VRMMO Full Dive: Yggdrasil

Colosseum (2)



Colosseum (2)

0Tunggu, apa dia bilang?     
0

"Maaf? apa kata anda?" jawabku     

"Gratis, aku akan menuliskan Latar belakangnya secara Gratis untukmu" kata Jarvis     

"Tidak, tidak, aku tidak mungkin bisa melakukan itu, setidaknya aku akan bayar setengah harga" jawabku panik     

"Sungguh, aku serius, aku akan menuliskan itu secara gratis" kata Jarvis     

"Tung- baik, tapi biarkan aku melakukan 1 hal untukmu, didalam Yggdrasil tentunya" Jawabku     

"Hmm, Bertemanlah denganku, bagaimana?" kata Jarvis     

"Jika itu didalam Yggdrasil, tentu saja" kataku     

"Bagus, akan aku kirimkan permintaan pertemanan kepadamu, Azzazel bukan?" kata Jarvis     

"Azzazel, Z diawal double dan Z diakhir singel" kataku     

"Baik akan aku kirimkan undangan pertemanan" kata Jarvis     

"Apa IDmu?" kataku     

"JarvisRough" kata Jarvis     

"Ohh baik, akan aku terima pertemananmu" kataku     

"Sudah ku add, tolong diterima" kata Jarvis     

"Huh? Sudah kau kirim? aku masih makan, nanti aku setujui pertemananmu" kataku     

"Baiklah, aku akan mulai menulis Latar Belakang untuk NPCmu, ohh ya, siapa nama NPCmu?" kata Jarvis     

"Lynn, Lynn Cornelia" jawabku     

"Baik, jika sudah selesai akan aku kirimkan pesan dari dalam game" kata Jarvis     

Setelah mengatakan itu, Jarvis mematikan Telponnya dan langsung mengerjakan tugasnya.     

"Sepertinya aku harus log-in sebentar untuk menerima permintaan pertemanan dari Jarvis" kataku     

Aku berjalan kearah kapsul dan log-in kedalam game.     

...     

Saat aku sudah didalam game, aku membuka menu teman dan melihat Pending List, disana ada ratusan ribu permintaan pertemanan, dan mereka semua aktif hari ini, tidak ada yang sedang Offline, aku menggunakan Fitur "Cari" dan menulis ID dari Jarvis     

"IDnya jika aku tidak salah JarvisRough" gumamku     

Saat aku enter nama itu, membutuhkan Loading beberapa saat dan pada akhir aku menemukannya     

[JarvisRough]     

Level: 132     

Race: Human     

Class: Journalist     

Seorang Jurnalis? pantas saja dia didalam game terus, dia mendapatkan uang dari sini, dan kemungkinan Skill menulisnya ada karena Skill didalam game?     

"Ntah, aku tidak perlu memikirkan hal itu" kataku     

Aku menekan tombol "Accept" dan kembali Log-out untuk istirahat.     

***     

Keesokan harinya, saat aku sedang menikmati sarapan, telpon rumah berbunyi, saat aku angkat, suara seorang wanita terdengar dari gagang telpon     

"Permisi benar dengan keluarga Susanto?" kata wanita itu     

"Ya benar, ini siapa?" kataku     

"Selamat pagi mas, saya dari Administrasi Rumah Sakit Cipta Harapan tempat ibu Karlina Susanjo dirawat" kata Administrasi     

"Ya mba, ada yang bisa saya bantu?" kataku     

"Begini mas, atas nama ibu Karlina Susanjo telah mendapatkan jadwal Operasi yang ke 2" kata Administrasi     

"Ya, bagaimana mba?" kataku     

"Baik mas, apakah mas bisa datang saja ke rumah sakit untuk melihat isi suratnya secara langsung? karena beberapa kali kami sering menerima pertanyaan tentang oknum yang mencoba menggunakan nama Rumah sakit kami untuk menipu para keluarga pasien, jadi untuk langkah amannya, mas bisa datang ke sini, dan lihat formulir yang sudah kami sediakan" kata Administrasi     

"Ohh baiklah, kapan saya harus kesana?" kataku     

"Anda bebas datang kapan saja, tapi saya sarankan agar hari ini diselesaikan karena akan ada beberapa tambahan perawatan yang akan kami berikan kepada ibu anda" kata Administrasi     

"Baik, nanti siang saya akan kesana" kataku     

"Baik itu saja informasi yang ingin saya berikan, semoga hari ini menjadi hari indah untuk anda, terima kasih" kata Administrasi     

Aku menutup telpon dan log-in kedalam game, untuk memeriksa jadwal pertadinganku.     

Saat didalam game, aku keluar dari ruanganku dan mencari seorang panitia, tapi kenapa disini sepi? aku berjalan menuju arena, dan disana ada 5 panitia sedang menonton pertandingan dari gerbang masuk arena, aku mendekati mereka dan berbicara     

"Hallo" kataku     

Saat mendengar suara asing dari belakang mereka, mereka secara refleks mengeluarkan senjata mereka dari inventori dan hendak menyerangku, tapi     

"Barrier" kataku     

Senjata ke-5 orang itu terhenti tepat di depan wajahku     

"Tenanglah, aku peserta, aku dari ujung sana mencari seorang panitia tapi tidak menemukan siapapun, jadi aku berjalan sampai sini dan menemukan kalian" kataku     

"Ohh ohhh, Ohh... Maafkan Kami!!!" kata seorang panitia     

Saat salah satu dari mereka meminta maaf, 4 panitia lain melemparkan senjata mereka ketanah dan meminta maaf,     

"Tidak, lupakan saja, memangnya kalian sedang melihat apa? sepertinya kalian serius sekali" kataku     

"Ohh yah jujur kami berkerja disini karena butuh uang, tapi ada beberapa petarung yang sangat hebat, kami ingin menonton mereka tapi tidak boleh meninggalkan tugas, jadi seperti inilah" kata Panitia     

"Hmm, ohh iya, untuk babak kedua, kapan akan dilaksanakan?" kataku     

"Jika dilihat dari jadwal hari ini, kemungkinan Lusa akan dilaksanakan babak kedua, karena kami juga harus memberikan istirahat kepada peserta yang belum menyelesaikan semua pertandingannya, jadi 2 hari kedepan, babak kedua akan baru dimulai" kata panitia     

"Baiklah, aku hanya ingin menanyakan tentang itu, aku akan permisi" kataku meninggalkan ke-5 orang itu     

Aku kembali ke ruanganku dan segera Log-out.     

Saat aku sudah log-out aku keluar dari kapsul dan segera menuju kamarku untuk mengganti baju dan menyiapkan barang untuk pergi ke rumah sakit.     

...     

Setelah selesai menyiapkan semuanya, aku keluar untuk mengambil motorku dari garasi dan pergi ke rumah sakit.     

Sesampainya disana aku langsung berjalan menuju ruangan Administrasi.     

Didalam sana, aku berbicara kepada security dan mengatakan apa tujuanku,     

Setelah mengetahui tujuanku, security langsung mengarahkan ku kepada salah satu resepsionis yang berada diruangan Administrasi.     

"Selamat siang pak, ada yang bisa aku bantu?" kata Resepsionis     

"Siang bu, saya kesini karena tadi mendapatkan telpon dari pihak administrasi, katanya untuk pasien ibu Karlina Susanjo akan menerima Operasi kedua, dan aku diminta menyelesaikan pengisian surat-suratnya" kataku     

"Baik pak, mohon ditunggu, saya akan periksa terlebih dahulu." kata Resepsionis     

Aku menunggu sambil membaca selembaran yang ada disana     

{Ruang rawat inap VVIP Bougenville, Harga mulai dari 150 juta/bulan}     

"!!!"     

Harganya 150 juta perbulan, apa aku bisa membuat ibuku tinggal disana? tapi uangku hanya tersisa 4 Miliar lagi,     

"..."     

"Bu, boleh tolong jelaskan tentang ruang rawat inap VVIP Bougenville ini?" kataku     

"Tentu saja mas, Ruang rawat inap VVIP Bougenville berada di lantai 5 Gedung Bougenville, 1 ruangan VVIP bisa menampung 10 orang tamu yang menginap, dan 1 orang pasien, untuk tamu yang dapat masuk kedalam ruangan, itu bisa lebih dari 50 orang, secara total, termasuk pasien, didalam sana ada fasilitas TV 64 inch, 3 buah sofa panjang, sebuah kulkas, kamar mandi, dispenser yang selalu diisi ulang jika habis, tabung oksigen darurat, Prioritas teratas jika melakukan panggilan dokter, dan sebuah bangku kecil dibalkon depan ruangan untuk melihat matahari terbenam" kata Resepsionis     

"Apa yang akan diterima oleh pasien yang sedang koma?" kataku     

"Fasilitas yang diberikan berbeda dari jumlah anggota keluarga yang menunggunya, jika memang bapak tidak bisa menjaga sang ibu, kami pihak rumah sakit Cipta Harapan akan mengirimkan seorang perawat khusus yang akan selalu memeriksa keadaan ibu anda, tapi saya sudah memeriksa catatan yang kami miliki, untuk ibu Karlina dijengguk oleh anaknya setiap 1 minggu sekali, benar? dan seperti yang anda liat saat ibu anda berada di kelas 1, akan ada seorang perawat yang selalu memantau keadaan ibu anda" kata Resepsionis     

"Berapa harga untuk 1 buah kamar?" kataku     

"sesuai dengan apa yang tertulis disana pak, harganya tidak berubah, ohh benar, kami akan memberikan potongan 10% jika anda memesan kamar ini hari ini" kata Resepsionis     

"Apa potongan itu berlaku selamanya?" kataku     

"Emm,, tentu berlaku selamanya" kata Resepsionis     

"Baik, setelah saya menyelesaikan surat-surat ibu saya, saya akan mengambil ruang VVIP untuk ibu saya" kataku     

"Baik pak, ini dia surat-suratnya" kata Resepsionis     

Aku membaca semua kertas itu, dan mengisinya dengan sesuai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.