VRMMO Full Dive: Yggdrasil

Elder of Bose Sect (10)



Elder of Bose Sect (10)

0Setelah hukuman kematianku dan Kanya selesai, kami berdua log-in bersama di kota terdekat,     
0

Saat aku dan Kanya sudah berada didalam game, Aku dan Kanya tersenyum dan berkata     

"Hahaha, orang tua sialan itu, bisa-bisanya memiliki sihir dengan element [Kematian Sejati]" kataku     

Kanya tertawa ringan dan membalas     

"Iya, dan juga pertarungan kemarin juga sangat seru, anda saja kemarin aku melakukan live, mungkin aku akan mendapatkan untung, hihihi" kata Kanya     

"Ohh iya, kemarin kamu tidak melakukan Live sama sekali kan? apa itu tidak menganggu kontrakmu?" kataku     

"Mungkin itu sedikit bermasalah, tapi tidak apa, mungkin sekarang aku akan live" kata Kanya     

"Jika begitu, ayo kita pergi dari kota, aku takut para monster akan menyerbu" kataku     

"Ok" balas Kanya     

Aku dan kanya mulai berlari menjauh dari kota.     

Saat kami keluar dari kota, bumi sudah mulai bergetar dengan hebat, dan membuatku harus menggunakan skill Blink untuk melarikan diri dari para monster     

"Azel, apa kau tidak apa?" tanya Kanya     

"Ini sulit, stamina para penyihir memang rendah" kataku     

"Kenapa kau tidak buat sebuah pilar?" kata Kanya     

"Jangan, jika aku membuat pilar, kota yang ada dibelakang akan menjadi target juga" kataku     

"Sihir Fly?" tanya Kanya     

"Kamu benar, aku lupa dengan sihir itu" kataku     

"" kataku     

Tubuhku mulai melayang dan terbang setinggi 50 meter diatas tanah     

Saat aku sudah mulai berakselerasi diatas langit, kanya menghilang dan tidak diketahui dimana dia berada sekarang,     

Aku memperhatikan sekeliling untuk mencari Kanya, tapi dia tidak ditemukan dimanapun,     

Aku membuka peta untuk memeriksa kemana arah kami harus menuju, tapi saat aku sedang memperhatikan peta, sebuah pesan masuk dari kanya,     

"Azel, Xavier menanyakan lokasiku, bagaimana ini?" kata Kanya     

'Dave ya, bagaimana ini, sebenarnya aku ingin melakukan misi ini hanya berdua dengan kanya, tapi sepertinya misi ini akan sulit'     

"Hmm, Katakan saja, karena misi ini sepertinya akan sulit kedepannya, dan kemungkinan kita membutuhkan bantuan Xavier atau Arthur" kataku     

"Bukankah kamu bilang misi ini hanya untuk berdua saja?" kata Kanya     

"... Ya, itu tidak benar, kau tau? gimana ya, sebenarnya aku ingin menyelesaikan misi ini berdua saja, tapi melihat kejadian semalam, membuatku berfikir kembali, takutnya kita akan bertemu dengan pak tua itu lagi" kataku     

"Ihh apa sih, kata-katamu seperti anak kecil yang lagi galau" kata Kanya     

"Serius, awalnya aku berfikir untuk menyelesaikan misi ini berdua saja, mangkanya aku menghubungi dirimu seorang lusa kemarin" kataku     

"Be-benarkah?" kata Kanya     

"Ya, jadi jika Xavier bisa membantu, itu mungkin akan lebih baik" kataku     

"Jadi, dimana kita akan berkumpul?" kata Kanya     

"Didepan, aku akan menciptakan Pilar Batu raksasa disana" kataku     

"Baiklah, aku akan membalas pesan Xavier" kata Kanya     

""     

Aku mendirikan 2 buah Pilar batu ditengah-tengah hutan dan pilar itu lebih tinggi dari pada pohon yang ada disekitarnya,     

Aku menghentikan sihir Fly dan turun keatas pilar yang aku buat,     

"Kanya? dimana kau?" Panggilku     

Saat aku panggil dia, tiba-tiba kanya muncul dari bayanganku dan berkata     

"Aku disini"     

'Jadi, selama ini dia bersembunyi di bayanganku? pantas saja aku tidak melihatnya dimanapun'     

"Mereka sedang dalam perjalanan" kata Kanya     

"OK" kataku     

Aku memperhatikan keadaan yang ada dibawahku, karena dibawah ada banyak sekali kadal batu dan serigala merah yang mengelilingi pilar ini     

Saat aku sedang memperhatikan para monster dibawah, kanya sudah melakukan livestreaming dan menyambut para penontonnya     

"Hallo semua, maaf kemarin aku tidak melakukan live, karena kemarin aku memiliki sedikit masalah dan seperti yang kalian tau, levelku turun karena hal itu, tapi itu tidak masalah karena memang musuhku sangat kuat kemarin" kata Kanya kepada penontonnya     

'Jadi seperti inikah seorang streamer saat sedang melakukan live? terlihat aneh karena dia berbicara sendiri'     

'Tapi itu lucu jika kamu melihatnya dari sisi yang berbeda'     

"Aku dimana? lihat ini, aku berada diatas sebuah pilar batu yang sangat tinggu untuk menjauh dari para monster yang ada dibawah, dan sekarang aku juga sedang menunggu Xavier dan Arthur untuk datang kesini" kata Kanya     

"Tentu saja mereka akan datang juga"     

"Apa? laki-laki yang dibelakangku? hmm kalian pasti penasaran, coba tebak dia siapa" kata Kanya mendekatiku     

"Ehh benarkah? apa kami cocok? hehehe" kata Kanya     

Aku yang sedang berjongkok untuk memperhatikan para monster yang ada dibawah kami hampir terjatuh karena kanya memelukku dari belakang     

"Ei hati-hati, jika aku jatuh aku akan tewas" kataku     

"Hehehe" tawa Kanya     

'Astaga, ini orang'     

Aku tanpa sengaja mengulurkan tanganku dan mengelus wajah cantik Kanya     

Merasakan sentuhanku, wajah kanya memerah dan melompat kebelakang dan berkata     

"A-apa yang kamu lakukan?" kata Kanya     

Aku yang tidak sengaja melakukan itu tertawa kecil dan berkata     

"Maaf-maaf, tanganku bergerak sendiri" kataku     

Kanya terdiam tapi wajahnya semakin memerah dan dia berkata     

"Itu tidak seperti apa yang kalian pikirkan" kata Kanya     

"Memangnya apa yang mereka katakan?" tanyaku     

"Ehh? mm, kalo mau tau, buka aja liveku" kata Kanya     

Aku membuka interface profile Kanya dan menekan tombol Live yang ada di pojok kanan bawah interface     

Saat jendela terbuka, spam chat terlihat dan mereka mengatakan apa,     

'Chatnya sudah terlewat jauh'     

"Kalian pasti sangat penasaran, tapi tunggu Xavier dan Arthur dulu, karena aku akan memberitahu mereka juga tentang siapa orang ini" kata Kanya     

Kanya melanjutkan perbincangan dengan para penontonnya dan aku masih sibuk dengan buku [Skill Set Book: Sky Dragon Emperor Magic]     

Walau aku tidak bisa membaca tulisan itu, tapi jika aku terus mencoba membaca buku ini, pengalaman passive: Genius Magician milikku akan terus naik dan pada akhirnya aku bisa membaca buku sihir ini.     

...     

20 menit kemudian, dua sosok naik keatas pilar dan karena aku yang sedang berkonsentrasi tidak sengaja melemparkan sihir kepada mereka berdua karena menganggap mereka berdua adalah monster yang berhasil naik keatas pilar     

"Ow-Ow-Ow, sihir macam apa ini" kata Arthur     

"!!"     

Mendengar suara Arthur, aku menengok kearah mereka dan Arthur yang terkena sihirku menatapku dengan bingung, tapi Xavier yang melihatku untuk pertama kalinya langsung tersenyum mengerikan     

Melihat Xavier tersenyum lebar, membuat Arthur bertanya kepadanya     

"Kau kenapa?" kata Arthur     

"Tidak, aku hanya seperti pernah melihat orang itu, tapi dimana ya" kata Xavier     

"Benarkah? dimana?" kata Arthur     

"Tunggu Kanya saja, nanti dia pasti akan memberitahumu" kata Xavier     

Kanya yang sedari tadi sedang berburu dibawah segera naik keatas pilar dengang cara yang cukup keren,     

Saat Kanya diatas, Kanya langsung menyambut Arthur dan Xavier dengan ramah     

"Ohh kalian sudah sampai?" kata Kanya     

"Ya, baru saja" kata Xavier     

"Ohh kanya, dia siapa?" kata Arthur     

"Kenapa?" tanya Kanya     

"Tidak, dia hanya duduk disana dan membaca buku, saat aku bertanya dia siapa, dia hanya diam menatapku dan membaca lagi, apa-apaan itu?" kata Arthur     

Kanya tersenyum dengan kata-kata Arthur dan mendekatiku lalu merangkul pundakku dan berkata     

"Dia? dia teman lama kita, masa kau tidak ingat" kata Kanya     

"Teman lama?" kata Arthur     

"Dia Azel" kata Xavier     

Mendengar jawaban Xavier, Kanya dan Arthur terkejut lalu Kanya dengan cepat mendekatinya dan berkata     

"Sejak kapan kau tau dia Azel?" kata Kanya     

"Sejak pertama kali aku melihatnya" kata Xavier     

"Ehh benarkah?" kata Kanya     

"Ya, tampilan akunnya sama persis dengan yang ada didalam UW, rambut perak dengan mata Emas, hanya tongkat sihir yang ada dipundaknya saja yang berbeda darinya" kata Xavier     

"Ehh, padahal aku ingin membuat kejutan" kata Kanya     

"Kamu menjadi Penyihir? ku kira kamu akan menjadi seorang Santo Pedang" kata Arthur     

"Tidak itu tidak mungkin, kau pernah melihat ku bermain pedangkan? gerakkanku kaku dan aku cukup malas bergerak, jadi saat aku diberikan kesempatan kedua, aku memilih menjadi Penyihir saja" kataku     

"Ohh kau beneran Azel, suaramu memang unik" kata Arthur Terkejut     

"Lalu sihir macam apa tadi?" kata Xavier     

"Yang tadi? itu adalah " kataku     

"Oy, dari namanya sudah aneh, sihir macam apa itu?" kata Arthur     

"? aku tidak pernah mendengar ada sihir itu didalam game ini" kata Xavier     

"Memang tidak ada, sihir itu berasa dari UW" kataku     

Mendengar jawabanku, Arthur dan Xavier terkejut dan berkata,     

"Kau, kau tidak bercanda kan?" kata Arthur     

"Bagaimana bisa sihir didalam game UW ada di Yggdrasil" kata Xavier     

"Hmm? Aku menciptakannya, apa kalian mau gulungannya? aku akan jual itu jika kamu mau" kataku     

"Uang lagi? bukankah esensi matamu sudah selesai dilelang?" kata Arthur     

"Esensi mataku sudah selesai dilelang? kapan?" kataku     

"Sudah belum sih? bukankah itu sudah lebih dari 2 minggu?" kata Arthur     

"Pelelangannya diundur sampai minggu depan, dan lelang selanjutnya akan ada lebih dari seribu barang yang sudah terdelay karena dampak penyerangan sekte iblis" kata Xavier     

"Tapi bagaimana kamu bisa membawa sihir yang ada didalam game UW kedalam Yggdrasil?" kata Arthur     

"Aku menciptakannya" kataku     

"Ya bagaimana caranya?" kata Arthur     

"Aku memiliki sihir yang bisa menciptakan sihir dari sebuah imajinasi dan saat aku sudah menguasai sihir itu, sihir itu akan secara resmi terdaftar sebagai sihir" kataku     

Mendengar jawabanku mereka bertiga terdiam,     

"Azel, makasih" kata Kanya     

"Kenapa?" kataku     

"Karena aku menunjukkan dirimu, aku diberi donasi yang sangat banyak oleh para penonton" kata Kanya     

"Hahaha, sama-sama" kataku     

"Jadi, ada apa?" kata Xavier tenang     

"Begini, aku memiliki sebuah misi utama, kemarin aku mencoba memeriksa lokasi tapi aku dan kanya di hentikan oleh seorang pria tua yang dikatakan sebagai salah satu pemimpin sekte iblis, seperti yang kamu tau, jumlah level dan kekuatan kami sangat berbeda, dan kami akhirnya tewas karna orang tua itu" kataku     

"Level berapa dia?" kata Xavier     

"Aku tidak bisa melihat detailnya, tapi menurut Kanya, dia berlevel 450" kata Kanya     

"Dua kali lebih tinggi dariku" kata Arthur     

"Zel, kau level berapa?" kata Xavier     

"73" kataku     

"Hmm perbedaannya sangat jauh, jadi sihir macam apa yang bisa kamu gunakan?" kata Xavier     

"Banyak, jika aku sebutkan satu demi satu, itu akan lama, karena aku bisa menggunakan semua element" kataku     

"Ohh, benarkah?" kata Xavier     

"Ya" kataku     

"Jadi, tolong jelaskan, bagaimana bisa ribuan monster bisa ada dibawah kita?" kata Xavier     

"Kutukanku" kataku     

"Kutukan?" kata Xavier     

"Ya, Kutukan yang aku dapat dari dewi hel sialan itu, awalnya seluruh statku jatuh menjadi 5, secara total, dan setelah itu, tubuhku mengeluarkan sebuah aura yang dapat membuat para monster yang ada dijangkauan auraku mengejarku layaknya makanan" kataku     

"Seberapa jauh jaraknya?" kata Xavier     

"Aku tidak tau, karena jarak deteksiku dengan jangkauan kutukan ini lebih luas kutukan ini" kataku     

"Deteksimu seberapa jauh?" kata Xavier     

"5 Mil" kataku     

"8KM meter ya" kata Xavier     

"Jika jarak sejauh itu, pantas saja ada ribuan monster dibawah, apa kemarin kalian seperti ini juga?" tanya Arthur     

"Tentu saja, jika tidak, aku dan Kanya tidak mungkin kesulitan seperti itu" kataku     

"Hmm" Arthur     

"Lalu bagaimana caramu membunuh semua monster ini?" kataku     

"Mudah" kataku     

Aku memegang tongkat sihirku dan mengalirkan manaku kedalam tongkat dan mulai membayangkan sihir.     

Dasarnya adalah sihir tapi saat tombak api itu jatuh ketanah, dalam 5 detik tombak itu akan mengeluarkan gelombang api yang membakar semua makhluk yang ada disekitarnya,dan saat sudah melewati 5 detik, tombak itu akan meledak dan melukai semua monster yang ada disekitarnya juga,     

Akan aku namai sihir itu     

" " kataku     

Dua buah tombak api besar muncul di kanan dan kiri pilar batu dan menjatuhkan diri ketanah,     

Saat tombak itu jatuh, dan tertancap ditanah, gelombang api menyebar selama 5 detik membuat semua monster itu terbakar dengan sempurna, dan saat gelombang api itu berhenti, tombak api itu meledak dan menghancurkan seluruh area termasuk pilar batu,     

[Anda telah naik level]     

[Anda telah naik level]     

[Anda telah naik level]     

[Anda telah naik level]     

[Anda telah naik level]     

[Anda telah naik level]x23     

'Aku naik level lagi, levelku sekarang sudah 102'     

Saat pilar baru runtuh, Xavier mengeluarkan sayap hitamnya, Arthur mengaktifkan kemampuan Sky Walk dan Kanya bersembunyi dibayanganku, saat merasa sudah jatuh, aku terbang dengan sihir Fly.     

Melihat kejadian gila itu, bukan hanya Arthur, Xavier dan Kanya saja yang terkejut, semua orang yang menyaksikan live Kanya juga ikut terkejut karena sihir yang belum pernah mereka lihat selama ini,     

"Jangan bilang itu sihir yang baru saja kau ciptakan?" kata Arthur     

"Tidak, itu sudah 3x aku coba dan akhirnya sihir ini sudah resmi menjadi sihir milikku saat ini" kataku     

"Woah, gila, 3x mencoba kau sudah bisa mendapatkan sihir baru, itu menakjubkan" kata Arthur     

Melihat respon mereka, aku melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Heileim yang ada di ujung Benua Timur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.