Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Akhirnya Ketemu



Akhirnya Ketemu

3Di kantor polisi, Cao Ting memeluk anaknya sambil terus menangis tersedu-sedu.     3

Paman dan bibi Yun Hua, Yun Congbing dan Lin Suixiang juga bergegas datang setelah mendengar berita. Mereka memeluk Yun Zhipeng sambil terisak-isak.     

"Pengpeng, Pengpeng, panggil Kakak, ini adalah kakakmu, Kak Hua." Lin Suixiang berbicara sambil memeluk Yun Zhipeng. Tapi Yun Zhipeng terlalu kecil, dia adalah anak berumur dua tahun. Setelah diculik selama beberapa hari, dia benar-benar dalam kondisi ketakutan dan tidak mungkin mematuhi instruksi ibunya untuk menyapa orang.     

"Anak ini!" Lin Suixiang cepat-cepat menatap Yun Hua, "Terima kasih banyak, keponakan. Bibi… Bibi tidak tahu harus berkata apa."     

"Bawalah dia pulang." Yun Hua berkata dengan suara rendah, ekspresinya datar, "Dia sudah mengalami shock dan ketakutan, pulang dan bujuklah dia baik-baik."     

"Aku tahu." Lin Suixiang menatap Yun Hua, ingin mengatakan sesuatu namun ragu.     

Yun Hua sama sekali tidak ingin terlalu banyak berinteraksi dengannya, juga tidak ingin berhubungan lagi dengan keluarga Yun. Dia pun berbalik dan hendak pergi.     

Tetapi Lin Suixiang tiba-tiba memanggilnya, "Huahua."     

Yun Hua berhenti dan menoleh.     

"Huahua… Bibi… dulu bersalah kepadamu." Lin Suixiang berkata dengan suara lirih, "Bibi adalah orang desa, tidak berpendidikan, dan berpikiran sempit. Di masa lalu aku bersalah padamu dan ibumu…"     

Yun Hua menatap Lin Suixiang.     

Lin Suixiang agak bingung, dia memeluk Yun Zhipeng sembari menatap Yun Hua dengan agak gugup. Setelah cukup lama barulah dia berkata dengan suara rendah, "Ke depannya aku akan melakukan yang terbaik untuk mengawasi nenekmu, aku tidak akan membiarkan dia datang untuk mencari kalian lagi. Tapi… Apakah kamu punya berita tentang ayahmu?"     

Yun Hua menggeleng.     

"Ayahmu menjadi seperti ini karena seekor rubah betina. Detailnya aku juga tidak tahu, tapi sebelumnya nenekmu pernah menerima telepon secara sembunyi-sembunyi, dia menghindar dari semua orang. Aku hanya mendengar sesuatu tentang Hong Kong… Ah, aku juga hanya asal bicara saja, pokoknya ayahmu sekarang juga tidak berani muncul lagi…"     

Lin Suixiang mengocehkan banyak hal, lalu berkata lagi, "Kalau begitu aku dan pamanmu akan membawa Zhipeng pulang dulu…Kalau… Kalau tidak apa-apa, kamu bisa kembali ke desa untuk melihat-lihat, kalau tidak ada waktu ya sudah. Mengenai urusan rumah yang dikatakan nenekmu, kamu tenang saja, Bibi tidak menginginkan rumahmu. Nenekmu sudah tua dan linglung, jangan pedulikan dia…"     

Lin Suixiang dan Yun Congbing pun membawa Yun Zhipeng. Setelah selesai mengurus semua formalitas, mereka pun pergi.     

Tidak ada gejolak di hati Yun Hua.     

Sejujurnya, Lin Suixiang adalah wanita desa yang paling biasa. Di matanya hanya ada lingkaran kecilnya sendiri, sangat wajar baginya untuk menjadi kecut dan bawel.     

Dulu waktu di desa, neneknya jahat dan kejam terhadap Yun Hua dan ibunya. Bibinya, Lin Suixiang, hanya ikut-ikutan saja dan menambah-nambahi bumbu….     

Kini permintaan maaf Lin Suixiang tidak dapat membuat Yun Hua merasa lebih baik, tetapi juga tidak akan membuatnya merasa lebih tidak nyaman.     

Takdirnya dan keluarga Yun sudah selesai.     

Menyelamatkan Yun Zhipeng baginya bisa dianggap sebagai mengembalikan hubungan darah dengan keluarga Yun yang ada padanya.     

Kelak dia tidak memiliki hubungan apa pun lagi dengan keluarga Yun.     

Sebenarnya kalau dipikir-pikir, ini tetap terasa agak menyedihkan.     

Ibunya tidak mempunyai keluarga. Akhirnya dia menikah dengan Yun Congjun dan memiliki keluarga, tetapi kemudian dia kehilangan lagi.     

Dan Yun Hua juga sama, setelah memutuskan hubungan dengan keluarga Yun, dia juga tidak punya keluarga lagi.     

Tidak, tidak juga.     

Dia dan ibunya, mereka berdua juga keluarga!     

Selain itu masih ada… Bo Siqing!     

Dalam kantor polisi.     

Yun Hua dan Ling Nan menatap lekat-lekat Cao Ting yang sedang memeluk anaknya sambil menyuapinya bubur.     

"Cao Ting, kamu tidak mungkin secepat ini melupakan apa yang sebelumnya kamu katakan, bukan?" Ling Nan menatapnya.     

Tangan Cao Ting yang memegang sendok sedikit terhenti, lalu dia mulai berpura-pura bodoh, "Apa?"     

Ling Nan langsung menggebrak meja, "Jangan pura-pura bodoh!"     

"Huwaaa…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.