggalkan jejak bau di hidungnya, lembut dan nyaman. Bau ini mampu membuat orang tidak tahan untuk ingin terus menciumnya lagi.     

Apakah ini wangi dari tubuh direktur?     

Ye Xian perlahan-lahan menatap ke arah pria yang duduk di sampingnya.     

Bo Tingshen hanya melonggarkan dasinya, lalu membuka kancing kemejanya satu persatu, kemudian dia menggulung lengan bajunya sampai terlihat tulang pergelangan tangannya yang bagus. Ini membuat sendi jari tangannya yang terlihat jelas, proporsional dan panjang.     

Sekarang sedang musim dingin, jadi di dalam kemejanya hanya mengenakan satu baju putih dengan kualitas bahan yang sangat baik. Lapisan tipis yang membungkus tubuh kekarnya itu, samar-samar masih bisa memperlihatkan otot-otot yang padat dan kekar itu.     

Ye Xian terbatuk ringan dan memaksakan diri untuk menarik tatapannya.     

Postur tubuh direktur ini … jauh lebih bagus dan kekar daripada semua aktor yang pernah ditemui.     

Bo Tingshen barusan melepaskan jaketnya dan Peng Kai mengambilnya, kemudian melihat kiri dan kanan, tetapi tidak ada tempat untuk menyimpannya. Dia barusan ingin memanggil pelayan untuk mengambilkannya, tetapi Ye Xian dengan cepat berdiri dan berkata, "Serahkan kepadaku saja."     

Peng Kai menjawab, "Serahkan ke kamu?"     

"Di dalam sini masih ada tempat untuk menyimpan jaket, kalau memang tidak muat, aku masih bisa memeluknya!" Sambil berkata, dia melihat ke arah pria di sampingnya dengan nada yang menggoda, "Bisa memeluk pakaian Direktur adalah sebuah kehormatan bagiku."     

"Direktur, ini…."     

Direktur orangnya sangat bersih, barang yang dia pakai sendiri tidak diperbolehkan untuk disentuh orang lain, selain asistennya sendiri. Ketika Ye Xian ingin memeluknya, tentu saja Peng Kai harus bertanya pendapat Bo Tingshen.     

Tetapi Bo Tingshen tidak berbicara, Peng Kai merasa aneh. Jadi, jawaban dari direktur ini apa? Menolak atau diam-diam memperbolehkan?     

Ye Xian menganggap direktur memperbolehkan, barusan ingin mengambilnya, tiba-tiba Jiang Xin mengeluarkan kantong sekali pakai yang sering dia bawa dan berkata, "Kasihkan ke aku saja."     

Pei pei, kita juga tidak tahu mengapa Direktur Bo mau duduk di samping si daun kecil, kita juga tidak berani bertanya…     

***     

a/n:     

Dalam bahasa mandarin, Ye berarti daun, sehingga Ye Xian disebut daun kecil karena tubuhnya yang mungil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.