Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Ketemu



Ketemu

0Benar-benar dingin!      2

Yun Hua bahkan berpikir bahwa ini adalah akhir musim gugur.     

Setelah memutari lubang tempat fondasi berada, dia melanjutkan berjalan ke arah barat daya.     

Rasa dingin itu semakin lama semakin kental.     

Yun Hua benar-benar menguatkan diri untuk berjalan maju.     

Di sekelilingnya hanyalah kegelapan, kegelapan yang sangat ekstrim. Kegelapan yang sampai pada titik ekstrim ini, sama sekali tidak ada sumber cahaya, benar-benar gelap gulita.     

"Jangan takut, aku di belakangmu." Tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Apa kamu mau aku ke sana?"     

Yun Hua tiba-tiba berhenti.     

Jantungnya berdegup kencang, di saat yang sama dia juga bernapas lega.     

Bo Siqing ada di belakangnya!     

"Tidak perlu, jangan ke sini… begini saja cukup." Suara Yun Hua pun jauh lebih rileks.     

Mengetahui bahwa Bo Siqing terus mengikutinya dalam jarak beberapa langkah di belakang, dalam sekejap dia merasa sangat lega.     

Yun Hua terus berjalan maju perlahan. Tiba-tiba, dia tersandung sesuatu, kakinya langsung menukik dan tubuhnya jatuh ke depan.     

Di saat wajahnya akan menyentuh tanah, tiba-tiba pinggangnya dirangkul seseorang. Tubuhnya pun diangkat, dan belakang kepalanya menabrak dengan keras ke dada orang itu.     

Yun Hua masih agak takut dan ragu, dia bergegas meraih lengan Bo Siqing, "Ada batu di tanah, hati-hati."     

Bo Siqing menyalakan senter di tangannya dan menyinari tanah.     

Di atas tanah kosong, ada pasir dan sedikit kerikil, tapi sama sekali tidak ada batu.     

Yun Hua juga terkejut.     

"Tadi aku jelas-jelas…"     

Di tengah perkataannya, dia pun terdiam.     

Dia melirik Bo Siqing, lalu perlahan-lahan berjongkok, mengulurkan tangan dan menyentuh tanah berpasir yang berwarna kuning itu…     

Detik berikutnya, dia langsung menarik kembali tangannya seakan-akan tangannya itu terbakar.     

Yun Hua menoleh menatap Bo Siqing, mengatupkan bibirnya rapat-rapat.     

Bo Siqing mengerti maksudnya, dia pun langsung menelepon Ling Nan yang sedang mencari di tempat lain.     

…..     

"Kamu yakin di sini?" Tanya Ling Nan.     

Yun Hua mengangguk. Ketika dia menyentuh tanah, sebuah gambaran muncul di pikirannya. Seorang anak menatapnya dengan kedua mata besarnya yang polos, memohon dan menatap padanya, tapi lumpur dan kerikil menelan anak itu…     

Yun Hua tiba-tiba berdiri lalu mundur beberapa langkah.     

Bo Siqing menggenggam erat tangannya, "Sisanya biar aku saja."     

Yun Hua menggelengkan kepala, "Kalau mereka hanya baru membuat satu pilar hidup, maka masih ada satu anak lain."     

"Setidaknya sudah dua pilar." Kata Bo Siqing.     

Hati Yun Hua seperti dicengkeram dengan erat.     

Pilar pertama dua anak, pilar kedua empat anak, totalnya ada ada enam anak!     

Sudah ada enam anak yang dibunuh secara keji.     

"Bagaimana kamu tahu ada dua pilar?" Tanya Yun Hua.     

"Jiwei sudah menghitung bazi semua anak. Bazi anak Cao Ting mestinya dipakai di pilar ketiga. Setiap pilar berjarak tujuh hari, jadi setidaknya sudah pilar kedua. Makanya Cao Ting begitu panik… Ditambah lagi dengan waktu dimulainya ritual pertama di lokasi konstruksi ini yang dikatakan Wang Bo tadi, sampai sekarang sudah 20 hari. Besok adalah waktunya mereka membuat pilar hidup ketiga!"     

Yun Hua mengatupkan bibirnya rapat-rapat.     

"Sebelum membuat pilar hidup, anak-anak itu tidak mati, benar tidak?" Tanya Yun Hua.     

Bo Siqing mengangguk, "Kalau mati, maka pilar hidup itu tidak ada artinya lagi."     

Yun Hua mengepalkan tangannya, "Menurutmu, apakah cara ini benar-benar bisa? Atau hanya kenyamanan psikologis saja?"     

Bo Siqing menatapnya sesaat lalu menggeleng, "Tidak peduli bagaimanapun, cara seperti ini sama sekali tidak boleh dipakai."     

"Ya." Yun Hua menarik napas dalam, "Aku akan melanjutkan untuk mencari satu anak lainnya… bukan, tapi posisi kelima anak lainnya. Apakah Master Jiwei ada mengatakan arah yang mana?"     

"Ada." Bo Siqing mengangguk, "Aku akan ke sana bersamamu, kamu tidak mengerti posisi yin dan yang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.