Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Ye Xian, Apa Pendapatmu



Ye Xian, Apa Pendapatmu

0

"Maaf, tersedak…" Ye Xian dengan sedikit merasa malu melirik Tuan Bo.

0

Saat itu Bo Tingshen sedang makan dengan gayanya yang elegan, seolah-olah ia tidak melihat apapun yang terjadi.

Aura Direktur sangat kuat. Orang biasa tidak akan tahan dengannya. Selain itu, Ye Xian juga telah melakukan sesuatu yang buruk dan ia pun merasa bersalah. Saat ini Ye Xian benar-benar merasa seperti sedang diawasi serigala sepanjang waktu.

Tolonglah, kamu sudah dewasa. Jangan jadi orang yang pendendam! Batin Ye Xian.

"Tidak apa, makanlah pelan-pelan." Ucap Tuan Bo.

"Baik, Terima kasih Tuan Bo."

Cheng Jingshu baru saja makan sepotong kecil steak yang ada di atas mejanya. Setelah ia menyeka tangan, ia berdiri sambil membawa sebuah gulungan lukisan yang dibungkus dengan indah. Sambil tersenyum hangat, ia mendekati Tuan Bo dan berkata, "Kakek Bo, hari ini ulang tahun Kakek. Aku secara khusus menyiapkan hadiah kecil ini untukmu."

"Oh?" Tuan Bo melihat gulungan panjang yang ada di tangan Cheng Jingshu. Lalu, ia menyuruh kepala pelayan untuk membukanya.

Kepala pelayan dengan hati-hati meletakkan gulungan lukisan itu. Setelah gulungan itu terbuka, tampak pemandangan yang indah dan tidak tertandingi pun terlihat dengan jelas di depan banyak orang. Nama lukisan tersebut adalah, Chunhua Qiushi.

Di sisi kiri lukisan tersebut terdapat pemandangan musim semi yang indah dan penuh semangat, dan di sisi kanan adalah lukisan musim gugur yang berwarna keemasan. Bagian tengah lukisan secara bertahap saling melengkapi dengan perpaduan warna yang indah. Lukisan ini terlihat bebas tanpa batas.

Lukisan yang begitu indah dan hidup itu telah menarik perhatian semua orang yang ada di sana.

"Lukisan ini sangat indah…"

"Kak Jingshu adalah orang yang unik. Lihat saja pilihan hadiah darinya!"

"Lukisan indah ini, sekali melihatnya saja kita bisa langsung tahu bahwa harganya sangat mahal."

Semua orang merasa sangat kagum, dan Tuan Bo pun ikut tersenyum.

"Ini lukisan karya Xia Hewan, yang merupakan ketua asosiasi seniman terkenal. Lukisan ini harganya sangat mahal, tentu saja ini bukan hadiah kecil."

Ketika Ye Xian mendengar nama Xia Hewan, seketika ia berhenti makan dan langsung mengangkat kepala.

Cheng Jingshu tersenyum malu-malu sambil menyelipkan rambut ke telinganya. Lalu menatap Jiang Wanze dan Bo Tingshen secara bergantian, "Selama hadiah ini mampu membuat Kakek Bo tersenyum, berapapun harganya itu pasti sepadan."

Ibu Bo juga memandang Cheng Jingshu dengan kagum kemudian ia berkata, "Jingshu, kamu terlalu segan. Kenapa juga harus membawa hadiah yang sangat mahal di pesta ulang tahun Kakek. Lukisan ini menghabiskan pasti telah menghabiskan banyak uang, ya?"

"Tidak banyak, hanya 20 juta Yuan saja. Yang terpenting adalah... Ini bukan sesuatu yang bisa dibeli dengan uang."

Maksud dari perkataan Cheng Jingsu adalah... Ia tidak hanya menghabiskan uang, tapi juga menghabiskan tenaganya.

"Lukisan Xia Hewan memang sangat susah didapat. Kamu ini, lagi-lagi rela mengeluarkan uang banyak."

Ye Xian sangat terkejut saat ia mendengar Cheng Jingsu mengatakan bahwa harganya 20 juta Yuan. Sampai-sampai, sumpit yang dipegangnya itu terjatuh ke atas meja dan suara benturan sumpit dengan meja itu menimbulkan suara yang cukup keras. Sehingga semua orang lagi-lagi mengalihkan perhatiannya ke arahnya.

Pandangan Jiang Wanze yang semula terfokus melihat lukisan itu seketika langsung beralih melihat Ye Xian dengan tatapan yang sangat kesal.

Apa dia memang sengaja membuat keributan dari waktu ke waktu hanya untuk membuatku memperhatikan dan menunjukkan dirinya di depan Kakekku? Batin Jiang Wanze yang merasa sangat kesal.

"Ada apa? Ye Xian, apa pendapatmu?" Cheng Jingshu berbalik sambil menatap Ye Xian.

Ketika Cheng Jingsu menanyakan ini, sebenarnya ia hanya ingin mengejek Ye Xian. Tanpa diduga, Ye Xian malah menyeka mulutnya dan mengangguk dengan serius, "Ada."

"Apa?"

Cheng Jingshu mengerutkan keningnya sambil melihat Ye Xian. Di sisi lain Tuan Bo juga terlihat penasaran, "Oh? Wanze, anggota termuda milikmu juga bisa menghargai lukisan?"

"Kakek, dia hanya…"

Ketika Jiang Wanze ingin berbicara, saat itu Ye Xian sudah berdiri, dan berjalan mendekati lukisan 'Chunhua Qiushi' dan memperhatikan tulisan tanda tangan Xia Hewan dalam waktu yang cukup lama.

Lukisan Ibuku dijiplak! Dan lagi, jiplakannya begitu hidup. Batin Ye Xian.

Betul sekali. Xia Hewan adalah Ibu pemilik asli tubuh ini, ia adalah pelukis terkenal di seluruh negeri, dan merupakan ketua asosiasi seniman domestik saat ini.

Ini adalah salah satu karya terkenal milik Xia Hewan pada masa awal kemunculannya. Sekarang... Sedang tergantung di aula rumah keluarga Ye, dan tidak akan mungkin ada di sini.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.