Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Tuan Putri dari Disney



Tuan Putri dari Disney

0"Eh?"     
0

Peng Kai mengangkat kepalanya untuk melihat ke tempat syuting. Ketika melihat Ye Xian, dia merasa ragu, "Direktur, penampilan pemeran pria itu sangat tampan, kelihatannya juga masih sangat muda, tetapi aku belum pernah melihatnya? Aku juga tidak tahu, aktor ini dari mana ya? Kalau dia bisa berakting di film Badai Karir, artinya dia adalah aktor yang begitu berbakat. Sangat disayangkan, dia tidak bekerja di perusahaan kita…."     

"Ye Xian."     

Ketika Bo Tingshen mengatakannya dengan suara yang serak, Peng Kai sangat terkejut.     

Apa?     

Dia membuka matanya dengan lebar dan melihat Ye Xian yang sedang berada di lantai dansa. Dalam benaknya muncul gambaran seorang pria yang berdandan dengan berlebihan di hotel Jintai waktu itu. Dia merasa seperti berada dalam mimpi.     

Apakah dia benar-benar masih orang yang sama?     

Dia selalu memuja perkataan direktur seperti dewa hidup. Sekarang, dia merasa agak curiga dengan dewa ini.     

Jiang Xin tidak menyangka Ye Xian bisa berdansa begitu bagus. Sepanjang berdansa, dia hanya mengikut irama dari Ye Xian. Bahkan debaran jantungnya juga ikut menari. Dia seperti diajak terbang Ye Xian.     

Ye Xian ini terlalu tampan dan menawan sekali…..     

Jiang Xin yang jatuh cinta menatap Ye Xian, lalu tiba-tiba Ye Xian mendekati daun telinganya. Di dalam kamera, terlihat jelas gambaran ini yang seolah-olah Ye Xian sedang setengah menggigit daun telinga Jiang Xin. Benar-benar membuat semua sangat heboh sekali!     

Sutradara Li tentu saja sangat senang. Ye Xian berbisik di daun telinga Jiang Xin, "Kakak, apakah Disney tidak menuntutmu karena telah melanggar peraturan?"     

Jantung Ning Xin'er sudah berdebar kencang, "Apa maksudnya?"     

"Penampilanmu yang begitu mirip dengan tuan putri dari Disney."     

Ini dialog improvisasi yang dibuat dan ditambahkan Ye Xian sendiri. Dialog itu langsung membuat suasana antara mereka berdua membara sampai puncak. Kamera tentu merekam itu semua, termasuk wajah Ning Xin'er yang langsung merah merona. Siapapun bisa melihat bahwa dia sudah jatuh cinta.     

Wow, gombalan ini manis sekali!     

Peng Kai yang seorang pria saja juga merasa bersemangat melihat adegan tersebut. Dia baru ingin membalikan wajahnya dan melihat ke arah Bo Tingshen … tatapannya yang agak gelap dan seperti tidak senang.     

Peng Kai telah bekerja dengan Bo Tingshen selama bertahun-tahun, jadi Peng Kai bisa menebak bahwa kemungkinan besar direkturnya sangat tidak senang dengan kemampuan akting dari aktor ini. Ah, tidak mungkin. Kemampuan akting Ye Xian sekarang jauh lebih bagus daripada dulu. Kemajuan teknik beraktingnya yang luar biasa dan menggoda orang tanpa terasa berlebihan! Standar direktur ini pasti terlalu tinggi.      

Tetapi kalau tidak senang, mengapa direktur masih terus menatap ke arah Ye Xian?     

Setelah musik berhenti, Gu Chen menggandeng tangan Ning Xin'er untuk keluar dari lantai dansa dan langsung berjalan ke arah pemeran utama pria dan wanita.     

Pada saat ini, pemeran utama pria dan wanita sedang berbicara dengan seorang pebisnis kaya dari negara Prancis. Mereka berdua yang tidak bisa bahasa Prancis, jadi sekretaris di belakang orang Prancis itu menerjemahkan semua pembicaraan itu.     

Gu Chen barusan datang ke arahnya, sehingga pemeran utama pria tersenyum ke arahnya dan menantang, "Katanya Direktur Gu adalah pelajar dari Prancis selama beberapa tahun, kalau begitu bahasa Prancismu pasti sangat bagus 'kan?"     

Ning Xin'er menatap ke arah Gu Chen dengan tatapan penuh penantian ketika mendengar perkataan itu.     

Sebagai pemeran utama wanita, Cheng Jingshu juga menatap dia. Walaupun wajahnya tidak ada ekspresi apapun, tetapi tatapannya sudah mengatakan apa yang sedang dia pikirkan.     

Dia sedang menantikan karena yang seharusnya dikatakan oleh Ye Xian, "1234".     

"Nanti lensa kamera dijauhkan dari wajah Gu Chen. Dengan begini, orang tidak akan mudah menangkap teknik lipsing itu."     

Li Jiahua menggunakan HT untuk memerintah ke para kameraman.     

Di luar kerumunan, Huihui mengambil kamera kecil dari pelukannya dan meletakkan ke posisi yang aman lalu memfokuskan lensa ke arah Ye Xian.     

Ketika wajah yang indah dan sempurna pria ini muncul di lensa kamera, memori tentang senyuman Ye Xian tadi pagi muncul di benak Huihui.     

'Kamu tidak apa-apa?'     

'Berjalanlah dengan hati-hati. Wajah yang begitu indah ini kalau terjatuh pasti tidak akan cantik lagi.'     

Senyuman Ye Xian yang begitu mempesonakan, telapak tangan yang begitu lembut dan hangat serta suaranya yang begitu merdu.     

Ye Xian telah membantunya, tetapi dia malah….     

Huihui berusaha menggelengkan kepalanya lalu berkata sendiri, "Huihui, apa yang sedang kamu pikirkan? Pikirkan apa yang pernah Ye Xian lakukan waktu itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.