Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Pergi Mencari Direktur Bo



Pergi Mencari Direktur Bo

0

"Apa yang kamu bicarakan? Aku bukan orang seperti itu! Selain itu, kamu juga bagian dari FOR di bawah naungan Star Entertainment. Jika kamu terkenal, aku juga ikut terkenal. Apanya yang menahan ketenaranmu?"

0

"Kalau begitu, kenapa kamu tidak memberiku pekerjaan?"

"Bukannya aku tidak ingin memberimu pekerjaan, hanya saja reputasimu sangat buruk di kalangan industri hiburan. Hah... Lupakan. Aku akan bicara jujur padamu. Apa kamu masih ingat kamu menerima tawaran iklan celana jeans itu?"

"Saat syuting, ada seorang gadis kecil bersamamu. Setelah itu, karena anak itu menatap Jiang Wanze, kamu memukulnya sampai dia menangis. Lalu masalah ini sampai ke telinga Ayahnya. Apa kamu tahu siapa Ayah anak itu? Dia orang teratas di Star Entertainment kita.. Dia juga langsung memerintahkan semua orang untuk melarang semua kegiatanmu baik offline maupun online!"

"Dari awal kamu juga tidak peduli dengan adanya pekerjaan atau tidak untukmu. Jadi, aku juga tidak membicarakan hal ini denganmu lagi. Tapi siapa sangka kamu tiba-tiba berubah begitu giat seperti ini. Jadi aku..."

Melarang? Saat Ye Xian mendengar kata ini, seketika hatinya terasa membuncah.

Bagi seorang bintang, tidak ada masalah yang lebih menakutkan dari pemblokiran semua pekerjaan. Hal ini sama halnya seperti seorang penulis yang berhenti membuat karya dan ditinggalkan begitu saja.

"Kalau begitu... Aku harus bagaimana?" Ucap Ye Xian, dan tanpa sadar ia merasa kebingungan.

Setelah bertahun-tahun bergelut di industri hiburan, Ye Xian sudah terbiasa mendapatkan pujian dari bintang lainnya. Ini adalah kali pertama baginya menghadapi masalah seperti ini.

"Bagaimana? Aku juga memikirkan masalah ini…"

"Kak Wen, kamu harus menemukan caranya. Kamu itu manajer pemegang medali emas!" Ye Xian mulai memuji Jiang Wen setinggi mungkin. Sikap memelas dan tidak berdaya di antara kata-kata yang diucapkan Ye Xian itu, membuat Jiang Wen merasa harus bertanggung jawab sebagai seorang manajer.

"Aku memang pemegang medali emas. Tapi aku ini bukan dewa. Jika atasan itu ingin menekan seseorang, sudah pasti terlaksana. Dia ingin mematikan penghasilanmu, jadi aku tidak bisa apa-apa. Kecuali…"

"Kecuali apa?"

"Kecuali kamu meminta maaf padanya dan juga putrinya."

"Meminta maaf? boleh."

Memukul orang memang seharusnya meminta maaf kepada korban, itu bukanlah masalah yang besar.

Jiang Wen sedikit merasa khawatir saat mendengar janji Ye Xian yang begitu lugas, "Kamu sudah memikirkannya dengan baik? Atasan itu berkata, kamu harus meminta maaf sambil berlutut di depan putrinya, jika tidak dia tidak akan pernah memaafkanmu.

"Mimpi saja orang itu!" Raut wajah Ye Xian seketika langsung menggelap. Apa? Menyuruhku berlutut? Bisa-bisa orang itu diberi hati minta jantung! Batin Ye Xian kesal.

Jiang Wen sudah menebak bahwa Ye Xian tidak akan setuju, "Kalau begitu aku tidak punya pilihan lain. Meski aku ini memiliki hak lebih di industri hiburan, tapi aku ini hanya staf kecil di mata atasan itu. Ini sudah jadi rahasia umum…"

"Apa memang tidak ada cara lain? Apa aku bisa menebusnya dengan uang?"

"Berdasarkan pengetahuanku, dia tidak kekurangan uang. Dia itu pemegang saham perusahaan. Dia telah bekerja di Star Entertainment selama bertahun-tahun, dan kedudukannya juga sangat tinggi. Jika kamu ingin dia mencabut larangan itu, kamu lebih baik mencari orang yang kedudukannya lebih tinggi dari dia untuk membicarakan masalahmu ini. Misal pemegang saham yang lebih tinggi dari dia, atau pemimpin atasan lainnya…"

Pemimpin atasan? Saat Ye Xian mendengar penjelasan Jiang Wen ini, sebuah nama langsung muncul di otaknya.

Bos besar tertinggi.... Bo Tingshen.

"Bagaimana dengan Direktur Bo?" 

Jiang Wen terkejut saat mendengar pertanyaan Ye Xian, "Kenapa bukan Presiden saja? Direktur Bo itu Ayahnya Star Entertainment! Pemilik Star Entertainment! Dia itu pemimpin tertinggi!"

"Apa dia... Bisa?"

"Omong kosong, bahkan kaki Direktur Bo mampu menghantam dunia hiburan, masalah kecil milikmu ini bagaikan ditiup saja olehnya. Tapi, apa kamu pikir Direktur Bo akan mendukungmu?"

Apa yang Ye Xian pikirkan? Dia mengganggu Jiang Wanze setiap hari, tapi Jiang Wanze tidak pernah mengadu kepada Direktur Bo. Jika Jiang Wanze mengadu, sudah pasti saat ini Ye Xian hanya tinggal nama. Batin Jiang Wen.

Kemudian Ye Xian menundukkan kepala, dan berkata, "Tidak bisa, aku pernah menyinggung perasaan Direktur Bo."

Kelopak mata Jiang Wen melotot sejenak, kemudian ia berkata, "Kalau begitu jaga saja dirimu sendiri."

Setelah menutup telepon, Ye Xian dengan gusar mengacak-acak rambutnya. Ia berpikir bahwa dirinya melihat harapan, tapi ia tidak mendapatkan hasil apapun.

Apakah, aku harus pergi untuk menemui Direktur Bo? Batin Ye Xian.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.