Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Jangan Mencari Gara-gara Dengan Bo Tingshen



Jangan Mencari Gara-gara Dengan Bo Tingshen

0

"Oh, ya? Tapi Tuan Bo sama sekali tidak melihat hadiah itu."

0

"Dia tidak melihatnya? Wah, sayang sekali…" Kata Ye Shaowen dengan ekspresi penuh penyesalan, sia-sia saja ia telah menyiapkan hadiah itu dengan cermat.

"Sayang apanya, sudah dilihat oleh Bo Tingshen." Jawab Ye Xian.

Ye Xian pun menipiskan bibirnya. Rasanya ia ingin sekali masuk ke dalam jaringan telepon ini dan langsung mencekik Kakaknya.

.

"Bo Tingshen?" Ketika Ye Shaowen mendengar nama ini, ia sedikit tersadar dari mabuknya, "Aku tahu beberapa hari yang lalu dia pulang. Aku juga tahu, bahwa pesta ulang tahun ini sebenarnya untuk menyambut kepulangan Bo Tingshen. Oh iya... Adik Kecil, jika dia sudah melihat hadiah itu, apa dia melakukan sesuatu padamu?"

Bo Tingshen adalah pria yang memiliki pikiran kritis dan ia juga seseorang yang sangat misterius. Ia adalah pria yang kuat dan berkuasa di negeri ini. Bisa dikataka bahwa Bo Tingshen adalah satu-satunya anggota keluarga Bo yang tidak bisa diremehkan dan sangat ditakuti oleh orang lain.

Saat ini Bo Tingshen berhasil mengembangkan bisnis di luar negeri selama dua tahun terakhir, dan bisnisnya sejauh ini berjalan dengan lancar. Sekarang ia sudah kembali... Meski usaha mereka bergerak di bidang yang berbeda, tapi tidak bisa dipungkiri akan ada konflik kepentingan di dunia online dan transaksi online. Mungkin jiwa setiap pengusaha akan menyadari bau tajam dari pesaing yang kuat. Ye Shaowen pun tiba-tiba meningkatkan kewaspadaannya.

Dan akhirnya ia pun berbicara langsung pada intinya...

Di sisi lain, Ye Xian mengepalkan tinjunya dan berkata, "Menurutmu?"

Ye Xian tidak hanya ditindas, ia bahkan hampir saja ditelanjangi dan dipaksa memakai lingerie itu, lalu difoto dan dipajang sebagai kenang-kenangan!

Seketika Ye Shaowen menjadi gugup saat mendengar nada bicara Ye Xian, "Apa yang dia lakukan padamu?"

"Dia…" Ye Xian ingin mengatakannya, namun ia merasa ragu-ragu sejenak.

Ye Shaowen adalah iblis gila yang bisa melakukan apapun untuk Adiknya. Sedangkan Bo Tingshen adalah Bos teratas yang sangat kaya raya. Keberadaannya bahkan tidak terkalahkan. Tidak ada seorang pun yang berani menentang kekuasaannya.

Jika Ye Xian mengatakan kejadian yang sebenarnya kepada Kakaknya itu, sudah pasti Ye Shaowen akan melawan Bo Tingshen demi untuk melindungi dirinya. Dan kerugian besar pun tidak akan bisa dihindari.

Alasan utama Ye Xian tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Kakaknya itu adalah meski Kakak Kedua Ye Xian sangat kaya, tapi mungkin Kakaknya itu bukanlah saingan Bo Tingshen dalam hal IQ.

Jika ditindas oleh orang yang tidak mampu menindas, akan seperti apa jadinya nanti? Itu sama saja seperti menjemput ajal sendiri. Batin Ye Xian.

"Tidak apa-apa, dia bilang aku tidak boleh bermain-main seperti ini lain kali." Jawab Ye Xian. 

"Hanya itu saja?" Ye Shaowen tidak mempercayainya. Di dalam ingatannya, meski Bo Tingshen terlihat seperti pria sederhana dan bersikap elegan, namun sifat aslinya sangat buruk. Terlebih lagi, kali ini sang adik bermain dengan Kakek Bo Tingshen yang paling disegani. Sehingga sangat tidak mungkin Bo Tingshen bisa melepaskannya dengan mudah.

Tapi adik kecilku tidak pernah berbohong. Batin Ye Shaowen sambil berpikir.

"Baiklah, tapi Kakak harus memberitahumu. Bo Tingshen terlalu teliti dan kejam. Tidak seperti Jiang Wanze, kamu harus berhati-hati jangan sampai membuatnya terprovokasi. Dia juga sangat peduli pada Adiknya, seperti aku peduli padamu. Kamu mengerti?"

Maksud dari Ye Shaowen yaitu, ia tidak ingin Ye Xian mengejar-ngejar Jiang Wanze lagi. Apalagi saat ini, Bo Tingshen sudah pulang. Jika Jiang Wanze sudah kesal dan melaporkan Adik Kecilnya ini kepada Kakaknya, sudah pasti Bo Tingshen akan menyerang Ye Xian.

Dan jika hal itu benar-benar terjadi, Ye Shaowen tidak bisa membayangkan apa yang akan ia lakukan kepada Bo Tingshen.

Kamu juga tahu? Lalu kenapa masih saja berani memberikan hadiah laknat seperti itu! Batin Ye Xian kesal. Kemudian ia pun diam-diam memutar mata dan berkata, "Aku tahu, lain kali sebelum bercanda, Kakak harus bicara dulu padaku. Jika tidak, aku akan mengulitimu!"

Ye Shaowen merasa terhibur saat mendengar nada suara Adik Kecilnya yang marah padanya seperti ini. Dan yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah... Adik Kecilnya itu sekarang sudah mau mendengarkannya.

Dulu, saat Ye Shaowen menyebut nama Jiang Wanze saja, Ye Xian pun langsung merasa cemas.

"Direktur Ye…" Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Ye Shaowen dari belakang. Seketika Ye Xian pun langsung memutus panggilan teleponnya.

Ye Shaowen dengan enggan melihat panggilan yang telah terputus.

"Lain kali, jangan ganggu aku saat aku menelepon."

Ye Shaowen merasa Adik Kecilnya ini semakin lama semakin menarik.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.