VRMMO Full Dive: Yggdrasil

Jotunheim Secret Mission (2)



Jotunheim Secret Mission (2)

0Semua rekan seperjalananku mulai berfikir dari mana kita akan mulai mencari sebuah desa bernama Jintris, namun wilayah Jotunheim sangat lah luas, jadi tidak mungkin untuk bisa menemukan desa Jintris tanpa ketahuan     
0

"Tapi, bukankah kita boleh bertanya kepada NPC? jika kita tidak boleh juga bertanya kepada NPC, itu berarti kita harus mengelilingi dunia ini tanpa memiliki informasi apapun kan?" kata Arthur     

"Akan lebih baik kita mencari semua informasi ini tanpa ketahuan, karena Master Gwen tidak memberi tahu apakah NPC juga termasuk salah satu yang harus kita hindari atau tidak" kataku     

"Jika begitu, aku akan pergi duluan untuk mencari infomasi tentang peta dunia ini" kata Kanya     

"Ohh tolong ya Kanya" kataku     

Kanya pergi menjauh dari kami dan mulai mengumpulkan informasi,     

"Jika begitu, kita harus berpencar juga? bagaimana?" kataku     

"Tidak mungkin, kami tidak memiliki skill untuk menghilang" kata Arthur     

"Benar juga, baiklah, ayo kita pergi bersama, apa kalian punya saran kita harus kemana?" kataku     

"Karena tadi Kanya ke kiri, lebih baik kita ke kanan" kata Xavier     

Aku setuju dengan saran Xavier dan kami bertiga mulai begerak ke arah kanan, saat kami berada di arah kanan kami bertemu dengan beberapa monster     

"Bagaimana? mau lawan? EXPnya lumayan" kataku     

"Apakah bisa? bukankah kita harus mencari si Martin dulu? lebih baik utamakan misi Martin ini baru kita akan berburu banyak monster" kata Arthur     

'Arthur benar, kami harus menyelesaikan misi Martin terlebih dahulu baru kami bisa berburu Monster'     

Kami melewati sekumpulan monster itu dan melanjutkan mencari desa Jintris,     

...     

20 menit kami berjalan, kami menemukan desa pertama     

"Itu sebuah desa" kata Arthur     

"Tapi dilihat dari ukurannya itu pasti desa raksasa" kata Xavier     

"Tidak apa, setidaknya kita bisa cari tau didalam sana ada apa" kata Arthur     

"Ayo masuk" kataku     

Kami mulai memasuki desa dan mulai bergerak didalam desa dalam diam     

"Lihat ini adalah desa Raksasa, walau tinggi mereka tidak setinggi raksasa yang diluar, tapi ini tetap saja desa dari musuh kita" kata Arthur     

"Tapi apa benar semua raksasa itu adalah musuh kita? apakah di Jotunheim tidak ada tempat aman?" kataku     

Arthur yang terdiam mendengar pertanyaanku mulai berfikir kembali,     

"Sepertinya tidak ada, karena setiap kali aku pergi, ntah itu yang ada didesa atau dijalanan, mereka pasti akan mengejar kita para manusia" kata Xavier     

"Tapi kau kan Iblis?" kataku     

"Mau itu manusia, iblis, atau Ras Beast, selama mereka berasal dari Midgard atau yang lebih rendah, maka mereka akan terus mengejar mereka hingga mereka mati" kata Xavier     

"Bukankah membunuh orang lain dari ras berbeda sama saja membuat sebuah negara marah?" kataku     

"Beda halnya jika raksasa yang muncul di Midgard, tapi jika manusia atau ras lainnya muncul di Jotunheim, walaupun itu adalah pangerang kerajaan terbunuh, mereka tidak bisa melakukan apapun karena sejak awal Jotunheim tidak memiliki peraturan seperti membela yang lemah, jika kau mati karena kelemahanmu maka kau pantas mati, atau sebagainya" kata Xavier     

"Hukum Rimba kah?" kataku     

"Ya mirip-mirip, bedanya, ada orang yang berkuasa di Jotunheim, jika di hutan tidak ada yang memerintah seperti raja atau yang lain, maka di Jotunheim mereka masih memiliki sosok seperti raja yang harus mereka taati, namun jika raja itu lemah, maka dia akan dibunuh juga, dan digantikan dengan Raksasa yang lebih kuat" kata Xavier     

"Lalu bagaimana jika orang luar yang membunuh raja mereka? bukankah jika raja dibunuh mereka akan mulai mencari raja yang lebih kuat lagi kan?" kataku     

Xavier mengoyangkan kepalanya kekiri dan kekanan menandakan dia tidak setuju     

"Itu kasus yang berbeda, jika raja mereka dibunuh oleh orang luar, maka orang itu akan dibunuh, apalagi jika orang itu bukanlah ras Raksasa, maka dia akan buru hingga mati" kata Xavier     

Saat aku dan Xavier sedang berbicara, Arthur yang sedang memeriksa beberapa tempat mendatangi kami lagi dan berkata "Hei, lihat, aku menemukan sebuah rumah berukuran manusia" kata Arthur     

Aku dan Xavier yang mendengar itu sedikit terkejut dan mulai bergerak ke arah dimana rumah itu berada, dan saat kami berada disana, kami sadar 1 hal     

"Ini bukan rumah manusia, ini terlihat seperti rumah hewan peliharaan" kata Xavier     

"Tidak, aku serius, jika kau pernah melihat rumah manusia di jotunheim, maka seperti inilah bentuknya, mereka memang terlihat seperti kandang hewab peliharaan agar mereka bisa bersembunyi dari para Raksasa" kata Arthur     

"Kamu yakin?" kataku     

"Untuk apa aku berbohong, ayo kita periksa dan lihat ada apa didalam sana" kata Arthur     

Aku meminta mereka menjaga di samping rumah dan aku masuk kedalam melalui jendela yang ada diatas sana,     

Aku mulai terbang lebih tinggi dan masuk melalui lubang jendela untuk memeriksa ada apa didalam, Saat aku masuk, yang pertama kali aku lihat adalah sebuah pintu rahasia yang ada di pojokan rumah, dan tidak ada tanda-tanda kehidupan disini,     

Setelah melihat kondisi didalam rumah, aku keluar dan mengumpulkan Xavier dan Arthur lagi untuk menjelaskan tentang apa yang aku temukan     

"Kamu menemukan sebuah pintu rahasia? tapi apakah itu tidak membuat curiga?" kata Arthur     

"Tubuh Raksasa secara normal memiliki tinggi 10 meter keatas, mereka tidak akan bisa melihat sebuah lubang kecil yang ada didalam rumah hewan peliharaan" kataku     

"Apa kau bisa membuat kita berdua masuk?" tanya Xavier     

"Itu mudah, tapi untuk melakukan itu, aku harus membuat kalian berdua terbang" kataku     

Aku membuat tubuh mereka berdua melayang dan mengangkat mereka berdua ke dekat jendela dan menurunkan mereka berdua di didalam rumah hewan     

"Jadi Azel, dimana lubang itu?" tanya Arthur     

Aku melihat situasi diluar dan langsung mengajak mereka berdua ke pojokkan rumah,     

Saat berada dipojok rumah, Arthur dan Xavier melihat sebuah papan tipis yang digunakan untuk menutupi sesuatu,     

"Ini?" kata Arthur     

"Ya, apa salah?" kataku     

"Tidak, aku akan coba buka ini, kalian tolong lihat situasi" kata Arthur     

Arthur mulai mengangkat papan kayu itu dan menyingkirkannya,     

"Ohh benar, sebuah lubang rahasia" kata Arthur     

"Sudah pasti ini adalah tempat dimana ras manusia bersembunyi di Jotunheim" kataku     

"Ohh ya Arthur, jangan lupa untuk menutup lubangnya lagi dengan baik, karena aku tidak mau kita ketahuan seperti ini" kata Xavier     

"Tenang saja" kata Arthur     

Xavier melompat turun untuk pertama kali, aku juga langsung masuk, dan Arthur yang masuk paling belakangan mulai menutup lubang dengan papan lagi dan ikut turun,     

Saat kami sudah dibawah lubang rahasia, tidak ada sumber cahaya sama sekali disini     

""     

Aku mengaktifkan skill Penglihatan malam dan mulai berjalan mengikuti Xavier yang sudah berada didepan, Arthur yang baru saja turun, mulai meraba-raba sekitarannya dan aku menarik lengannya dan berkata dengan suara pelan "Ini aku, jangan banyak bicara, aku akan menuntunmu", Arthur yang memahami situasinya menganggukkan kepalanya dan aku mulai menariknya mengikut langkahku, Saat diriku sudah berada didekat Xavier, Xavier memintaku diam, "Ssttt" dan menunjuk ke sebuah tembok, Aku mengaktifkan skill "" mulai memeriksa sekitar dan aku mulai sadar dengan apa yang ada dibalik tembok ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.