VRMMO Full Dive: Yggdrasil

West Continent (6)



West Continent (6)

0Setelah 20 menit menduduki Azel, Kanya yang sudah bernafas berat berdiri dan menggunakan pakaiannya lagi     
0

"A-aku aku tidak bisa menahannya lagi"     

Wajah Kanya menjadi merah merona, dan pikirannya sudah sedikit kacau karena apa yang dia lakukan sebelumnya,     

Kanya langsung Log-out dari Game, dan keluar dari kapsul untuk menenangkan dirinya, Saat dia sudah diluar kapsul dia terduduk didepan kapsul Rian dan berkata "Maaf, maafkan aku, masa lalu, kegilaan dan stress itu tidak bisa menghilang dari pikiranku"     

"Maafkan aku"     

...     

Keesokan paginya, Rian terbangun dari dalam kapsul dan turun untuk melihat Karin,     

Karin yang sedang memotong sayuran langsung berlari melihat Rian turun dari lantai 2 dan mencium Rian tanpa sadar, Rian yang baru bangun dari tidur menerima ciuman dari Kanya sedikit kaget, namun dia tidak melepaskan Karin begitu juga Karin, mereka berdua saling melahap satu sama lain didepan Dapur,     

Kedua kekasih yang saling mencintai itu berhenti dengan kegiatan mereka, lalu Rian berkata "Ada apa Karin?" Rian yang mengetahui ada sesuatu yang terjadi dengan Karin bertanya dengan lembut,     

Karin yang melihat Rian bertanya tentang keadaanya berkata "Ti-tidak, aku hanya ingin menciummu saja", Azel yang bukan seorang anak polos berkata dengan lembut dan menyentuh bagian sensitif tubuh Karin berkata "Kamu boleh berbohong dengan orang lain, tapi tidak denganku Karin, aku tidak mudah dibohongi"     

Senyuman ramah Rian, membuat Karin melunak dan berkata "Aku ingin-" Rian yang sudah mendengar 2 kata dari Kanya langsung menghentikan bibir Karin dan berkata "Sssttt, kamu tidak perlu mengatakannya, jadi apa kamu ingin menjadi yang mendominasi?"     

Wajah Karin memerah dan menganggukkan kepalanya, Rian yang melihat Karin berkata didalam hatinya 'Begitu ya, masa lalunya yang membuatnya, dan tubuhnya menjadi seperti ini', 'Segila apa ayahnya hingga bisa membuat seorang wanita menjadi seperti ini?', 'Aku tidak bisa membayangkan hal itu'     

Azel menarik tangan Karin menuju ke kamarnya.     

***     

Pagi hari didalam Yggdrasil, Xavier dan Arthur sudah masuk kedalam game, Mereka berdua menunggu Azel dan Kanya online, namun sudah setengah jam, mereka berdua belum juga online, Arthur yang mulai cemas bertanya tentang keberadaan kedua orang itu, namun Xavier menjawab "Aku juga tidak tau, memangnya kamu pikir aku ini siapanya mereka sehingga bisa mengetahui apa yang sedang mereka lakukan, sudahlah, mereka mungkin belum bangun, sekarang diindonesia baru jam 6 pagi, mungkin mereka belum bangun, atau sedang menyiapkan makanan"     

"Aish, padahal aku memiliki ide untuk mendapatkan sponsor diraid kita selanjutnya, tapi kenapa mereka tidak masuk kedalam game dengan cepat" kata Arthur     

"Katakan kepadaku saja dulu, jika itu adalah ide bagus, baru katakan kepada Azel, mungkin aku bisa bantu lebih cepat, dan saat berbicara dengan azel kau jadi tidak perlu mencari cara lain jika Azel kurang sepakat" kata Xavier     

Arthur berfikir sejenak dan berkata "Baiklah, itu mungkin ide bagus lainnya"     

"Jadi apa rencanamu?" kata Xavier     

"Lusa, aku akan mengikuti wawancara dengan stasiun Tv inggris, saat aku mengatakan ini, kau pasti paham dengan apa yang akan aku katakan kan? ya aku berencana untuk mempromosikan Raid kita saat itu, dan akan mencari sponsor disaat itu juga" kata Arthur     

"Itu ide bagus, tapi apa yang akan kau katakan kepada sponsor, kita saja tidak tau apa yang akan kita temukan dilaut itu, jenis monster, dan saat kita bertarung di benua timur, kita beruntung karena kaisar philip mau memberikan bantuan kepada kita, tapi apakah nanti Kaisar Juan akan membantu kita?" kata Xavier     

"Itu dia masalahnya, kita membutuhkan otak Azel untuk memikirkan masalah ini" kata Arthur     

Xavier mulai berfikir lagi dan berkata "Aku akan mencoba menelponnya"     

Xavier menjauh sedikit dari Arthur dan mencoba menelpon Azel,     

*Tut *Tuut *Tuuut *Tuuuuut *Cleklek     

Xavier melihat panggilan tidak terangkat mencobanya lagi sampai 3 kali dan hasilnya tetap sama,     

(Orang yang anda hubungi tidak mengangkat panggilan anda sebanyak 3x, apakah anda ingin mengirimkan pesan suara?)     

"Ya" jawab Xavier     

(Silahkan bicara setelah terdengar suara *Tut)     

"Halo Yan, kau dimana? cepat masuk kedalam game, Arthur memiliki masalah penting yang harus dia katakan kepada kita semua"     

Xavier kembali ke Arthur dan Arthur bertanya "Bagaimana?"     

"Tidak bagus, dia tidak menjawab panggilanku 3x. dan akhirnya aku hanya bisa meninggalkan pesan suara kepadanya" kata Xavier     

"Aish, ada-ada saja orang itu, sedang apa sih mereka? membuat anak? atau apa? aish" kata Arthur mengeluh     

"Sudahlah, lebih baik kita log-out saja terlebih dahulu, karena disini juga tidak ada gunanya karena disini tidak ada apa-apa selain NPC, bahkan ada NPC belum tentu mereka akan memberikan misi kepada kita, karena secara sistem wilayah ini belum terbuka dan masih dianggap terkunci, dan kita juga tidak bisa kembali ke benua barat atau timur, karena yang bisa menggunakan sihir perpindahan Hanya Azel saja" kata Xavier     

"Kamu benar, aku akan bermain konsol sajalah" kata Arthur     

"Ohh konsol? kau main apa?" kata Xavier tertarik     

"Ini GamingStation, kau tau itu? seri ke tujuh" kata Arthur     

"Ohh GS7? aku main, kau main game apa?" kata Xavier     

"Aku bermain GrandTursm 9" kata Arthur     

"Wahhh, itu game memang bagus, ayo kita main bersama, Add idku, Xerath" kata Xavier     

"Xerath? apakah itu game Pc dan mobile lawas itu?" kata Arthur     

"Benar saat aku kecil, aku sempat memainkan game ini beberapa kali dengan ayahku, dan jujur saja game itu yang membuatku candu bermain game, walau aku merasa setiap detiknya akal sehatku berkurang karena game itu, tapi aku tidak bisa berhenti" kata Xavier     

"Kata-katamu mirip sekali dengan kata-kata Ayahku, dia bilang (Setiap kali kamu menekan tombol mulai permainan, maka saat itu juga akal sehat dan kewarasan milikmu berkurang)" kata Arthur     

"Hahaha, benar-benar, ayahku juga sering berkata seperti itu, tapi ibuku selalu bisa membuat akal sehat ayahku kembali lagi" kata Xavier     

"Jika ibuku berbeda, dia akan membuat akal sehat ayahku semakin hancur dengan hinaan-hinaan dari mulutnya jika ayahku kalah atau menjadi beban dalam tim" kata Arthur     

"Wahahah, ibumu benar-benar tau bagaimana cara mengacaukan mental seseorang" kata Xavier     

"Tentu, Ibuku memang yang terbaik jika bersangkutan dengan mental lawan bicara karena dia adalah sarjana Psikologi, jadi mengetahui kelemahan mental lawan adalah hal mudah baginya, bahkan saat aku kecil aku sering sekali dibuat sakit hati dengan kata-katanya, walau semua kata-katanya adalah benar tapi cara dia mengatakannya membuatku sakit hati" kata Arthur     

Disaat kedua orang ini sedang berbicara dengan semangatnya tentang game lawas, di tempat lain, lebih tepatnya dikamar Azel, puluhan k*ndom bekas berserakan dimana mata memandang, Rian yang tidak mau kalah dan keinginan Karin yang besar membuat ruangan itu kacau setiap detiknya dan desahan indah terdengar disetiap celah rumah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.